Kamis, 30 Juni 2022

Cara Menggapai Umur Panjang

 

Pelatihan Guru 28 Juni 2022

“IKIGAY”

Oleh Dr Edi Kuncjoro, M.Pd.

Orang Jepang yang hidup di Okinawa panjang umurnya 100 thn hal itu karena hidupnya Bahagia. Bahagia karena hidupnya berarti, mempunyai tujuan hidup, impian dan harapan. Saat bangun tidur kita merasa ada hal yang akan kita lakukan hari ini akan terasa beda jika kita merasa malas. Hidup lah bermanfaat walaupun hanya menyapu, merapikan tanaman itu membuat hidup berguna.

Lakukan sesuatu yang kita senangi (passion), kita kuasai (profession), bayarannya (vacation) dan bermanfaat bagi orang banyak (Mission)

Tipe-tipe manusia :

1.       hidupnya hanya memuaskan dirinya, yang disukai tanpa manfaat buat orang lain. Contoh manciing aja tiap hari (mendapatkan kepuasan tapi tidak merasa berguna)

2.       hidupnya hanya untuk mengasah kemampuanna. Contoh : belajaaarr aja, semua hal dipelajari, berbagai gelar ditempunya.

3.        Hidupnya hanya untuk bekerjaaaa aja sehingga tidak bisa menikmati hasil kerjanya dan meninggal orang lain yang menikmati hasil kerjanya. Cerita : Seorang juragan wanita yang rajin bekerja tiap hari, gak pernah berlibur karena takut pelanggannya kecewa dan pergi. Pada akhir harinya menghitung keuntungan dan rutinitas dilakukan hingga dia sakit dan meninggal. Suaminya menukah lagi dengan asisten istrinya. Asisten itu senang dan mengunjungi makam juragan Wanita untuk berterimakasih atas jerih payahnya sehingga kini dia bisa menikmati kekakyaannya bersama juragan laki-lakinya.

4.       Hidupnya yang hanya untuk orang lain, ke keluarga, dirinya tidak diperhatikan.

5.       Memadukan kesukaan dan kompetensi, misalnya menolong orang dengan ketrampilannya misalnya service mesin…dia ahli dalam bidang mesin motor hingga suatu hari ada orang yang harlenya rusak, hanya cukup diketok dan hidup lagi karena kabilatornya kotor.

6.       Menyukai sesuatu dan berperan dalam hidup orang lain, misalnya Pak RT yang aktif dalam kegiatan kampung.

7.       Profesiaonal dan kesenangan, menjadi guru bayaran, hampa karena apa yang dia kerjakan adalah materi. ….ini kebanyakan yang dialami orang jaman sekarang….u Edy pernah menjadi guru bimbel utama yang dipercaya, disenangi siswa sehingga bimbel itu dicari oleh siswa karena peran seorang guru.  Pasien yang dicari dokter yang cocok bukan rumah sakitnya, sehingga rumah sakit itu tidak akan mempensiunkan dokter anak tersebut walaupun sudah tua, karena dokter anak paling laris di rumah sakit tersebut.  

Ikigai mengerjakan sesuatu yang dikuasai dengan rasa cinta sehingga ada totalitas, bukan sekedar bayaran namun kemanfaatan buat orang lain.

Extacy=kegembiraan yang tak tertandingi.

Refleksi Diri : Yang aku lakukan sekarang adalah cita-citaku duluuu yang sempat berganti-ganti dari menjadi guru TK, Polisi, Teller Bank dll. Aku ingin untuk selalu berinteraksi dengan manusia, tidak dengan computer, tidak dengan kuman (teman-teman saya alumni Biologi MIPA jadi peneliti di Lab). Ternyata profesi itu adalah guru. Saya pingin menjadi guru di SMA 5 surabaya yang pinter, namun tidak berhasil. Dan ternyata guru Alhikmah adalah passion saya di mana saya bisa menjadi guru agama seperti harapan bapak saya, menjadi konselor bagi murid dan wali murid yang saya dapati dari guru BK idola saya. 

