Minggu, 21 Agustus 2022

Rumus Bahagia

Rumus Bahagia

 the leave legasi...

apa yang akan kita tinggalkan dan apa yang akan kita bawa pulang menghadap Alloh.

Menyapa bukan berharap disapa, dan di balikin sapaan kita namun niatnya memuliakan hamba Alloh, maka bersandar kebahagiaan hanya pada Alloh. 

Perkara berterimakasih atau tidak bukan urusan kita, harapan tertinggi pada Alloh adalah dengan memuliakan hamba Alloh. Tegak lurus keyakinannya pada Alloh. Persembahkan senyum kita pada Alloh. 

Kesadaran itu timbul tenggelam. Seperti rasa krasanku di sini juga timbul tenggelam. Kita bahagia jika bersentuhan dengan dimensi fisik sehingga kebahagiaan kita kurang sempurna. bahagia tergantung dari sesuatu yang ada di faktor luar kita. kebahagiaan spiritual didorong oleh apa yang akan kita tinggalkan dan apa yang akan kita bawa pulang. 

Kita masih memisahkan 3 kebahagiaan sehingga kebahagiaan itu situasional, tergantung situasi dan kondisi/terpisah pisah misal bahagia karena karier, bisnis, bersama dg org yang mencintai dan dicintai, penghormatan eeksistensi diri. Kita bahagia jika dihargai orang lain, jika hajat hidup terpenuhi. 

bahagia saat iman, solat nikmat dengan tumakninah, khusyuk, nikmatnya baca quran, nikmatnya tahajud dan dzikir tengah malam, solawat nabi, nikmat ibadah.

3 hal itu tergantung pada situasinya. 

saat berkarier, bekerja apakah kita menikmati itu? dimanika bekerja, persaingan, target pekerjaan, apakah menikmati realitas itu? apa itu sebagai beban yang menekan?  Kita tidak bisa menikmati persinggungan dengan orang lain. Beban kerja. Namun saat ibadah terbasuh lagi kesegaran ruhani. 

Kita gamang meletakkan sebab bahagia, karena kita melihat kebahagiaan itu dari apa yang kita dapat, bagaimana bertahan hidup? bagaimana hidup bersama orang lain, bgmn saya akam memberi manfaat pada orang lain, maka tanyalah kemana kita akan kembali?

ketika ibadah bertemu bahagia (SQ)

ketika berteman memiliki harga diri (EQ)

dalam kehidupan pangkat kita terpenuhi (IQ/ fisikal quotion)

itu belum bertemu pusatnya, kebahagiaannya belum sempurna. 

Bahagia yang dikehendali Alloh adalah.....kebahagiaan spiritual itulah sebabnya dan emosional, fisikal itulah akibatnya.  Kebahagiaan yang disertai dengan kefahaman tentang kemana kita akan kembali, siapa saya, dimana saya maka akan mendorong seperti apa saya memperlakukan orang lain sehingga saya bernilai dihadapan Alloh. Saya mencintai karena saya ingin punya arti. saya berbisnis, menjaga kesehatan sebab saya ingin bernilai di hadapan Alloh. Saya hambamu, bekerja untuk keluarga supaya saya bernilai dihadapan Alloh. Sebabnya : saya ada , tidak pernah meminta hidup, tidak meminta seperti saat ini. Alloh memberi kehidupan itulah menjadi sebabnya. Di akhirot tujuan dan di dunia adalah jalan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar