Abul Faruq Syekh Sulaiman Hilmi Tunahan As-Silistrawi KS berkata sebagai berikut,
“Dunia ini seperti bayangan. Ketika kamu membelakangi matahari, bayangan akan berada di depanmu. Seberapa jauh pun kamu mengejarnya, kamu tidak akan bisa menangkapnya, dan dunia pun seperti itu. Dunia selalu selangkah lebih depan dari orang yang mengikutinya. Akan tetapi, jika seseorang menghadap ke matahari dan berjalan ke arahnya, bayangan akan berada di belakangnya dan tidak akan pernah meninggalkannya. Pantaskah seseorang pergi mengikuti bayangannya? Hal yang terpenting adalah menghadap Allah SWT dan membuat dunia mengikuti kita seperti bayangan. Orang yang berlari untuk dunia akan kehilangan akhirat. Orang yang berusaha untuk akhirat juga akan mendapatkan dunia. Jika kamu mencabut dan membawa sebuah pohon dari tempatnya, bayangannya pun akan ikut serta bersamamu. Sebab, akhirat itu asal, sedangkan dunia itu misal dari akhirat.”
“Semua orang mulai berzikir karena dahsyatnya hari kiamat. Para malaikat pun berkata kepada mereka, ‘Tempat berzikir sudah berlalu. Zikir itu dilakukan di dunia.’”
“Sesuatu yang menghalangi seseorang dari kebaikan dan petunjuk adalah nafsu. Nafsu memiliki kekuatan tujuh puluh dua setan dan menyebar ke seluruh tubuh. Pusatnya berada di antara dua alis. Manusia terkadang menjadi murka, lalu berkata, ‘Aku akan melukai, aku akan menghancurkannya,’ dan dia memberontak melawan orang tuanya. Semua ini adalah hasil perbuatan nafsu. Hanya ada satu jalan untuk selamat dari semua keadaan ini, yaitu hanya dengan melakukan rabithah.”
“Hak Al-Quranul Karim setiap harinya adalah dua ratus ayat. Jika seseorang membaca surat Al-Ikhlas lima puluh kali, berarti dia telah membayar hak Al-Quranul Karim. Orang yang memperhatikan hal ini, dengan wasilah hal tersebut dia tidak akan mengalami kesulitan apa pun di dunia. Selain itu, ia akan diberikan rezeki yang luas.”
“Bencana dan musibah datang karena tiga hal:
Jika seseorang tidak taat, bencana datang agar dia bisa taat dan mulai beribadah. Jika dia mulai beribadah, pengampunan Ilahi akan terwujud baginya. Jika dia taat lalu menyerah ketika bencana datang, hal itu adalah hukuman baginya. Jika dia terus beribadah, dia akan diampuni. Jika dia sedikit meningkatkan ketaatannya, derajatnya akan ditingkatkan.
Jika musibah datang saat seseorang sedang beribadah dalam keadaan semangat dan khusyuk, lalu semangatnya berkurang setelah datangnya musibah, baginya ada ampunan Ilahi, dan apabila bertambah, baginya terdapat peningkatan besar pada derajatnya.”
15 September 2022
Kalender Fazilet
Aku tidak peduli kata orang....aku hanya ingin melaksanakan tugasku, amanahku dengan maksimal. Mungkin ini kenapa aku harus menyendiri selama 40 hari.....sendiri fisikku, sendiri jiwaku dalam kesunyian di kota Batu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar