Minggu, 12 Juni 2022

Mimpi


 QS 12 : 44

MIMPI


Setiap orang pasti pernah mengalami mimpi di saat tidur. Dari setiap mimpi, banyak orang yang percaya bahwa mimpi yang dialaminya memiliki arti dan berkaitan dengan kehidupan nyata. Ada juga yang menganggap mimpi hanyalah sebagai bunga tidur, karena tidak bisa mentakwil mimpi sebagaimana di QS 12 : 44 saat raja bermimpi tidak seorangpun mampu mentakwil mimpinya, maka mereka berkata bahwa itu mimpi yang kosong.

Mimpi terkadang langsung hilang saat bangun tidur, ada yang jelas terasa alur ceritanya sehingga dalam waktu lama masih teringat. Mimpi yang jelas alurnya itulah dan kadang membuatku penasaran artinya, maksudanya. Mimpi yang ingat terus,  alurnya jelas itu terkadang membuat penasaran artinya. Maka wajar sekali kalau di google banyak menemukan judul berbagai takwil mimpi. Takwil mimpi di google terdapat berbagai versi ada yang mengartikan positif dan ada yang mengartikan negatif pada kata kunci yang kita berikan. 

Membaca berbagai versi takwil mimpi itu maka, mimpi itu bagiku adalah suatu yang harus disikapi. Misalnya saat mimpi itu berarti negatif maka harus waspada dan berhati-hati dalam bersikap dan berperilaku dalam keseharian. Tidak terlalu takut dengan arti yang ada namun banyak berdoa dan yakin bahwa Alloh saja yang berkuasa sehingga tidak takut terhadap kejadian yang akan datang. Yakin hanya Alloh yang melindungi dan tidak ada kekuatan apapun yang bisa menghancurkan hamba jika Alloh melindung. Bila mimpi itu berarti positif maka banyak bersyukur dan itu merupakan energi positif yang akan menarik hal baik dalam kehidupan kita. 

Dalam al Qur'an bisa saja memiliki arti sebagaimana nabi Yusuf di QS 12 : 4 risalah kenabiannya ditandai dengan mimpi melihat matahari, bintang dan bulan semuanya bersujud kepada Nabi Yusuf. Dan di ayat QS 37 : 102 Nabi Ibrahim yang diberi perintah oleh Allah SWT untuk menyembelih anaknya Ismail melalui mimpi.

Pada zaman kenabian kebanyakan mimpi memiliki arti yang berupa perintah, wahyu atau petunjuk yang diberikan oleh Allah SWT kepada beberapa nabi di dalam tidurnya.

Dari Abu Hurairah ra, Nabi Muhammad SAW berkata :

"Mimpi itu ada tiga macam : bisikan hati, ditakuti setan, dan kabar gembira dari Allah." (HR. Bukhari)

Tiga macam mimpi itu adalah : 

1. Kabar gembira dari Allah SWT. (Zaman kenabian) 

Dari Abi Sa’id, Rasulullah bersabda:

"Mimpi yang baik adalah bagian dari 46 bagian kenabian." (HR. Bukhari)

2. Bisikan hati. Maksudnya, mimpi yang timbul akibat angan-angan sendiri atau memikirkan seseorang terlalu lama. Mimpi ini bisa terjadi yang disebabkan oleh dua hal tersebut. Ini pula yang banyak diyakini orang sebagai bunga tidur semata. Entah mimpiku golongan yang mana, yang kurasakan saat mimpi itu nyata terbayang, menjadi sering terjadi. Misalnya saat bermimpi tentang tetanggaku yang menitipkan 2 kunci rumah karena beliau hendak umroh. Aku mengantar beliau dengan rasa terharu, kucium tangannya walau bukan muhrim aku sadar dalam mimpi itu

3. Mimpi yang berasal dari setan

Ini merupakan mimpi buruk. Sudah tugasnya sebagai setan untuk menggoda manusia. Bahkan di dalam tidur pun, setan masih bisa menggoda manusia sehingga sering terjadi mimpi buruk.

Namun, mimpi buruk tak perlu diceritakan apalagi ditakwilkan. Rasulullah SAW pun bersabda, "Apabila setan mempermainkan salah seorang dari kalian di dalam tidurnya, maka janganlah dia menceritakannya kepada orang lain." (HR Muslim)

Kesimpulannya mimpi boleh diceritakan hanya yang baik sesuai hadist : "Siapa yang beriman  kepada Allah dan hari akhir hendaklah ia berkata yang baik-baik saja atau diam. (HR. Bukhari dan Muslim)

Tapi tidak boleh diyakini karena tidak bermakna kecuali yang terjadi pada zaman kenabian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar