HITUNG SEBESAR APA SEMANGAT JUANGMU
Bukan karena hidup yang engkau anggap tak bersahabat dengan dirimu, sehingga engkau tak meraih banyak hal dalam perjuanganmu.
Bukan karena beban hidup yang engkau anggap terlalu berat dipundakmu , sehingga engkau selalu mengeluh kesulitan hidup tidak pernah berhenti menghantammu
Ada baiknya engkau menengok jujur kedalam dirimu .
Dan kemudian menyadari sebesar apa SEMANGAT HIDUPMU.
Engkau membutuhkan SEMANGAT itu untuk maju.
Karena dengannya engkau akan sanggup mengatasi segala tantangan hidupmu.
Dengannya pula engkau selalu punya dorongan untuk terus melangkah ke depan
Ia adalah TENAGA KEHIDUPAN yang memberimu daya dorong dan daya dobrak perubahan
Engkau selamanya memerlukan SEMANGAT untuk bisa mewujudkan cita cita besar hidupmu
Karena ia selalu membantumu untuk terus mendongakkan kepalamu pada langit harapan mulyamu.
Dan dengannya engkau tidak bisa dihentikan oleh rintangan rintangan kecil disepanjang jalan perjuanganmu
Ia adalah BARA KESADARAN didalam dadamu bahwa engkau harus memiliki kehormatan besar dalam hidupmu.
SEMANGATMU kadang tumbuh dari besarnya RASA TANGGUNGJAWABMU.
Tanggungjawab untuk memulyakan ayah ibumu.
Tangungjawab untuk memajukan saudara saudaramu.
Tanggungjawab untuk membantu menaikkan derajat orang orang tercintamu.
SEMANGATMU juga selalu bisa kau munculkan dari RASA SUKAMU pada pekerjaanmu
Sebab dengan begitu pekerjaanmu akan bisa punya dampak agung bagi masa depanmu
Karena engkau selalu memikirkan hasil terbaik dari darah, airmata, dan keringatmu yang menetes diatas jalan panjang pekerjaanmu dengan sukacita dihatimu.
Tetapi SEMANGAT mu tidak akan pernah bisa dibendung jika berhasil engkau gali dari dalam jiwamu.
Dan engkau keluarkan dengan dasar rasa TERIMAKASIH, CINTA dan KESETIAANMU pada TUHAN mu.
Semangat yang tumbuh dan muncul dengan cara seperti itu tidak mudah melemah oleh bergantinya tempat dan waktu.
Sebab yang terngiang ngiang memanggilmu adalah TERIMAKASIHMU, CINTAMU, dan KESETIAANMU pada PENCIPTAMU.
Dengan itu engkau akan takjub akan hasil hasil perjuangan hidupmu.
Karena SEMANGATMU ITU memberimu tenaga yang tak terkira dalam menghasilkan karya karya luarbiasmu.
Subhanalooh aku merasakan semangat itu begitu penting dalam kehidupan setiap makhluk, aku teringat saat saya biologi angkatan 93 UNIBRAW bersama-sama ingin lulus aku berjuang untuk menyelesaikan skripsiku. Aku kost di rumah pak kepala dusun Pak Slamet namanya. Aku tidur, makan di di rumah tersebut dengan mendapat perlakuan yang sangat hangat dianggap sebagai anak sendiri. Beliau mempunyai 3 orang anak, Yuli yang pertama seorang pemuda lulusan STM, anak keduanya putri yang saat itu sebagai siswa SMP kelas 2 dan Minah siswa SD. Ibu slamet beberapa tahun yang lalu barusan datang dari bekerja sebagai TKI di Arab Saudi. Selama beberapa tahun beliau pergi menjadi TKI ketiga anaknya bersama ibunya dan suaminya.
Pagi-pagi aku bangun mbantu nyapu rumah dan halaman, habis itu mandi dan sarapan pagi terus ke Balittas mengurusi uler-uler yang akan aku bawa ke LIPI Jakarta. Pulang siang makan siang dan sholat dhuhur habis itu pergi lagi ke Balittas bercengkerama bersama uler-uler lagi. Pulang jam 5 sore duduk-duduk dan belajar kemudian tidur itu terus yang kulakukan selama 2 bulan. Sekali waktu aku ke kampus untuk berkonsultasi dengan dosen pembimbingku Pak Bagyo. Beliau setanah air denganku yaitu Blitar daerah Sanan Wetan. Bapak beliau adalah kepala sekolahku di SMP 3 bapak Isman.
Juga mengurusi kegiatan di masjid Raden Patah sebagai ketua Mentoring putri. Mencari buku literatur, mengaji halaqoh. Sampai hari sabtu aku persiapan pulang ke Blitar. Aku paling ingat kalau tidak sempat pulang ke kost maka aku beli pangsit di depan balitas kemudian aku minum kratingdaeng. Aktifitasku yang seperti itu ternyata membuatku capek dan akhirnya aku terkena penyakit tipes dan TBC. Sebenarnya sudah kurasakan sejak 2 bulan tapi karena semangatku untuk lulus bersama.Maka sakit itu tidak kurasakan dan akhirnya begitu ketemu dokter aku langsung di suruh opname. “ Dok saya ini mau ujian Skripsi dan wisuda bersama-sama angkatan saya” Opname kujalani selama 17 hari dengan kondisi yang sangat lemah dan badan tinggal balung dengan kulit bernafaspun aku kesulitan walaupun tidak sempat dioksigen tapi aku sempat ngosngosan bila bergerak melangkah 2 kaki saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar