Hatim Khubro ke 2
22/2/2025
Masyaalloh tanggal yang hanya terdiri dari 3 jenis dan didominasi angka 2. Ismail masa menghafal tercepat 10 bulan setelah Syihab 7 bulan. Syihab memiliki hafalan 17 juz sebelu di Sulaimaniyah. Dia menghafalkan sejak kelas 4 SD. Ismail memiliki simpanan 10 juz sejak di pondok Al Furqon. Ismail anak angkatan pertama di pondok tersebut dan anak pertama yang tasmik 5 juz sekali duduk. Setelah Hatim Kubro pertama di Sulaimaniyah Sidoarjo Ismail bercerita pada kami, karena merasa masih kurang lancar. "Mi, memang menghafal quran itu baru akan menetap di otak setelah 10 tahun. Wah kenapa ya dulu saat aku SD gak serius, kabur dari ngaji sore di Ustdh Tina, sampai aku disamperin sama Hanun temanku, menyesal aku Mi"
Nangis banget saat mereka menerima penghargaan berupa pigora dan juga buket....masyaaloh ini masih di dunia terharunya dan bahagianya seperti ini alangkah senangnya melihat mereka menerima hadiah dari Alloh. Ya Alloh berilah kami selalu istiqomah di jalan kebaikanMu...aamiin. Hamba sadar tidak mudah untuk mereka menahan diri dari rasa bosan dan jenuh, maka hamba berharap berilah sinar di hati anak-anak kami dan teman-temannya dan para Abi dan Abla. Perjuangan mereka luar biasa untuk tetap di jalanMu. Berikanlah ridhoMu ya Alloh....aamiin
Saat Hatim Qubro pertama, kami datang setelah subuh sudah dapat 8 juz karena sudah dicicil malamnya. Saat kami datang mungkin lebih grogi sehingga menjadi lebih lambat, ya sudah akhirnya saya keluar dan berdoa dari masjid yang berbeda. Pengalaman itu membuat saya tidak mendekati ketika Hatim Qubro ke 2 di Lawang. Alhamdulillah sebelum adzan dhuhur sudah selesai. Temannya hingga penutupan ada yang kurang 4 juz, bahkan ada yang kurang 10 juz. Ismail karena kecepetan tinggi sehingga sama Abi diminta menunggu temannya sambil murojaah. Saya memang merasa sangat cepat sampai loncat-loncat penglihatan saya saat menyimak untuk persiapan tes beasiswa.
Alhamdulillah bisa berbagi dan akrab dengan komunitas baru yaitu ibu penghuni grup lama Sulaimaniyah Lawang. Ibu nya Refi dari madura yang punya putra kembar, ibu Etna, Ibunya Hasbi dari Tenggili dari Surabaya timurs, ibu Diahlovers bundanya Alul dari Tuban, Ibu Dian Suroto dan bapak Gatot dari Ambulu Jember ortunya Hilmi, Ibu Dyan ibundanya Fatan, Ibu Umi Umrotul ibundanya Zahir, Ibu Eny ibundanya Haykal, Ibu Wati bundanya Hizam, Bundanya Niko yang imut, Ibu Nyai dari Mojokerto yang dari beliau saya dapat banyak cerita tentang perpindahan puta beliau untuk menuju ke Yaaman. Tentunya dengan ibunya Addin, ibunya Muazam yang sudah akrab.
Alhamdulillah saat tes beasiswa dia mendapatkan hadiah dari Ustd Zaenal dan Ustad Thalut dengan halal makan pagi di Penginapan MaxOne di depan kampus Unair. Awalnya saya sudah wa ke U Yus jika harus kena cas karena membawa Ismail dan suami, maka saya siap. Alhamdulillah pagi itu dapat info dari beliau berdua kalau ada jatah makan pagi karena beliau sekamar sendiri yang harusnya berdua. "Alhamdulillah terimakasih dan barokalloh hadiahnya buat Ismail ustd". Tapi ya begitulah mungkin lambung ini sudah tidak seperti dulu, sehingga makan sedikit saja sudah kenyang.
Tes beasiswa, Ismail merasa biasa dan bahkan agak hope less sebaliknya Ibrahim optimis bisa "gampang". Alhamdulillah saat pengumuman Ismail, Nafi dan Muazam.
Kalau rezeki itu tidak akan tertukar.
Selalu berharap pada Alloh dengan kerendahan hati
Selalu berusaha yang terbaik dalam bersikap dan berpikir
Selalu berniat baik untuk menjaga kehormatan diri dengan berharap hanya pada Alloh
Tidak meminta dan menunjukkan kefakiran pada manusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar