Pelatihan Musyrif 2022 oleh Ustd Jinan
Guru sering menegur dengan "diam", marah, membentak efeknya
1. tidak mengerti kenapa harus sopan
2. merasa tidak disayang
3. tidak diberi kesempatan memperbaiki diri
Tujuan:
1. mengontrol emosi dirinya
2. punya kepercayaan diri karena tidak disalahkan
3. memecahkan masalah
4. mengenal peraturan
jangan bilang "alasan kamu" yang penting adalah penyebabnya apa dan anak diminta cari solusi
Tahapan menegur :
1. pandangan visual : jika saatnya solat masih di kamar maka masukkah kamar dan pandangi mereka dengan halus....Masyaalloh aku ingat bapakku dulu kalau mengingatkan aku sholat pasti dengan bertanya..."wes solat As"....gitu kalau aku menunda langsung bapakku menuju ke tempat aku mainan dan melihatku saja tanpa bicara, namun satu saja selisihnya...bapakku sambil melotot tegas....langsung aku dan adekku lari melaksanakan solat.
2. Diam dan lakukan apa yang kita mau terhadap anak. Misalnya jika anak melempar sampah di depan kita maka langsung kita ambil saja tanpa bicara....kalau ini apa yang dilakukan emakku. Jika aku diminta tolong nyapu masih asik mainan maka langsung dilakukan sendiri. Otomatis aku sungkan dan langsung juga mengambil sapu lainnya untuk membantu dari arah yang berbeda. Kalau bapakku mendiamkan kami hanya dengan isyarat dehemnya "eheeemmm" itu saja kami berdua langsung pulang dari rumah tetanggaku dan kalau lagi mainan di rumahku maka temanku juga langsung pulang.
Masyaalloh begitu ternyata bapak dan emakku sudah melakukannya walaupun belum mengerti teorinya. Sayang sekali kalau urusan masak aku kurang suka sehingga aku hanya membantu hal-hal yang remeh misalnya mengupas brambang, sehingga aku baru bisa masak setelah menikah. Itupun setelah aku hitung dari harga bahan dan harga waktuku karena impas maka aku lebih baik membeli ketering di Bu Sri tetangga sebelahku. Alhamdulillah dapat Wifi juga..masyaalloh bu Sri baiknya seperti sodara.
3. pernyataan tidak langsung (memberikan informasi "nak disana lo tempat sampahnya")
"nak, adzan sudah berkumandang waktunya pergi ke masjid"
4. memberi pilihan, "Kamu melakukan dzikir atau berdiri ditempatmu?"....Masyaalloh itu persis bapakku menegur, biasanya langsung bertanya "deleh dolanane? opo solat"...padahal itu pilihan yang sebenarnya adalah menyuruh aku solat....al Fatihah buat bapakku
5. Melarang dengan menyentuh fisik, Misalnya saat anak mau memukul temannya maka langsung kita hadang tangannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar