QS 4 : 86
Sopan Santun Dalam Pergaulan
Islam mengajarkan pentingnya bersikap sopan, menghormati dan menjaga tata krama dalam berinteraksi dengan orang lain. Rosululloh SAW dikenal sebagai sosok yang sangat Sopan dan santun dalam pergaulannya. Pesan yang tersirat dalam ayat QS 4 : 86 bahwa jika ada yang berlaku baik kepada kita maka kita harus lebih baik lagi kepadanya atau minimal sama dibalas dengan kebaikan yang serupa.
Mengapa Islam mengedepankan sopan santun? Islam adalah akhlak luhur, dengan akhlak dan sopan santun akan tercipta keharmonisan hubungan dan kedamaian di bumi.
Damai adalah dambaan setiap makhluk, dengan sopan santun pada ayat QS 41 : 34 permusuhan dapat berubah menjadi pertemanan yang akrab.
Tuntunan cara hidup bersosial ini dalam ayat QS 2 : 148 mengajarkan kita untuk senantiasa berlomba-lomba dalam berbuat baik dan di ayat QS 5 : 48 semakin banyak kebaikan yang ditanam akan semakin banyak pula kebaikan yang akan dituai.
Dengan sopan santun, pada ayat QS 41 : 34 permusuhan dapat dihindari, bahkan permusuhan dapat berubah menjadi pertemanan yang akrab.
Sopan santun adalah apa yang dilihat oleh banyak orang. Norma dan praktiknya pun bersumber dari kebiasaan masyarakat. Sedangkan akidah tempatnya adalah hati. Ibadah yang tidak selalu diperlihatkan ke banyak orang, akan menjadi rahasia seorang hamba dengan Allah SWT.
Jadi, memiliki sopan santun yang merupakan bagian dari tata krama sangat penting untuk diterapkan di kehidupan sehari-hari. Sebab, apa saja yang tampak di permukaan, itulah yang dapat menjadi indikator utama tentang baik atau buruknya seseorang.❤️
Mudah saja contoh dalam kehidupan sehari-hari, seorang anak yang sering berucap terimakasih akan membuat hati teman, guru dan orang yang ditemui senang sehingga menilai sopan pada anak tersebut. Sebaliknya ada beberapa siswa yang guru dan temannya mengucapkan terimakasih namun entah karena tidak mendengar atau menjawab dalam hati atau enggan membuka mulut untuk menjawab "iya, sama sama". Padahal itu hal yang mudah dilakukan. Dipanggil namanya menjawab "iya" juga belum spontan. Padahal memanggil nama itu sama halnya dengan mendoakan, apalagi di kasih ucapan "assalamualaikum". Assalam artinya mendoakan keselamatan, warohmatulloh mendoakan mendapatkan kasih sayang Alloh, wabarokatuh mendoakan untuk mendapatkan keberkahan dari Alloh. Keberkahan berarti bertambahnya kebaikan seseorang. Siapa yang mendapatkan keberkahan maka akan bertambah kebaikannya, artinya bertambah iman, bertambah sehat, bahkan mungkin bertambah rezekinya, duitnya....hayyo semua orang pasti mau kan???
Pernah dalam sebuah pertemuan, langsung saja orang yang baru kenal akan melihat perilaku dan menilai walaupun masih sekali pertemuan. Hal ini karena sajian wajah senyum dan sikap wellcome misalnya dengan mengulurkan tangan untuk bersalaman yang spontan harusnya langsung tanpa diminta belum terlihat sehingga siapa saja yang bertemu akan bisa menilai kesopanan seseorang.
Sering berkunjung ke suatu pesantren modern Sulaiamaniyah, Al Hikmah misalnya, maupun pesantren salaf, Nurul Jadid misalnya begitu kesopanan sangat tercermin. Saat siapapun yang ditemui maka santri akan berjalan berhenti dan menhadapkan badannya ke arah tamu serta menunduk kepala sambil diam ada yang senyum bahkan ada yang mengucapkan salam. Pernah juga saking sopannya, mobilnya tamu saja mereka berperilaku yang sama seperti terhadap manusia yang lewat. Hal ini diceritakan oleh ibu Maria pembimbing guru penggerak dari SMPN 6 Batu, "saya berkunjung di suatu SD, ketika saya turun dari kendaraan murid-murid semua mengerubungi saya dan minta salaman, sambil bertanya "ibu guru baru ya? mengajar apa bu?", hal ini menunjukkan bahwa karakter murid di sekolah tersebut sudah terbentuk". Masyaalloh begitu karakter bisa terlihat walaupun masih pertama kali bertemu.
Ya Alloh jadikan hidayah di hati anak-anak kami, murid-murid kami dan seluruh generasi di negri ini bahkan di seluruh dunia, sehingga menjadikan dunia ini aman dan bahagia....aamiin
WM putra kls 10 BSA 2024, kenalannya suaminya U Ledia, jumpa pertama dengan senyuman
Tidak ada komentar:
Posting Komentar