Rabu, 07 September 2022

Pecinta Dunia

 Sejenak Pagi

Setetes madu...


Datanglah seekor semut kecil, perlahan-lahan dicicipinya madu tsb.

Hmmm... manis.

Lalu dia beranjak hendak pergi.

Namun rasa manis madu sudah terlanjur memikat hatinya. Dia pun kembali untuk mencicipi lagi, sedikit saja. Setelah itu barulah dia akan pergi.

Namun, ternyata dia merasa tdk puas hanya mencicipi madu dari pinggir tetesannya.

Dia pikir, kenapa tdk sekalian saja masuk & menceburkan diri agar bisa menikmati manisnya, lagi dan lagi.

Maka masuklah sang semut, tepat di tengah tetesan madu.

Ternyata? 

Badan mungilnya malah tenggelam penuh madu, kakinya lengket dengan tanah.


Dan...

Tentu saja tak bisa bergerak.

Malang nian, dia terus seperti itu hingga akhir hayatnya. Mati dalam kubangan setetes madu.

Demikianlah analogi sederhana tentang dunia & pecinta dunia, sebagaimana diperumpamakan dalam sebuah pepatah Arab :

"Hakikat apa-apa dari kenikmatan dunia melainkan bagai setetes besar dari madu. Maka siapa yang hanya mencicipinya sedikit, ia akan selamat. Namun siapa yang menceburkan diri ke dalamnya, ia akan binasa."

Alloh Ta'ala berfiman:

 "Alloh melapangkan rezeki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan Dia (pula) yang menyempitkan baginya. Sesungguhnya Alloh Maha Mengetahui segala sesuatu"

(QS. Al Angkabut : 62)

Maka deketin terus Alloh Ta'ala.

Bersama Alloh Ta'ala pasti bisa dan pasti ada solusinya.

Suatu saat merenung atas ketidak krasananku di sini, setelah Alloh menyelesaikan masalahku dengan membuat hati muridku lembut dan baik. Masih saja aku tidak krasan. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar