Kedekatan Ibu dan Anak
Hasna menelpon 16 September 2024. Hasna sudah bisa membaca/qiroaat 2x langsung lancar, kalau dulu sampai 5-7x, dalam 1 halaman 1 menit 45 detik sampai 2 menit. Membaca dengan kecepatan 2.45 mnit sampai 3 menit jika tadwir
Hasna cerita kalau menghafal quran ada serunya. Seru jika cepat hafal, 7x diulangi maka akan hafal hati bahagia. Namun ada halaman-halaman yang sulit sehingga harus lebih banyak mengulangi. Jika tidak segera hafal dia mengulang sampai 50x.
Hasna cerita kalau ikut grup Illahi, adalah solawatan versi arab dan turky.
Hasna dengan bijak bercerita kalau setiap keadaan ada enak dan tidaknya. walaupun enak grup yang dulu yaitu grup 16, namun harus bisa menerima grup yang sekarang. Ada temannya yang sangat menggemaskan, menyebalkan. Dipegang merasa dipukul.
Hasna cerita kalau hari ini beli es mangga di cessa 10k.
Hasna mengajari umi bahasa turky tentang angka 1 sd 5. Pernah juga mengajari nama-nama ruangan dalam bahasa turky, mengajari nama-nama hari.
Hasna bermain game dengan menyanyi lagu ..di sini senang di sana senang .....dalam bahasa arab dan turky.
Hasna masih sering cerita dengan teman halkah besar D grup D1 yang dipegang oleh abla Friska.
Hasna sering menceritakan kebaikan dan kesabaran abla Friska, beliau sering memotivasi supaya tetap semangat walaupun belum bisa qiroat. Beliau talebe yang mandiri, jarang dijenguk dan jarang pulang ke rumah.
Hasna minta umi memberikan kisah nabi Muhammad. Umi menceritakan kisah Nabi Muhammad yang disusui oleh Halimatus Sakdiyah. Halimah menangis karena bahagia dengan menyusui maka susu bagian kanan menjadi keluar susunya. Umi menceritakan itu karena habis selintas melihat muridnya melihat film tentang nabi Muhammad di asrama, sementara umi sambil masak angsle buat muridnya.
Hasna meminta cerita lagi, maka umi menceritakan tentang seekor keledai menuju nabi Adam supaya wangi, dan keledai yang lain ikut mendekati karena iri, ingin wangi juga, namun tidak menjadi wangi. Hikmahnya : semua perbuatan tergantung niatnya, tidak boleh iri. Umi juga menceritakan tentang seekor burung yang membantu nabi Ibrahim memadamkan api, namun diejek oleh burung lainnya bahw itu mustahil. Burung itu tetap melakukan dengan paruhnya yang kecil sambil bilang "gak apa asal aku berniat untuk membela nabi Ibrahim yang benar maka aku termasuk golongan yang benar". Hikmah: semua perbuatan dinilai dari niatnya.
Hasna mendapat cerita dari umi yang telah selesai menbaca tarjamah quran tentang Iblis berbicara dengan Alloh secara sombong : "aku siapa dan kamu siapa?". Iblis menjawab aku adalah aku dan kamu adalah Kamu, maka dijerumuskan ke neraka. Berkali pertanyaan dari Alloh dijawab yang sama sehingga dijerumuskan lagi. Pada akhirnya, iblis menjawab "aku adalah hambaMU dan engkau adalah Tuhanku" maka azab iblis diringankan. Hikmahnya : sikap sombong hanya milik Alloh, selendangnya Alloh, maka manusiapun tidak boleh sombong.
Hasna yang sering bilang "Umi, aku kangen peluk umi" yaaa...kalimat itu yang bikin saya nangis, bahkan saat nulis inipun nangis. Habis peluk murid seusia Hasna jadi makin kangen dan makin nangis. Saat nelpon aku pura-pura kuat. Hasna di Kertosono sudah nangis, tapi kalau aku nangis pasti bikin dia tambah kangen, Seperti selesai peluk Hany muridku makin kangen sama Hasna.
Ya Alloh jadikan anak-anak kami solih solihah, menjadi bagian dari doa umat islam dalam bacaan tahiyat....bagian dari doa Rosululloh....aamiin
Itulah kedekatan yang dibangun umi dengan Hasna, seperti kedekatan umi dulu waktu kecil dengan bapaknya, bapak Tasir Dimyati yang sangat disayangi umi. Umi sangat mengidolakan bapak Dimyati sehingga masuk alam bawah sadarnya "aku pingin punya suami seperti bapak". Alhamdulillah ada sifat suami umi yang persis bapaknya yaitu : nerimoan, baju jelek yo biasa, gak punya uang yo biasa, suka makan di rumah, tidak suka ngafe, sederhana apa adanya.
Sumber Gentong 14 Juli 2024
Tidak ada komentar:
Posting Komentar