QS 33 : 39
Takut Hanya Kepada Allah SWT
Dalam ayat QS 33 : 39 menerangkan bahwa rasul-rasul yang mendahului Nabi Muhammad telah melaksanakan sunatullah dalam beribadah dengan ketakwaan dan keikhlasan, yaitu menyampaikan syariat-syariat Allah kepada manusia (berdakwah) hanya Allah yang di takutinya. Sebagaimana di QS 21 : 47 cukuplah Allah sebagai pembuat perhitungan amal perbuatan manusia.
Dakwah dengan ikhlas artinya memurnikan tujuan ber-taqarrub kepada Allah SWT dari hal-hal yang mengotori hatinya, menjadikan Allah sebagai satu-satunya tujuan dalam segala bentuk ketaatan. Ikhlas di QS 98 : 5 adalah syarat diterimanya amal saleh yang dilaksanakan sesuai dengan sunah Rasulullah SAW.
Ikhlas menjadi kunci utama dalam menjalankan segala ibadah dan ketentuan yang diperintahkan oleh Allah SWT. Dalam hadist riwayat Abu Dawud dan an-Nasai dituliskan, "Sesungguhnya Allah SWT tidak menerima suatu amal kecuali jika dikerjakan murni karena-Nya dan mengharapkan wajah-Nya."
Tanda berdakwah yang dilakukan secara ikhlas, mudahnya diterima oleh jamaahnya. Mungkin apa yang disampaikan itu bukan hal baru, tapi orang yang dengar bisa menangis, karena menyampaikannya dengan hati maka sampainya juga dengan hati.
Ikhlas hanya mencari keridhaan Allah dibandingkan keridhaan manusia. Lebih baik tidak disukai manusia karena benar, daripada tidak disukai Allah karena salah. Nabi mengatakan, "barang siapa membuat murka Allah demi mendapat keridhaan manusia maka Allah murka kepadanya dan membuat orang yang semula ridha kepadanya menjadi murka. Namun, barang siapa membuat Allah ridha meskipun manusia murka kepadanya, maka Allah akan meridhainya dan membuat orang yang tadinya murka menjadi ridha." (HR ath-Thabrani).
Orang yang ikhlas tidak takut dengan tekanan manusia, selama ia benar berada di jalan Allah. Justru, orang yang tunduk pada tekanan manusia yang mengarahkannya kepada keburukan dan menghancurkan nilai-nilai kemanusiaan, itulah yang akan membuat Allah murka. Bahkan, orang yang tadinya setia kepadanya oleh Allah dibuat murka. Allah Mahakuasa membolak-balikkan hati manusia karena Dia Mahatahu apa yang tidak kita tahu.
Sepanjang kita beramal, bekerja, beraktivitas, atau bahkan membuat suatu kebijakan bagi publik didasarkan pada kebenaran dan keikhlasan karena Allah, orang-orang yang tadinya marah pun akan berubah menyukainya. Semua itu mudah bagi Allah. Ikhlas adalah penentu diterimanya amal. Tanpa keikhlasan, selain amal itu menjadi sia-sia tak bernilai, alih-alih malah menimbulkan hal-hal buruk yang imbasnya membahayakan diri sendiri dan banyak orang. Wallahu a'lam.
Kujalankan tugasku tanpa rasa takut dinilai pimpinan, teman dan murid. Silahkan menilai kinerjaku dari Jurnal harian yang aku buat. Aku berusaha semaksimal mungkin membuat jadwal yang harus menyesuaikan dengan jadwal putra, jadwal pelajaran kelas 11 dan 12, sungguh itu hal baru buatku yang masih sering kres kalau gak gitu belum mengenal guru masing-masing mapel. Guru yang memiliki kepentingan lain. Hingga pekan ke 4 aku masih stres dan takut dinilai gak becus, namun aku mulai cuek, jika ada jam kosong aku berusaha mengisi dengan ketrampilan.
Mengajak murid untuk berbuat baik jugaa butuh perjuangan dan mau atau tidaknya tergantung dari kepribadian mereka yang latarbelakangnya berbeda dengan aku. Awalnya beban aku, namun jika dibuat beban maka aku akan sakit sendiri hatiku, makanya aku buatkan jadwal, aku ingatkan jika tidak melakukan aku laporkan apa adanya. Aku mulai bisa semeleh untuk merubah hati manusia bukan tugasku, nabi saja juga hanya ditugasi untuk mengingatkan. Terserah jika pimpinanku menilai aku tidak bisa mendekati anak, merubah perilaku anak. Aku melaporkan apa adanya dan alhamdulillah beliau ikut mengingatkan, menyadarkan dan mengupayakan dengan segala cara.
Aku ikhlas keputusan apapun yang akan dibuat untukku, penilaian apapun aku tidak takut, aku berusaha sejujurnya, sebaik mungkin aku bergaul dengan siapa saja. Aku setiap malam di kesindirianku malah takut bagaimana akhir hidupku. Aku takut mati dan amalku belum cukup, banyak dosaku. Ya Alloh akhiri setiap kegiatanku, akhiri hidupku dengan husnul khotimah, bimbing kami semua untuk selalu berbuat kebaikan, berilah kami kesempatan untuk bertaubat sebelum menghadapMu....aamiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar