Rabu, 14 September 2022

Sabaaaarrrr

 KHAJA MUHAMMAD BABA SAMĀSĪ KS


Khaja Muhammad Baba As-Samasi KS yang merupakan mata rantai ke-13 dalam silsilah saadat lahir di sebuah desa yang bernama Samas yang terletak di antara daerah Ramitin dan kota Bukhara.


Setelah menempuh pendidikan dalam bidang ilmu akli dan naqli, Khaja Muhammad Baba As-Samasi KS menjadi seorang ulama besar. Setelah itu, beliau berintisab kepada Khaja Ali Ramitini KS dengan mengikuti halakah-halakah dan ceramah-ceramahnya. Sebelum wafat, Khaja Ali Ramitini KS mengangkat Khaja Muhammad Baba As-Samasi KS sebagai khalifahnya dan memberikan amanah irsyad kepadanya. Khaja Ali Ramitini KS memerintahkan para murid dan pengikutnya agar berbaiat kepada Khaja Muhammad Baba As-Samasi KS.


 Syah Naqsyiband KS menjelaskan karamah Khaja Muhammad Baba As-Samasi KS seperti ini, “Ketika aku ingin menikah, kakekku mengirimku kepada Khaja Muhammad Baba As-Samasi KS untuk meminta doanya dan memperoleh keberkahan darinya. Ketika pertama kali menemuinya, aku menyaksikan karamahnya. Pada malam hari sebelum pergi menemuinya, timbul dalam hatiku keinginan untuk berdoa dan memohon kepada Allah SWT. Kemudian, aku bangun pada malam itu dan berangkat ke masjid Khaja Muhammad KS. Di sana aku shalat dua rakaat dan bersujud dengan penuh kekhusyukan. Aku berdoa dengan penuh harapan sambil meneteskan air mata. Dalam keadaan itu, aku bermunajat seperti ini, “Ya Allah, berikanlah aku kekuatan dan kesabaran dalam menghadapi cobaan. Berikanlah aku kekuatan untuk menghadapi masalah-masalah yang datang dari sisi-Mu sebagai bentuk kasih sayang.” Ketika aku bertemu Khaja Muhammad KS pada pagi harinya, beliau berkata, “Anakku, ketika kau berdoa, berdoalah seperti ini, ‘Ya Allah, anugerahkanlah kepada hamba-Mu ini ridha, kemuliaan, dan kemurahan-Mu. Berikanlah kekuatan kepada hamba-Mu yang lemah ini agar dapat bersabar atas cobaan yang mengandung hikmah dari-Mu, serta tunjukkanlah hikmahnya.’ Ingatlah! Janganlah meminta cobaan dengan keinginanmu sendiri!”


Abul Faruq Syekh Sulaiman Hilmi Tunahan As-Silistrawi KS pun berkata sebagai berikut, “Senantiasalah kalian meminta kesehatan dan afiat dari Allah SWT. Meminta kesabaran berarti meminta bencana dan musibah. Ketika tidak ada kekurangan dan kesempitan, terhadap apa kalian akan bersabar?”


Khaja Muhammad Baba As-Samasi KS wafat dan dimakamkan di Samas pada tahun 755 H (1354 M). (Silsilatudz Dzahab, Penerbit Fazilet)


Nama-nama: Laki-laki: Muhammad, Perempuan: Marhamah.


13 September 2022

Kalender Fazilet

Dhea selalu tersenyum bahkan tertawa setiap aku minta membaca surat Al Ashr. Saat Jessika memulai hafalan  "wal asri.....", ketawanya makin lebar. Aku tanya "kenapa ketawa nak?" " karena dia ingat itu persis namanya ustdh". "Kamu tahu itu isinya apa nak? Itu menasehati kita supaya kita sabar" "Nah itu persis ustdh". "Kok kamu tahu kalau ustdh sabar?" "Iya, karena ustdh aku jahatin, kami sebut FBA ustdh tidak marah, ustdh tetap sabar, padahal kalau di tempat saya kalau dijahatin maka balasnya lebih kejem"

"Nak, dulu ustdh paling menghindar kalau ngajarin kamu, mending ngajarin anak lainnya" kataku pagi ini karena aku tahu hatinya Ddhea lagi senang walaupun bangunnya setelah kami semua membuka ngaji dengan doa. Karena kelompokku belum ada yang ke musholla, maka aku tinggal mandi dulu. Ternyata Dhea sudah di kursi depan pintu kamarku dan melihatku keluar kamar dari kaca dia bilang "Ayo ngaji ustdh".....masyaalloh betapa hatiku senang menerima ajakannya.  "Iya ustdh, ngajari aku dulu kayak ngajari anak macam" sambil ketawa dia mengakui perilakunya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar