Sabtu, 11 November 2023

Efisien

                                        Hasna Efisien
                                         12 Nov 2023

    Pagi ini menelpon Hasna sangat sulit. Namun aku berdoa supaya dapat kemudahan dan Hasna tidak sedih karena nelponnya terlambat. Lebih berharap lagi tidak marah  karena keterlambatan ini. Karena Sari dan Hima jika terlambat menjemput atau terlambat menelpon dia aka jengkel, baik ngedumel tentang Ablanya yang terlambat bagikan HP maupun saya yang sibuk dengan urusan murid sehingga terlambat.  Aku menyadari mereka pasti kepingin banyak cerita tentang yang dirasakan di pondok. Waktu sangat berharga buat mereka untuk bertemu di telepon maupun di saat sambangan. "Aku tahu kenapa mbak dulu kalau umi datang terlambat mbak marah", begitu kata Hasna yang kini sudah mondok.

    Hasna ijin  ke aku untuk menjual permen dari Singapura karena ada yang kurang suka dengan harga 2000 dapat 3 biji. Anak baik Hasna, selalu minta ijin juga  walaupun itu barang sudah miliknya. Cermin dari Malaysia aku beli 1 RM seharga 3200, dia jual yang kotak lebih besar dengan harga 15.000 yang bulat agak kecil dijual 13.000. Aku beli awalnya untuk dibagikan ke teman karibnya sebagai kenangan, namun dijual sama dia...hehe kreatif. "Lah temanku pingin lo mik, sampai saiki juga masih ada yang pingin, tinggal 1 aku pakai, eman kalau dijual". Akhirnya aku belikan di shopi, biar temannya kebagian semua.

Hasna tiap minggu beli seblak. Aku nasehati jangan tiap minggu bahaya, dia bilang pakai pedas yang sedang saja. 

Dia heran "kok sepi di tempat umi". 

"Iya dek karena umi di rumah asrama, bukan di asrama putri". 

" Gimana perasaan Umi?"

"Alhamdulillah umi senang dek, wes agak krasan"

Hasna cerita "Aku cemburu kalau keluarga dekatku didekati orang lain. Nanti aku paling juga cemburu kalau mbak sari di dekati muridnya". Jadi teringat Azza dan Raysa yang menangis berdua karena kakak Dafanda dan Raysa  punya pacar. 

"Saiki lemariku rapi". Sebaliknya lemariku, biasanya seminggu sekali dia aku ajak ke asrama. Saat aku kerja dia merapikan kamar asrama, mengepel, mengosek kamar mandi, menyiram taman asrama. Kata hasna "Aku gabut Mik". Masyaalloh gabutnya untuk kebaikan. Pernah di asrama dia gabut membersihkan kaca jendela dan ketahuan Abla disapa "Kardesim ngapain mbersihkan jendela?" dia menjawan "Gabut abla" Masyaalloh

"Saiki sikilku ora pecah lagi mik karena aku rajin ngasih hand body, umi juga ya biar halus kayak aku, janji lo mik, rajin pakai ya". Suatu ketika memang aku membandingkan tangannya yang kini sudah halus dan putih sementara tanganku makin hitam dan kasar. Sejak di Batu jadi lebih hitam kulitku, yaah agak menyesal seh.

"Aku punya 2 eshap yang dipakai setiap jam 8 sampai jam 10.30 waktu pelajaran qiroat, sudah lama seh diminta pakai sehap tapi aku lupa. Punya mbak banyak jadi gak usah beli"

Qiroat adalah hukum bacaan quran. Mad hurufnya alif, ya, dan wawu. 

"Mas kalau telepon cerita apa mi?" 

Aku menceritakan kalau Mas Mail punya target 10 putaran, mas Riza dipercaya abinya sehingga diminta untuk survey tempat buat kepentingan semua. Mas mail bangun jam 2 malam untuk hafalan.

Hasna cerita saat SD mondok di Sulaimaniyah "tidur sekamar dengan mbak Sari dan jatuh dari kasur saat teman2nya mbak sari menertaakannya

Perjuangan penghafal quran tidak akan sia -sia di mana ada kesuksesan disitu ada perjuangan yang keras. Itu nasehat abla Melani saat mondok liburan di Sulaimaniyah, saat dia kelas 3. Saat itu dia merasa sulit dan kini sudah merasa gampang, Alhamdulillah katanya. Alhamdulillah dia tidak mutung seperti Via dan Naella yang akhirnya gak mau mondok.

Dia tidak semangat karena sakit gigi.  sakit gigi dan sembuh dengan air putih. Aku juga sakit gigi beberapa hari lalu, maka aku ajari untuk menempelkan di lantai sehingga sembuh.

Saat di pasuruan pingin tasbeh digital tapi dia mikir ada tasbeh dari abinya, Alhamdulillah dapat tasbeh digital dari halalan "Rezeki anak solihah". "Iya dek kamu pandai menahan diri sehingga Alloh tahu dan memberimu yang kau pikirkan"

"Beberapa kali aku minpi umi, abi dan sodara datang ke

membahagiakan Abla itu sama dengan membahagiaakn orang tua, Aku membayangkan jadi abla kalau muridnya tidak semangat maka aku gak akan tahan. Andai aku jadi umi pasti aku nangis. makanya aku mendoakan umi

Dia menceritakan nasehat ablanya " membenci orang jangan karena orangnya tapi karena sifatnya dan beritahu  bahwa sifat itu tidak baik". 

