Sabtu, 02 November 2024

Guru

 

Hasna bercita-cita menjadi Ustazah

Hasna nelpon, 3 November 2024

Alon-alon Batu, 9 Oktober 2024

Hasna pingin jadi umi yang mulia di lingkungan sekolah dan mulia di rumah. Rata-rata rumah tanpa ibu itu kayak kapal pecah.  Hasna sering bertanya "Gimana seh mi, bisa jadi orang sesabar umi? Aku pingin sabar tapi sering terbawa emosi mi". Aku jawab "Masak seh dek umi itu sabar?". 

"Sabar itu sulit,

tapi hadiahnya selangit."

"Ikhlas itu pahit,

tapi endingnya tetap yang terbaik."

(Kiriman dari Abi Irfan)

Hasna menjawab "Iya Mi, aku lo sering nangis kalau ingat umi, umi itu orang baik ...aku gak rela mi"

Komentar  ini juga aku dengan dari anak keduaku Riza, yang setelah salam mengucapkan suatu quote  "tidak ada laki-laki sukses tanpa wanita di belakangnya". 

"Emang siapa wanita di belakangmu le?" Tanyaku menimpali quotenya. 

Dia menjawab "UMI"....wow meleleh aku mendengarkan namaku disebut anak lanangku. 

"Ya Umi maaf lo Le telah memaksamu mondok di Sulaimaniyah sehingga cita-citamu untuk menjadi pebasket kandas". 

"Mboten Mi, itu kan cita-cita jam dulu, belum mengerti agama. Alhamdulillah sekarang sudah sadar, agama itu yang terpenting dalam hidup".

"Masyaalloh...alhamdulillah umi senang punya anak kamu Le" Kalimatku tertahan seperti tercekik karena terharu ...nulis inipun sambil nangis.

Itulah Hasna dan Riza, persamaan karakter dan pemikiran. Dulu aku hamil mereka berdua itu ada kesamaan cerita. Kehamilan yang aku gak terima. Riza karena aku baru di SMP Al Hikmah dan tidak mau masa kontrakku bertambah karena cuti. Hasna aku menolak karena masih punya kembar yang usianya masih 16 bulan aku positif hamil. 4 bulan aku hanya menangis karena malu dikatain orang, "anak kembar masih kecil sudah hamil lagi, gak punya mobil bawanya sembrono karena banyak anak". Ya Alloh, aku hanya bisa menangis dan minta mobil sama Alloh. 

Hasna ingin mencoba liburan di pondok, karena ingin berbeda dengan saudaranya. Misalnya Mas Mail khatam pertama. Dia pingin beda pas liburan di pondok, tapi aku tidak perbolehkan karena kebersamaan dengan keluarga itu penting. Kalau liburan tidak bersama keluarga itu akan membuat orang bertanya "ada apa dengan keluarganya Hasna?". Karena keluarga adalah tempat ternyaman bagi semua anggota keluarga.

Aku bilang " Dek, kamu itu sudah beda dari 4 kakakmu, misalnya : sudah berani naik KA hanya bersama teman dan akhirnya kebablas sampai Lawang, kamu sudah mau jarang dijenguk umi abi, kamu yang paling rajin bersih-bersih saat liburan, kamu yang suka memuji umi dan melihat kebaikan umi. Kamu yang paling sering menyebut Abi dalam banyak hal. 

Hasna senang dan merasa seru dengan pengajaran menyulam, belajar telaten dan sabar itu komentarnya. "Ada temankuyang gak telaten lo mik". 

Hasna cerita juga tentang kegiatan yang dilakukan se halkahnya. Dalam grupnya ada 7 anak yang kini sudah rukun, padahal minggu lalu cerita kalau ada temannya yang ingin akrab dengan Hasna namun caranya kurang disukai Hasna. "Baperan, mosok aku dipukul keras mi, trus minta sabun muka, lha punyaku sudah mau habis...langsung ngilokno aku pelit". Aku mengademkan hatinya "ya itu artinya temanmu pingin dekat dek, meng belum tahu cara yang tepat untuk membuatmu senang, ya kamu tinggal bilang saja dek kalau kamu gak senang dengan caranya". Namun minggu ini sudah baik katanya. lebih baanyak cerita tentang kegiatan masak pempek, drama, ilahi. Senang banget dia jadi seksi acara dan seksi konsumsi. Itulah Hasna,  dia selalu menikmati semua kegiatan dan apa yang menjadi tugasnya.  

Cerita Hasna (1) anak yang cantik, baik adabnya, alim yang piket dapur. Ibu dapur membawa minuman panas dan kepleset sehingga menyentuh ibu dapur yang sedang bawa air panas sehingga air panas itu menyiram tubuh si cantik, namun dengan keadaan itu dia tetap tenang. Abla dan seluruh warga asrama heboh karena gupuh dengan kondisinya. Dia dijenguk oleh banyak orang penting pengurus pondok. Jadi kita harus yakin kalau pertolongan itu ada dari Alloh. 

 Cerita hasna (2) Seorang bapak pulang jam 20 dengan naik kereta. Semua penumpang diam, duduk semua, ada yang berdiri semua dan ditinggal tidurlah, namun setelah bangun kok semua posisi masih sama, maka bapak itu tidur lagi, namun di sadar kok lama banget di kereta dan gak sampai-sampai maka bapak itu merasa mulai aneh. Semua lingkungan jadi hitam putih saja. Tidur lagi lah dia, saat bangun ada yang berdarah, matanya melotot dan ada juga yang minta tolong. Bapak itu merasa takut dan masuklah ke terowongan sambil merasa sok tenang. Ternyata dia sudah 24 jam, padahal harusnya 30 menit saja. 

                                                                            


Tidak ada komentar:

Posting Komentar