Pinter tapi Sombong
Hidup ini memang penuh dg ujian. Mau tidak mau, suka tidak suka, semua orang akan diuji. Baik berupa kesulitan, kemudahan, kekurangan, kelebihan, kemiskinan maupun kekayaan. Yg penting adalah bagaimana menyikapi ujian dan tahu hakikat di balik ujian yg diberikan. Ujian dg menimpakan musibah sebagaimana seorang menguji kemurnian emas dg pembakaran. Ada yg keluar emas murni. Ada juga yg kurang dari itu mutunya dan ada yg keluar seperti emas hitam perlambang ditimpa musibah.
Dia adalah adek kelasku saat kuliah di Unisma. Dia bernama Towi. Aku menjadi panitia Latihan Kepemimpinan Dasar, dia menjadi pesertanya. Unisma adalah kampus yang latar belakang pemikirannya NU. . Dia tidak bergelagat tidak setuju dengan aktivitas dan pemikiran NU sehingga Dia berkomentar "Ngapain harus ada yasinan dan tahlilan".
Aku mengagumi dia karena pinter. Dosenku bilang "Towi itu pinternya luar biasa, satu pertanyaan jawabannya bisa sampai 5 lembar". Teman-temannya bilang "pinter, ganteng, sabar, tidak banyak bicara". Dari situlah aku makin mengenalnya dan makin mengaguminya, hingga ku bawa dalam doaku.
Alhamdulillah aku berhasil menikah dengan Towi. Saat selesai acara mantannya towi datang ke rumahku dan membawakan 2 buah jeruk. Yang di tangan kanan buat Towi dan yang sebelah kiri buat aku. Mantannya Towi mengajakku berfoto dan posisiku salah, "Kamu goblok, sebelah sini lo" begitu Towi membentakku. Aku sangat terkejut dan malu. Aku bertanya pada ayahku " Bagaimana jeruk ini Pak?". "Buang saja ke sungai" begitu jawab bapakku. Pertama kalinya aku mendengarkan kata-kata kasar yang menyakitkan dari suamiku di depan mantannya.
Sore itu kami makan bersama di meja, tiba-tiba aku tersedak, karena teko ada di seberang dariku dan lebih dekat dengan suamiku, maka aku minta tolong untuk mengambilkannya, namun sungguh mengejutkan jawabannya "istri kalau ditolongin hal kecil maka akan sering minta tolong dan nantinya akan berani memerintah suami". Dalam batukku aku bangkit sendiri dan mengambil minum untuk diriku sendiri.
Saat berangkat ke kampus suaminku melewati bapakku yang sedang duduk di kursi teras. Dia berlalu begitu saja seakan tidak melihat keberadaan bapakku di kursi tersebut. Bapakku bilang " Pi, bapak ini tidak ingin dihargai, namun jika melihat bapak mbok yo menyapa, pamit kalau mau kerja". Suamiku hanya sekali seumur hidupnya bersalaman dengan bapakku, yaitu saat kami di pelaminan.
Keluargaku pekerja keras, mulai dari kakekku dan hingga bapakku, karena itulah keluargaku adalah orang terkaya di desaku. Bapakku memiliki kebun di berbagai tempat. Semangat itu menurun padaku dan tidak pada 2 kakak dan 1 adek perempuanku. Kakak pertamaku perempuan mengandalkan belanja dari suaminya sebagai pemilik bengkel dan juga diwariskan oleh bapakku beberapa kamar kos. Kakak keduaku seorang laki-laki yang bekerja menjadi sopir mobil pribadinya yang disewakan. Adek perempuanku sebagai pegawai di suatu kantor dengan gaji yang pas-pasan.
Alloh selalu memberiku ide untuk memiliki berbagai usaha diantaranya adalah menjual air isi ulang. Sehari aku bisa mengangkat 50 galon. Hal itu yang menyebabkan sekarang aku mengalami pengapuran di tulang belakangku, akibatnya aku tidak bisa berjalan dan berdiri secara tegak. Posisi tidur adalah paling tidak nyaman sehingga menyebabkan aku tidak bisa tidur kalau malam hari, akibatnya mataku berkantung.