Jangan iri sama orang lain, berusaha menjadi diri sendiri.  

Hari jumat hatiku gak nyaman karena gak infaq karena lupa, Mau infaq ada orang takut kalau dibilang sombong, Infaq Ju'mat itu pahalanya berlipat. Hasna infaq 6 ribu kadang7 ribu. Dia ingat kata abla "mosok jajan 20k infaq 1k"

 

TADABBUR SURAH ALI IMRAN AYAT 180


Jangan mengira Bakhil itu baik.


وَلَا يَحْسَبَنَّ ٱلَّذِينَ يَبْخَلُونَ بِمَآ ءَاتَىٰهُمُ ٱللَّهُ مِن فَضْلِهِۦ هُوَ خَيْرًا لَّهُمۖ بَلْ هُوَ شَرٌّ لَّهُمْۖ سَيُطَوَّقُونَ مَا بَخِلُوا۟ بِهِۦ يَوْمَ ٱلْقِيَٰمَةِۗ وَلِلَّهِ مِيرَٰثُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِۗ وَٱللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ 


Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari karunia-Nya menyangka, bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan kelak di lehernya di hari kiamat. Dan kepunyaan Allah-lah segala warisan (yang ada) di langit dan di bumi. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.

Tafsir:

Firman Allah Swt.:

Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari karunia-Nya menyangka bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka.

Maksudnya, janganlah sekali-kali orang yang kikir mengira bahwa harta yang dikumpulkannya itu bermanfaat bagi dirinya, bahkan harta itu merupakan mudarat bagi agamanya, dan adakalanya mudarat pula bagi kehidupan dunianya.

Kemudian Allah Swt. memberitahukan kepada kita apa yang akan terjadi dengan harta benda orang yang kikir kelak di hari kiamat. Untuk itu Allah Swt. Berfirman: 

Harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan kelak di lehernya di hari kiamat.

Dari Abu Hurairah yang menceritakan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda: Barang siapa dianugerahi oleh Allah sejumlah harta, lalu ia tidak menunaikan zakat hartanya, kelak hartanya itu akan berubah ujud menjadi ular yang botak yang memiliki dua buah taring membelitnya kelak di hari kiamat. Ular itu menelannya dengan kedua rahangnya seraya mengatakan, "Akulah hartamu, akulah harta timbunanmu."

Kemudian Rasulullah Saw. membacakan ayat berikut, yaitu firman-Nya:

Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari karunia-Nya menyangka bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka., hingga akhir ayat. (Hadis ini diriwayatkan oleh Imam Bukhari)

Dari Ibnu Umar, dari Nabi Saw. yang telah bersabda: Sesungguhnya orang yang tidak menunaikan zakat hartanya, kelak di hari kiamat hartanya itu diubah ujudnya menjadi ular yang botak dengan memiliki dua buah taring, kemudian ular itu menggigitinya dan membelitnya seraya mengatakan, "Akulah hartamu, akulah timbunanmu." (Diriwayatkan oleh Imam Ahmad)

Firman Allah Swt.:

Dan kepunyaan Allah-lah segala warisan (yang ada) di langit dan di bumi.

Dengan kata lain, semakna dengan firman lainnya yang mengatakan: Maka nafkahkanlah sebagian dari harta kalian yang Allah telah menjadikan kalian menguasainya. (Al Hadiid:7)

Karena sesungguhnya semua urusan itu kembalinya kepada Allah Swt., maka dahulukanlah hal-hal yang bermanfaat bagi kalian dari harta kalian buat bekal di hari kemudian.

Dan Allah mengetahui apa yang kalian kerjakan. Yakni berikut niat dan apa yang tersimpan di dalam hati kalian. (Potongan dari Tafsir Ibnu Katsir, Ali-Imran:180)

Tadabbur:

Para saudaraku yang dirahmati Allah, dari ayat ini kita diingatkan akan buruknya perilaku bakhil. Padahal kebakhilan itu merupakan bagian dari tabiat dasar manusia, walaupun juga ada sifat kedermawanan pada jiwa kita itu. Ini berarti untuk menjadi tidak bakhil dan menjadi pemurah itu perlu perjuangan. Baik perjuangan dari diri sendiri ataupun upaya yang telaten dari para pendidik atau pengasuh.  Maka beruntunglah orang yang jiwanya telah terdidik, tercerahkan, meminimalisir kebakhilan dan mendominankan kedermawanannya.

 ۗ وَمَن يُوقَ شُحَّ نَفْسِهِۦ فَأُو۟لَـٰٓئِكَ هُمُ ٱلْمُفْلِحُونَ

Dan barangsiapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung. (Surat At-Taghabun (64) Ayat 16)

Untuk itu kita wajib mengetahui (mempelajari) tentang kewajiban- kewajiban terhadap harta, seperti zakat, nafkah, sadaqah dsb sehingga jangan sampai kita termasuk orang yang kikir karena melalaikan kewajiban dan anjuran terkait harta. 

Semoga sifat jiwa kita terarahkan menjadi pemurah dan dijauhkan dari kekikiran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar