Jumat, 31 Maret 2023

Lorong Kecil

 Lorong Kecil

Mendengarkan penuturan kisah sukses pemilik tambah udang UBM Banyuwangi. Seorang chino yang masih muda. Awalnya menjadi banker dengan kedudukan lumayan, entah karena apa pak anton keluar dari bank dan memulai usaha tambak udang. Beliau belajar bersama teman-temannya. Tidak mudah mulai sebuah usaha yang bukan bidangnya sehingga beliau mengalami kerugia 3x hingga hartanya habis. Mulai usaha lagi yang keempat kalinya dengan sisa modal yang dimiliki beliau bertekad memulai lagi "jika ke empat ini gagal maka aku akan berpindah ke bank lagi". Alhamdulillah berhasil hingga kini memiliki 2,5 hektar tambak udang dengan 25 karyawan yang sudah bekerja bertahun-tahun bersama pak Anton. 

Salah seorang pengelolanya  bernama pak Tarom. Beliau lulusan tarbiyah UNISMA Diniyo Malang. Awalnya beliau bekerja di pabrik pengalengan udang di daerah Banyuwangi. Berbeda jauh dari kuliahnya, namun beliau menyerap ilmu tentang pemeliharaan udang dari bawahannya dan akhirnya beliau memiliki keahlian dalam hal pemeliharaan udang. Beliau keluar dari pabrik tersebut dan bekerja bersama dengan pak Anton. 

Prinsip kerja beliau, menyenangkan karyawannya. Saat pengambilan sampel pada tiap-tiap kotak pemeliharaan beliau tidak pernah mengembalikan ke kotak pemeliharaan, namun dimakan bersama. Beliau memasakkan dan memberikan rumah tinggal bagi karyawan yang rumahnya luar kota. Beliau mengajak karyawannya wisata setelah panen udang.

Kedua sosok itu telah keluar dari lorong kecilnya. Memang tidak mudah menjalani hidup di lorong kecil, namun terus belajarlah untuk menyusurinya hingga kau temukan cahaya dan tempat yang nyaman serta kedamaian. Saat di lorong kecil teruslah belajar dan mendekatkan diri untuk mencari cahaya sang sumber cahaya. 

Saat ini, aku sedang di lorong kecil. Sungguh serasa terhimpit oleh suatu program, karakter teman kerja, karakter murid, karekater wali murid. Ejekan dari berbagai pihak yang tidak senang. Hanya Alloh tempat meminta pertolongan, selalu jujur dan sami'na wa atho'na terhadap apa yang menjadi kebijakan pimpinan. Mungkin ini cara Alloh untuk membuatku belajar dan makin mendekat padaNya. 

 Laki-laki ini sudah lulus Perguruan Tinggi (PT), setelah mencari pekerjaan yang lumayan susah, akhirnya diterima di Perusahaan, namun dibagian yang bukan jurusannya, pekerja biasa dan bawahan. Dijalani dengan sabar dan penuh keyakinan, beberapa bulan masuk kerja, sampai masuk musim covid. Beberapa orang kena covid dan ada yang meninggal di Perusahaan tersebut, salah satunya bagian IT (yang merupakan jurusan Kardi). Manajer HRD nya tahu bahwa itu yang punya keahlian adalah Kardi, singkat cerita Kardi loncat dari pekerjaan bawaan menjadi tim IT. Berjalannya waktu, Perusahaan puas terhadap hasil kerja Kardi, maka ada promosi menjadi Kepala Bagian IT. Inilah hidup, Jangan Remehkan Lorong Kecil, kadang ada Lorong besar di depannya.

Cerita lain, seorang suami yang punya istri dan anak2 di PHK dari Perusahaan, awalnya cukup kelimpungan, dijalani dengan sabar dan terus bergerak hidup sampai habis tabungannya. Saat berfikir dan merenung, dilhatnya youtube bagaimana orang2 sukses, maka suami ini tersadarkan. Lalu melangkah ambil bisnis jualan gorengan dengan rombongnya. Memberanikan diri masuk dalam Lorong kecil yang diyakininya. Langkah demi Langkah, diayunkannya kehidupan step by step. Mulai masuk Lorong kecil, terus berkembang semakin besar dan masuk pada Lorong besar. Berkembang sampai buka beberapa titik di kotanya. Inilah hidup, Jangan Remehkan Lorong Kecil, kadang ada Lorong besar di depannya.

Tidak sedikit peristiwa seperti diatas. Bagi pencari pekerjaan, jangan pernah menolak pekerjaan apapun yang penting halal. Apalagi sudah mencari pekerjaan kemana-mana, terima dulu yang ada, mungkin tdk sama dengan bidang/jurusan yang dimilikinya. Siapa tahu itu merupakan Lorong kecil menuju Lorong besar.

Syukuri yang ada dan teruslah berusaha/bergerak dg baik dan benar. Libatkan Alloh Ta’ala dalam berproses. Mulailah dari yang kecil, mulai dari diri sendiri dan mulailah hari ini, jangan tunda. 

NEVER GIVE UP, JANGAN PERNAH MENYERAH

Tidak ada komentar:

Posting Komentar