Perselingkuhan dimulai suamiku sejak dia pulang belajar dari Madinah. Aku punya teman Titik namanya. Titik bilang "enak ya punya suami seperti Towi". Aku tidak menghiraukan kata-kata itu, aku hanya menyahuti. Suamiku juga bilang " Titik iku cantik ya ma, gimana kalau kau lamarkan dia untukku?". Aku tanya langsung Titik dia bilang " Ndak Mbak, Towi itu milikmu". Namun aku merasa jika Titik datang ke rumahku, suamiku dan Titik sering main mata. Suatu ketika suamiku pergi selama 10 hari, aku cari ke mana-mana tidak ada dan jalan terakhir aku cari ke rumah Titik. Ketemulah aku dengan ibunya Titik yang sedang berjualan di pasar "Lo cari suamimu ya nak, barusan aja dia dari sini, tadi ". Maka aku langsung ke rumahnya Titik yang saat itu terlihat rambutnya yang basah habis keramas sepanjang kakinya. Dari peristiwa itu maka ibunya titik mengetahui bahwa Titik berpacaran dengan suamiku. Maka dengan paksa Titik dinikahkan dengan orang Madura. Aku dan suamiku datang, duduk di depan kuade. Suamiku bilang "liaten ma, Titik melengos dari suaminya itu tandanya Titik tidak mencintai suaminya". Spontan aku jawab "Iya karena dia mencintai kamu"
Lama sudah tidak berkomunikasi dengan Titik yang ternyata sudah punya 2 anak yang terkecil masih menyusu. Tiba-tiba aku dengan bahwa Titik meninggal dunia. Suamiku bercerita kalau pernah mimpi Titik dengan wajah yang menghitam. Ada temanku dan tamannya Titik, mbak Ayu namanya yang pernah bermimpi bahwa bertemu Titik dengan wajah menghitam. Setelah mbak Ayu takziyah, mendapatkan cerita bahwa meninggalnya Titik mendadak sesaat setelah menyusui bayinya. Bayinya diberikan pada pembantunya dan ditemukan Titik sudah tergeletak di lantai dengan banyak obat berserakan di samping tempat tidurnya. Tidak ada yang mengetahui penyebab kematiannya, namun jika dihubungkan dengan 2 mimpi yang dialamai suamiku dan mbak Ayu sepertinya over dosis. Bisa jadi meninggal karena tidak merasa bahagia dengan suaminya dan minum obat sampai over dosis.
Perselingkuhan kedua, dengan mbak Ayu sahabatku dan juga sahabatnya Titik. Setiap jam 02.00 kasurku bergetar. Kasurku merupakan kasur mahal di jaman itu, spring bed yang sangat lentur sehingga sedikit getaran akan menggetarkan seluruh permukaan. Getaran itu karena HP suamiku diletakkan di bawah bantalnya. Pelan-pelan dia ambil HP dan keluar kamar. Aku pura-pura tidur. Aku liat dia pindah ke ruang belajarnya. Aku dengarkan dia lagi berbicara di telepon dengan sedikit berbisik. Beberapa kali dilakukan hal itu. Suatu malam aku ingin memergokinya, maka aku diam diam mengikuti dia keluar kamar dan setelah dia mulai berbicara, aku buka pintu kamarku dengan keras "Brak". Aku berdiri di depan pintu, diam, kupandangi suamiku dengan berkacak pinggang. Spontan suamiku kaget dan menutup teleponnya.
QS 26 : 200 - 201
Sombong Menghapus Dosa
_Pribadi yang memiliki sikap sombong adalah pribadi yang belum meraih kesuksesan dalam hidup......
Sombong adalah sifat dan perbuatan yang tidak di sukai Allah, namun seringkali sifat dan perbuatan sombong muncul pada manusia yang lupa diri.
Dalam QS 26 : 200 Allah telah memasukkan sifat dusta dan ingkar ke dalam hati orang-orang musyrik, padahal mereka memahami ayat-ayat Al-Qur’an dan merasakan keindahan gaya bahasanya. Dengan demikian, mereka yakin bahwa Al-Qur’an itu datang dari Tuhan, bukan buatan manusia. Akan tetapi, mereka mengingkari Al-Qur’an itu, dan mendustakan nabi yang membawanya.
Keingkaran mereka itu semakin kuat, tidak tergoyahkan oleh apa pun. Nafsu mengingkari Nabi dan menantangnya itu menyebabkan mereka melakukan perbuatan dosa. Pada ayat QS 27 : 14 hati mereka menyakini kebenaran tetapi mereka mengingkarinya karena kezaliman dan kesombongannya.
Di QS 26 : 201 mereka hanya akan berhenti apabila azab itu telah menimpa mereka.
Syekh Ibnu Atha'illah dalam kitab Al-Hikam memperingatkan orang yang taat ibadah atau ahli ibadah agar tidak memiliki sifat sombong. Menurut pandangannya, orang yang berbuat dosa kemudian menyesali perbuatannya, merasa rendah diri dan merasa sangat membutuhkan rahmat Allah lebih baik, daripada orang yang taat ibadah tapi sombong.
"Maksiat (dosa) yang menimbulkan rasa penyesalan atau rendah diri dan membutuhkan rahmat Allah lebih baik daripada perbuatan taat yang disertai rasa sombong, ujub dan besar diri." (Syekh Atha'illah, Kitab Al-Hikam)
Banyak orang yang beramal kebaikan, namun banyak pula yang pahala amalannya tersebut terhapus seketika, karena sombong...ini disebut “bangkrut” yaitu didunia banyak amalnya diakhirat jadi ahli neraka.
❤️Lihatlah ke atas sebagai motivasi bukan untuk jadi sombong, dan melihat ke bawah agar lebih bersyukur bukan untuk menjadi rendah diri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar