Selasa, 27 Agustus 2024

Tekad

 CATATAN HARIAN SANG KUDA BESI 

Kawan, perkenalkan namaku Kijang. Jangan tanya mengapa aku memiliki nama seperti hewan, aku juga tak mengerti. Yang aku tahu, teman-temanku juga memiliki nama hewan lainnya, misalnya Panther dan Jaguar.

Kalau kau melihatku, akan kau sadari bahwa aku sama sekali bukan seekor hewan. Tubuhku berbalut besi, keempat kakiku bundar dan berputar. Aku juga tidak makan rumput, para manusia hanya memberiku minum bensin saja.

Tugasku mengantar tuanku dan keluarganya ke berbagai tempat yang mereka inginkan. Tuan mengabdi  puncak Bumiaji Batu. Biasanya tujuan perjalananku sampai gerbang hitam sekolahnya.

Terkadang tuan juga berjalan menuju pondok 5 anaknya. Jika demikian, maka perjalananku akan berakhir di Sulaimaniyah Sidoarjo, lanjut ke Sulaimaniyah KH Perak. Aku hafal sekali kedua rute ini. Sebulan sekali ke Sulaimaniyah Kertosono, lebih jauh lagi dengan 250 belokan yang mengelilingi dan menembus gunung Pujon, Ngantang. Serasa tak percaya bisa sebanyak itu belokannya. Pusing seh dan berharap kapan berakhirnya belokan ini.

Aku akan melaju pertama kali hingga Sedayu Gresik. Pernah beberapa kali juga kesasar salah belokan, sampai di surabaya barat. Saat ke Surabaya salah belokan arah Mojokerto. Saat ke Kertosono salah belokan arah Madiun. Saat Lelah seakan tak mungkin aku tempuh sendiri tuanku akan membelokkan aku ke Biltar, namun  kemudian di sinilah Tuanku menentukan pilihan. Ada sebuah simpang tiga di sana. Jika aku ambil arah barat, maka jalan itu akan membawaku ke Kertosono dengan 250 belokan, namun jika ke kiri aku ke Blitar yang harus merepotkan adek Tuanku yang ternyata anak-anaknya juga sedang sakit....Alhamdulillah tekad Tuanku benar...nekat dengan 250 belokan. Ini ternyata lebih sederhana dibandingkan jika harus merepotkan Adek.  

Sebuah kesyukuran jika diusia Tuanku ini masih bisa melancong sendirian dengan aku. Pada hari ini ada temannya Tuanku yang meninggal dunia. Memang cita-cita iseng Tuanku menjadi pelancong berdua setelah pensiun. 

Tahulah kalian bahwa yang membuat Tuanku nekad itu adalah ingin memberikan kejutan pada putri bontotnya yang pagi itu sudah berdoa dalam kangennya terhadap Tuanku. Sangat bersyukur banget putrinya telah bertemu siang ini sebagai kejutan dan merasakan bahwa ini adalah salah satu pengabula doanya pada Alloh. Dia peluk tuanku dengan kerinduan dan cinta yang dalam, hingga keduanya menangis dan bahkan akan menangis walaupun saat menulis ini. 

Trimakasih 5 anakku yang telah mau berjuang untuk dunia akhirotmu dan juga memperjuangkan umi dan abi...lop u Nak

                                                                            

                                                                        

25 Agustus 2024
Pondok Pesantren Sulaimaniyah Putri Kertosono Desa tirtobinangun, dusun Bulak Patianrowo.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar