KAYA HATI ADALAH KEKAYAAN YANG SESUNGGUHNYA
Kekayaan hati juga dapat tercermin dalam perasaan seseorang. Seseorang yang memiliki kekayaan hati mungkin memiliki perasaan syukur yang tinggi, bahagia dengan apa yang dimilikinya, dan mudah merasa puas dengan hal-hal yang sederhana. Mereka juga cenderung lebih sabar, tabah, dan mampu menghadapi rintangan dengan optimisme.
Alhamdulillah jiwa itu dimiliki oleh 5 anakku. Hasna yang tidak minta uang jika tidak beberan gak ada uang. Sedikit saja aku berikan kesenangan, dia pasti berterimakasih. Kalau di toko, sebenarnya di ingin suatu hal namun pasti bilang "gak jadi wes, kasihan umi". Hati ibu mana yang tega ketika anak malah gak mau dibelikan, padahal anak lain menangis di depan toko saat tidak dibelikan.
Mail, beli rubik yang harganya 15 ribu, padahal yang 50 ribu lebih bagus karena bermagnet. Memilih baju hem yang harga 50 ribu, padahal yang 199 ribu lebih bagus. Kalau diberi uang saku bilang kalau uangnya masih banyak.
Riza, kepingin memakai barang branded, namun tidak tega minta uang aku "anak laki itu harus belajar mandiri mengatur keuangan Mik". Maka dia rela membeli barang second yang branded. Beli erigo yang lagi diskon. Itu juga yang kami lakukan saat anak kami masih 2. Beli barang second karena kainnya bagus dan modelnya keren. Riza bisa memahami kondisi keuangannya. Jika punya duit dia beli yang mahal, jika tidak punya uang dia juga mau pakai barang yang biasa.
Sari, rela menahan diri di negara Turky dengan kondisi keuangan yang menipis, namun tidak mau dikirimi uang. Alhamdulillah berharap Alloh memberi rezeki lewat jalan mana saja. Pernah seorang dermawan mengajak ke toko arloji dan di suruh milih yang diinginkan. Seluruh kebutuhannya dicukupi oleh asrama dan para dermawan. Pernah suatu saat romadhon banyak mendapat sangu dan bisa memberikan adeknya sangu lebaran.
Hima, dia senang barang merk dia mau menahan tidak jajan hanya untuk membeli barang yang diinginkan. Menabung uangnya untuk beli HP yang mahal, beli baju yang mahal. Hal ini juga karena temannya yang orang kaya. Dulu saat di al Furqon dia mau barang biasa karena temannya anak-anak biasa. Untuk mencapai itu dia lebih rajin belajar, lebih rajin menabung. Teringat saat di al Furqon, membeli note book mahal, dia mau menahan diri untuk menunggu kirimanku dari surabaya. Rela bilang ke ustdnya bahwa menunggu kiriman saya.
Rasulullah Shallallāhu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Setiap hari, dua malaikat menyeru manusia, ‘Wahai manusia! Bergegaslah kepada Rabb kalian! Harta dunia yang sedikit dan cukup bagi seseorang itu lebih baik daripada harta dunia yang banyak tetapi membuat seseorang tersesat.’ Seluruh makhluk (kecuali manusia dan jin) dapat mendengar seruan (dua malaikat) itu.”
Abu Sa’id Al-Khudri RA berkata, “Sebaik-baik rezeki adalah rezeki yang kafi (mencukupi kebutuhan seseorang). Sebaik-baik zikir adalah zikir khafi (tersembunyi, di dalam hati).”
Ibnu Abdullah Al-Iskandari RH berkata di dalam kitab Al-Hikam At-‘Athaiyyah sebagai berikut, “Nikmat yang paling sempurna yang dikaruniakan Allah SWT kepadamu adalah ketika Dia memberi rezeki yang mencukupimu sekaligus mencegahmu dari rezeki yang berlebihan yang akan menjerumuskanmu pada kemaksiatan.”
Orang-orang yang tidak mengetahui nilai rezeki yang diberikan kepadanya akan tertimpa salah satu dari dua musibah, yaitu mereka akan menjadi miskin dan berambisi mendapatkan kekayaan sehingga kesulitannya bertambah banyak atau mereka sangat mencintai kekayaan sehingga hal itu membuat diri mereka lupa bersyukur akan nikmat yang telah diberikan. Rasulullah Shallallāhu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Kaya yang sesungguhnya bukanlah kaya harta, melainkan kaya hati.”
Selain itu, dikatakan bahwa, “Allah SWT akan membutakan hati seseorang yang menuntut lebih dari harta yang telah dianugerahkan kepadanya. Sungguh, jika seorang hamba condong kepada dunia ketika ia mampu memenuhi kebutuhannya dengan rezeki yang diberikan, niscaya Allah SWT akan mencabut nikmat zuhud dan takwa darinya. Jika hamba itu bernasib baik, Allah SWT akan mengilhaminya seraya berkata, “Wahai hamba-Ku, Aku ingin memuliakanmu di hadapan para malaikat dan hamalatul ‘arsy. Namun, kau telah condong kepada nikmat dunia lalu meninggalkan-Ku. Oleh sebab itu, kau telah kehilangan segala nikmat yang kau miliki. Wahai hamba-Ku, kembalilah pada keadaanmu sebelumnya, niscaya Aku akan mengembalikan nikmat-nikmat-Ku.”
Begitu juga dikatakan, “Hukuman paling ringan yang Allah SWT berikan kepada seorang alim yang condong kepada dunia ialah dengan diambilnya kenikmatan bermunajat kepada Allah SWT darinya.”
Para ulama berkata, “Dunia itu fana meskipun seluruh isinya adalah emas. Adapun akhirat itu abadi meskipun seluruh isinya adalah tanah. Padahal, yang terbuat dari tanah itu adalah dunia yang fana, dan yang terbuat dari emas itu adalah akhirat yang abadi. Oleh karena itu, hanya orang-orang yang tidak berakal yang lebih memilih sesuatu yang fana.”
01 Maret 2023
Kalender Fazilet
Tidak ada komentar:
Posting Komentar