Jumat, 12 Agustus 2022

Alloh yang Tahu, Aku Tidak Tahu

Alloh yang Tahu, Aku Tidak Tahu 

QS 32 : 17

Falaa ta'lamu nafs....

Dalam ayat QS 32 : 17 di awali dengan kalimat falaa ta'lamu nafs (maka tidak seorangpun yang mengetahui) apa yang disembunyikan untuk mereka. Ayat ini menerangkan bahwa seseorang tidak dapat mengetahui betapa besar kebahagiaan dan kesenangan yang akan diberikan Allah diakhirat kelak, yaitu betapa enak dan nyamannya tinggal di dalam surga❤️ semua itu karena balasan perbuatan baik yang telah dikerjakan selama hidup di dunia, apa yang dikerjakan?


Diriwayatkan oleh al-Firyabi, Ibnu Abi Syaibah, Ibnu Jarir ath-thabari, ath-thabrani, al-hakim dan dinyatakan sebagai hadis sahih dari Ibnu Mas'ud, ia berkata, "Sesungguhnya termaktub dalam Taurat bahwa Allah menjanjikan kepada orang-orang yang jauh lambung mereka dari tempat tidurnya, apa yang belum dilihat mata, belum didengar telinga, belum tergores dalam hati manusia. Malaikat yang dekat kepada Tuhan tidak mengetahuinya demikian pula para rasul yang diutusnya. Dan ini ada di QS 32 : 16 karena banyak berdo'a dengan rasa takut dan penuh harap. Mereka itu di QS 51 : 17 - 19 sedikit sekali tidur di waktu malam dan di akhir malam memohon ampunan lalu berbuat baik/bersedekah.


Tafsir Hasan Al-Bisri ayat QS 32 : 16 - 17  menyatakan bahwa, kaum itu menyembunyikan amal perbuatan mereka dari pandangan orang lain, maka Allah pun menyembunyikan khusus untuk mereka, apa yang tidak bisa dilihat mata, tidak didengar telinga dan tidak terbetik di dalam hati manusia. Ini adalah keistimewaan pahala bagi orang yang bangun malam untul Qiyamullail, bermunajat kepada Allah, membaca kalam-Nya, berdo'a dan bersujud kepada-Nya...MaasyaAllah sungguh indahnya menyambut malam dengan bermunajat❤️

Namun tidak semua orang melakukan ini karenanya Allah mengingatkan melalui ayat QS 3 : 14 adalah agar tidak menuruti syahwat dan melupakan perbuatan yang akan menghantarkan kepada kebahagiaan akhirat, yaitu kecenderungan hati yang sulit terbendung terhadap suatu yang bersifat material. "Allah menjadikan indah”. karena kecintaan terhadap dunia adalah fitrah pemberian dari-Nya. Tujuan dari Allah adalah untuk menguji manusia. 

Artinya bukan Allah melarang manusia untuk mencintai syahwat-syahwat berupa wanita, anak, harta, pekerjaan, kendaraan (hewan ternak) dan ladang (usaha). 

Mencintainya tetap diperbolehkan jika tidak berlebihan. Tanda seseorang yang telah berlebihan dalam mencintainya adalah terlalu sibuk dengannya dan meninggalkan agama sehingga jauh dengan Allah SWT.

Dalam kesendirianku di asrama ini aku disadarkan Alloh bahwa hanya Alloh yang kuasa menyelesaikan setiap hal yang harus aku lakukan, aku agendakan, aku buatkan jadwal. Sangat tidak ringan menurutku namun itu harus aku lakukan sebagai perwujudan dari amanahku. Walaupun dalam hati juga bertanya, "sampai kapan kesendirian ini?". Aku bertanya juga "Ada apakah gerangan hikmah setelah ini?"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar