Senin, 13 Maret 2023

Bersedekah

 QS 30 : 38

Bersedekah Kepada Kerabat


Allah meminta kepada orang mukmin tidak berinfak dan bersedekah melainkan juga melakukan kebaikan apapun bentuknya kepada siapa saja, tetapi di ayat QS 30 : 38  di khususkan atau diutamakan kerabat dekat dulu dan ini menjadi prioritas sebelum ke orang lain. Karena roh dari sedekah adalah untuk mempererat jalinan antar manusia yang di ayat QS 2 : 215 dimulai dari hubungan kekerabatan, antar tetangga, kemudian pembinaan masyarakat secara lebih luas.


Selain itu di ayat QS 4 : 1 mempererat hubungan kekerabatan merupakan kewajiban yang harus dilakukan oleh setiap muslim. Sedekah kepada kerabat merupakan upaya menjaga, memelihara dan mempertahankan hubungan kekerabatan.


Ketika kita bersedekah kepada kerabat, kita mendapatkan dua pahala, diantaranya : 

1. Pahala sedekah itu sendiri.

2. Pahala menyambung tali kekerabatan.

Sebagaimana dalam hadist 

Rasulullah SAW bersabda, “Sedekah kepada orang miskin hanya mendapatkan pahala sedekah saja, sedang sedekah kepada sanak kerabat mengandung dua keutamaan, yaitu sedekah dan menyambung tali kekerabatan.” (HR Tirmidzi, Abu Dawud, Nasa'i, dan Ibnu Majah)


Oleh karenanya dahulukan bersedekah kepada kerabat dalam ayat QS 90 : 15 yang miskin atau yatim sebelum kepada orang lain. 

Rasulullah SAW  bersabda, “Untuk yang ada hubungan kekeluargaan dengannya. Kemudian apabila masih ada barulah untuk ini dan itu." (HR Ahmad dan Muslim).


❤️Kesimpulan

Memprioritaskan pemberian sedekah kepada sanak kerabat jika memang mereka mempunyai kategori fakir, miskin, atau gharim (orang yang banyak utangnya). Pengertian “tidak mampu” di sini mengacu pada standar sangat rendah, yaitu batas orang berhak menerima zakat, bukan tidak mampu secara strata sosial yang masing-masing wilayah bisa jadi berbeda sudut pandangnya.  Apabila dalam keluarga tersebut tidak ada orang yang berhak menerima zakat, semestinya sudah tidak ada skala prioritas antara keluarga dengan non keluarga. Wallahu a’lam bishawab.

Kerabatku di asrama adalah para cleaning service, mbak Lusi, mbak Suci dan sekarang mbk Siska. Aku dahulukan mereka dengan porsi yang lebih banyak dibandingkan untuk orang lain. Suatu ketika aku males membungkuskan makanan buat mereka, lalu aku mikir "kenapa aku males buat orang yang jelas membantu kami dan berjasa pada kami, lha pada orang di luar sana saja aku bungkuskan dan aku antarkan". Maka sejak itulah aku selalu menyempatkan diri untuk membungkuskan.

Suatu ketika aku lupa menyisihkan makan, pas siswa juga semangat makan, sehingga mbak Lusi kehabisan jatah makannya. Aku masih ingat bagaimana ekspresi kecewanya beliau. Sejak saat itulah maka aku selalu menyisihkan terlebih dahulu sesuai jatahnya, saat masih sisa banyak maka aku tambahkan lebih banyak porsinya.   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar