Rabu, 07 September 2022

Puasa

 Puasa

Pola pelatihan diri yang terbaik adalah mampu mengubah sebuah kebiasaan menjadi karakter unggul, dan mampu menginternalisasikannya didalam kehidupan.

Selama sebulan kita berpuasa menahan lapar dan dahaga, meneggakkan sholat tepat waktu, Sahur dan membaca AlQuran. Itu semua adalah kebiasaan positif yang harus selalu di lakukan, jadikan kebiasaan selama sebulan itu menjadi sebuah karakter dengan cara dilakukan berulang-ulang sehingga apabila terlewati merasa ada sesuatu yang tidak lengkap dalam satu hari itu.

Kebiasaan menahan lapar dan dahaga disiang hari, juga menahan emosi marah selama satu bulan, jadikan sebagai sebuah karakter unggul kita, tidak sembarangan memvonis orang lain apabila belum bertanya langsung kepada orangnya khawatir menjadi fitnah, tidak mengambil hak orang lain yang bukan milik kita meskipun hanya selembar kertas HVS dan pulpen saja. Dan masih banyak lagi yang bisa kita lakukan terus belajar dari puasa selama satu bulan ramadhan 1436 yang telah lalu.

Apabila selama bulan puasa kita mampu menahan diri dari sesuatu yang halal, maka setelah bulan puasa semoga kita bisa menahan diri dari yang haram.

Ya Allah jadikan kami orang-orang yang senantiasa istiqomah dalam melakukan perbuatan baik dan amal sholeh, jadikan kami orang-orang yang selalu mengajak kebaikan dan menyebarkan kebaikan kepada banyak orang. Amiin.

By : aryginanjar.com

Alhamdulillah kesadaran itu telah kembali. Tangisan penyesalan, mengeluh, mengadu sudah berganti dengan tangisan syukur. Semangat ibadah, akhlaq sudah mulai bertumbuh. "Ayo kita harus selesai qodo puasa sebelum pengejasan" ....terharu aku mendengar semangat mereka. Hal kecilpun kuingatkan untuk mereka, "saat ada tamu atau siapapun orang diluar rumah kita datang maka sambutlah, jabat tangan dan cium tangan jika lebih tua darimu, ajaklah berbicara, jika akan pulang antarkan, jika terpaksa untudu diri dari forum tamu maka berpamitlah, jangan langsung ilang kayak jaelangkung...hihihih". Flasback saat acara pen ngesyalan....mereka langsung masuk ke tenda sementara U Yus masih di lapangan bersama para guru. 

Puasa menahan emosi saat, jam 2.30 sampai 04.00 berdiri untuk mendenganrkan brainstroming ustdh Vivin dengan tanpa alas kaki. Aku mendengarkan di dalam tenda. "Kalau kamu sudah tidak diterima ayo kemasi barangmu". Beliau menuntun salah seorang ke tenda sambil menangis, semoga kamu sadar akan masukan temanmu dan beneran akan berubah. 

Selanjutnya ustd Rahmat memberikan kesadaran "tidak semua keluarga memiliki nilai yang baik untuk diajarkan pada anaknya, kalian harus bersyukur kalau keluarga kalian memberikan nilai yang baik, maka ajaklah dia untuk menjaddi baik seperti kalian, maka itu akan menjadi amal jariyah kalian sepanjang hidupmu"  

Ber 5 meminta maaf, dan kemudian cerialah dalam beraktivitas, walaupun masih ada ganjalan saat lainnya. Mereka semua masih puasa menahan emosinya dan berusaha memaafkan satu dengan lainnya. Puasa menahan ego.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar