Minggu, 19 November 2023

Siroh Nabawi (2)

 Siroh Nabawi, 20 November 2023

Rosul dijaga dari perbuatan umum yang biasanya dilakukan masyarakat mekkah sehingga Rosululloh selalu dalam keadaan suci. Misalnya : tidak pernah  minum khamr.

Saat berusia 12 tahun, 2 bulan 10 hari diajak berdagang pamannya Abu Tholib ke Syam. Bertemulah dengan pendeta Bahiro. Rosululloh mendapatkan banyak makanan, sementara orang Quraisy yang lain tidak mendapatkan. 

Pendeta Bahiro menjawab "ini makanan khusus, mintalah pada tuhanmu Latta, malat dan khubbal". Pendeta Bahiroh melihat bahwa sosok Nabi Muhammad itu sangat special, sesuai yang ada di buku Taurot. 

Pendeta Bahiroh bertanya tentang sesembahan  Latta, malat dan khubbal. 

Rosul menjawab "Tanyalah hal yang lain". 

Maka Bahiroh bertanya tentang hal bangunnya, makannya dan aktivitas lainnya yang ternyata itu ada di dalam kitab Taurot. Pendeta Bahiroh melihat punggung Nabi dan melihat tanda stempel kenabian, kemudian Pendeta Bahiroh berkata " Ini adalah Rahmat". 

Pendeta Bahiroh bertanya pada Abu Tholib "Apa hubunganmu dengan anak ini?" 

Abu Tholib menjawab " Ini anak saya"

 Pendeta Bahiroh berkata "Bukan ini bukan anak kamu".  Dalam kitab Taurot dijelaskan kalau nabi akhir zaman dilahirkan dalam keadaan yatim.

Abu Tholib menjawab "ini keponakanku"

Pendeta Bahiroh berkata " Benar, Bagaimana saat lahir?"

Abu Tholib menjawab "Dilahirkan dalam keadaan ayahnya sudah meninggal" 

Pendeta Bahiroh "Benar, maka bawa pulang saja karena kalau orang Yahudi akan membunuhnya". 

Karena  Abu Tholib juga khuatir akhirnya diajak pulanglah Rosululloh.

Hadis : Tidaklah seorang utusan dari Nabi Alloh kecuali sebagai pengembala kambing. "Bagaimana denganmu?" "Saya juga beternak kambing" Hal ini karena Nabi bukan termasuk golongan orang yang kaya. "Saya memelihara kambing untuk mendapatkan upah dari pemeliharaan tersebut" 

Hadis : Nabi musa, diutus untuk memelihara kambing dan Saya diutus Alloh memelihara kambing untuk penduduk Mekkah

Memelihara kambing hikmahnya:

1. kepekaan pemimpin dalam memelihara umatnya. Sebagai latihan, karena setiap umat punya kemauan yang berbeda seperti halnya kambing punya kemauan yang berbeda

2. menjaga kambing dari hewan buas

3. kepercayaan terhadap amanah : ada yang dijual, disembunyakan oleh pemeliharanya, namun Rosululloh amanah.

4. Rosululloh mendapatkan upah dari memelihara kambing tersebut.

5. Apa yang menjadi keinginan Rosululloh gampang terpenuhi, mulia di sisi alloh dan kalangan malaikat namun dengan memelihara kambing itu menjadi tawadhuk, walaupun derajatnya mulia namun tetap tidak sombong, mau memelihara kambing, mau menjadi orang yang digaji. 

6. mengajarkan kesabaran "ketenangan dimiliki oleh para pengembala kambing" Dalam sabar ada 2 hal : kesabaran fisik saat mencari tempat yang nyaman untuk kambing karena di Mekkah tempatnya tandus, minimal 10 km baru mendapatkan tempat gembala dengan rumput yang subur. Mencari tempat minum kambing juga tidak mudah. Sabar terhadap terik matahari dan dinginnya cuaca, kepanasan, kehujanan selama menggembala kambing. Kesabaran terhadap keadaan kambing : jalannya cepat, ada yang lambat, maunya berhenti, jalan ke kanan ada yang ke kiri, ada juga kambing yang hilang. Maunya penggembala semua kambing nurut, maka dengan menggembala itu maka akan sabar dengan gembalaannya sehingga mampu berjalan menuju tempat yang sama.

Hadis Sohih muslim : seburuk-buruk penggembala adalah yang suka memukul hewannya. Memang dengan memukul lebih mudah mengarahkan kambingnya, namun itu tidak baik. Rosululloh menghindari untuk menyakiti kambing. Beliau halus dan penyayang pada kambingnya dan ini yang menjadi modal sebagia nabi dan rosul. Memberikan perhatian pada semua kaum tidak pilih kasih yang kuat, pintar namun semua lapisan.  

Usia 15 tahun Rosululloh mengikuti peperang Fijar, terjadi pada bulan Haram dan tidak membuhun siapapun namun hanya sebagai pelindung buat serangan ke pamannya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar