Sabtu, 18 Februari 2023

Bersyukur



 QS 23 : 28

Selalu Bersyukur

Bersyukur pagi ini dapat ijin ke CFD Malang jalan Ijen sehingga banyak hal yang dapat dipelajari dari kehidupan. Ingat nasehat AA Gym bahwa siapa yang mau berusaha akan dicukupkan Alloh, Berusaha saja perkara rezeki itu urusan Alloh. Bergerak saja Alloh yang akan mencukupkan dan jangan bertanya bagaimana caranya. 

Di CFD yang sangat ramai banyak sekali cara orang berusaha mulai dari hal biasa hingga yang out off the box. Aku mengamati beberapa diantaranya. Sepasang suami istri yang buta sejak lahir, berusaha dengan menghibur pengunjung CDF dengan soun sistem sederhananya dan menyanyikan lagu jaman aku SMA. Tidak peduli lagu itu kekinian atau tidak yang jelas salah satunya aku adalah penikmatnya. Aku dekati dan aku berbincang dambil aku kasih uang. Masyaalloh anak semata watangnya telah lulus dari UIN Sunan Ampel. Sungguh cita-citanya memperbaiki kehidupan dengan membekali anaknya ilmu

Keunikan berikutnya adalah seorang penjual balon yang boleh bayar seiklasnya. Dia menjajakan dengan berdandan badut yang pasti dengan wajah ceria. Menyenangkan anak dan orang tua dengan balonnya yang disunduki dengan harga seiklasnya. Insyaalloh pasti dibayar minumal 2000 atau 1000. bisa menyenangkan orang dan bisa mendapatkan uang halal, serta menjaga harga dirinya dari meminta-minta dan menjajakan wajah melasnya yang Alloh tidak suka.

                                        

Dalam kisah kapal Nabi Nuh saat orang-orang yang beriman telah bersama Nabi Nuh di atas kapal, Allah memerintahkan di ayat QS 23 : 28 untuk mengucapkan pujian kepada Allah sebagai rasa syukur atas keselamatan telah berada di dalam kapal yaitu Segala puji bagi Allah yang telah menyelamatkan kami dari orang-orang yang zalim.

Ayat ini memberi petunjuk bahwa kita tidak boleh merasa gembira dengan turunnya azab kepada orang atau golongan lain kecuali bila didalamnya mengandung keselamatan bagi kaum mukminin, terhindarnya dari bahaya kemusnahan, dari kemusyrikan dan kemaksiatan.


Musibah dalam ayat QS 57 : 22 bersifat mutlak dan tidak bisa dihindari, artinya setiap musibah itu pasti akan menimpa karena sudah digariskan dan telah tertulis di Lauh Mahfudz. Sebagai contoh sakit ini termasuk musibah/ujian, setiap orang sudah ditentukan sakit, sehat dan ajalnya.


Untuk mengetahui apakah yang menimpa kita ujian/musibah atau azab dari Allah, kita dalam QS 59 : 18 diharuskan bermuhasabah/evaluasi diri. Ada tiga perintah penting yang disampaikan oleh Allah yaitu : 

1. Bertakwalah kepada Allah,

2. Hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang dilakukan untuk hari esoknya (hari akhiratnya).

3. Menjaga diri dari hal-hal yang buruk dengan melaksanakan semua yang diperintahkan Allah dan meninggalkan semua yang dilarang Allah.


Hikmah dari muhasabah kita meyakini musibah/ujian sudah ditetapkan Allah dan di ayat QS 57 : 23 agar kita tidak bersedih terhadap apa yang luput dari kita dan tidak terlalu bergembira terhadap apa yang diberikan Allah kepada kita karena Allah tidak menyukai orang yang sombong lagi membanggakan diri .....kesimpulannya selalu bersyukur.

Yang harus kita selalu ingat dan mengingatkan adalah QS 31 : 34 Wa Ma Tadri Nafsun Madza Taksibu Ghodan? Artinya “Dan tidak ada seorang pun yang mengetahui apa yang akan ia kerjakan esok hari."

Sehingga ketika melakukan maksiat, belum tahu apa yang Allah takdirkan untuknya, baru tahu setelah kejadian tersebut berlalu, dan alasan dengan takdir tidak akan diterima kecuali apabila telah mengetahui sebelum kejadian tersebut. Oleh karena itu sebagian ulama berkata: “Takdir itu bersifat rahasia dan tertutup, tidak diketahui sampai waktunya terjadi.”

Syekh Utsaimin berkata: perkataan ulama seperti itu adalah benar, buktinya adalah siapakah yang mengetahui bahwa Allah akan menurunkan hujan? Setelah turun hujan pada esoknya, barulah kita mengetahui bahwa Allah telah menakdirkan turunnya hujan. Shodaqallohulaadziim❤️


Tidak ada komentar:

Posting Komentar