Bapak kalau menasehati aku “As biji matematikamu oleh mek 85 neng biji agamamu kudu 100”. Artinya aku harus lebih mengutamakan belajar agama dan memahaminya. Masyaalloh bapakku itu hanya sekolah sampai kelas 2 SD karena trauma dengan gurunya yang sering memarahi karena kenakalan bapakku dengan meludahi. Mungkin karena itu sehingga bapakku hanya sekolah sampai kelas 2 SD dan selebihnya mengabdi pada Kyai di pondok Jember. Namanya mengabdi, belajarnya ya kalau ingat…dan susahnya banyak gak ingatnya…dan beliau mulai mengaji lagi setelah lahir aku.

Pertanyaan yang digunakan untuk mengetes dirimu di posisi IKIGAY atau belum?

1.       Apakah yang saya kerjakan saya sukai?

Ibunya Anas bin Malik Wanita yang kurang cantik, Malik melihat itu dan kurang suka. Namun tetap menjalaninya karena mungkin ada kebaikan di wanita itu. Namun hati malik tidak bisa bohong, karena kecewa dengan pernikahannya maka  Malik pergi 20 tahun. Saat Malik ingin ke Madinah dia mendengarkan seorang pemuda imam masjid yang bagussss, maka Malik meminta ijin untuk mengunjungi rumah ibunya sang imam itu. Pastinya Malik masih mengingat rumah yang ditinggalkan maka dia memberikan kata kunci pada pemuda itu. “ Nak, bilanglah ke ibumu seperti ini  “Mungkin ada kebaikan dibalik ini semua”. Maka pemuda itu mengatakan kata kunci it uke ibunya dan ibunya bilang “laki-laki itu ayahmu nak, suruhlah masuk”. Masyaalloh betapa hebat ibunya Anas yang mendidik anaknya dengan sabar walaupun mendidik sendirian dan itulah balasannya seorang Anas bin Malik.  

Ustd Edi menceritakan pengalamannya bahwa bu Edi bukan cinta pertamanya, namun adalah cinta terbaiknya. Maka bersyukurlah dengan yang ada sekarang, dengan pasangan kita, yakinlah bahwa ada kebaikan di diri pasangan kita.

 

2.       Pakah bermanfaat buat orang lain?

3.       Aku blm mencatat

4.       Aku belum mencatat

Cara menemukan Ikigai

1.       Jangan berputus asa. Tekun bekerja, di Jepang ada yang kerjanya satu hal sampai pensiun. Berlatih untuk focus dan tahan malu untuk menjalani proses. Pengalamanku tentang aku tidak putus asa, saat itu aku belum bisa menangani anak dan di marahi U Edi. Aku sedih terpukul 3 hari aku nangis namun aku bangkit, aku belajar buku-buku penangan anak remaja, Alhamdulillah proses berjalan dan kini aku tahu dari komentar murid-muridku dan wali murid sehingga aku menjadi wali kelas abadi.

2.       Jangan tergesa-gesa : jika tergesa membuat tidak focus dan tidak optimal. Persiapkan hal yang remeh karena itu mendukung untuk focus

3.       Jangan berlebihan. Dalam hal makan, takut, kuatir, proporsional saja.

4.       Temukan teman baik. Orang kesepian gampang stress, putus asa, gampang sakit. Tarsan aja bersosialisasi dengan hewan. Berteman kebutuhan psikologis terpenuhi, yaitu dipuji. Di sorga aja nabi adam minta teman. Suamiku adalah teman baikku yang akan menimpali setiap hal yang aku ceritakan. Dulu pernah aku sebel karena respon yang kuharapkan berbeda dengan komentarnya, namun kini kami sudah bisa saling mencocokan, kalau tidak seperti yang kuharapkan maka aku akan menjelaskan lebih detail apa yang kurasakan dan jika pada akhirnya berbeda persepsi maka yaa kami akhiri saja.

5.        Olah raga rutin

 

                                                                 

                                                            Bahagia bersama U Arifah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar