Kamis, 23 November 2023

Pengorbanan

 

Tadhiyyah/Pengorbanan dalam Dakwah

oleh Usth Ana Mukminah 24/11/23

Rosululloh memikirkan umatnya walaupun sampai sakarotul maut masih memikirkan umatnya. Rosululloh memilih mati saat malaikat maut datang menjemput, merasa cukup dengan dunia ini. Berbeda dengan kita yang ingin hidup terus, dan takut mati. n

Hidup ini seperti musyafir. Setiap waktu ada amalannya, ada kebaikannya jangan ditunda-tunda. Jika sakit ingin melakukan banyak hal maka saat sehat lakukan hal sebaik-baiknya. Kebutuhan kita sedikit, perut sedikit saja kenyang yang menyebabkan kita beli hal tidak terlalu penting itu karena syahwat kita. Jika kita akan pergi sebagai musyafir tidak akan bisa membawa barang banyak, seperti halnya di dunia ini makan juga seperlunya, membeli kebutuhan juga jangan terlalu banyak, pikirkan kemanfaatannya.

Ummu Sulaim : suaminya belum islam memilih Islam dan meninggalkan suaminya

Nusaibah : anak dan suaminya meninggal jihad menangis karena sudah tidak ada yang bisa dikorbankan lagi demi islam.

Kita bisa dengan keilmuan, waktu yang kita miliki. Kita sebagai guru tidak boleh itung itungan. Jam berapa datang dan pulang, namun merencanakan murid kita sebagai orang yang bertangung jawab. Membentuk kepribadian yang bertangungjawab, memiliki kesetiaan terhadap dakwah ini. Jangan hanya sibuk HP namun dengarkan anak-anak kita yang ingin curhat. Para ulama memotong waktu tidurnya untuk bersama umat. Sambil meminta waktu pada Alloh untuk bisa melayani anak. Sebagai istri juga harus melayani suami. Tidak boleh mengabaikan suami karena sudah capek. Jika suami sudah capek maka menysishkan waktu dengan mendoakan. Tidak ada kesuksesan tanpa pengorbanan.

Sebagai hamba Alloh maka mengorbankan waktu tidur untuk solat tahajud. Hal ini supaya kita sukses menjadi hamba Alloh. Waktu adalah kehidupan, sewaktu-waktu akan berhenti dengan kematian.

Firman Alloh : Jika kamu kikir, maka kamu kikir terhadap dirimu sendiri. Siapa yang meminjamkan pada Alloh maka Alloh akan membalas dengan yang lebih tinggi.  

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar