Jumat, 31 Maret 2023

Lorong Kecil

 Lorong Kecil

Mendengarkan penuturan kisah sukses pemilik tambah udang UBM Banyuwangi. Seorang chino yang masih muda. Awalnya menjadi banker dengan kedudukan lumayan, entah karena apa pak anton keluar dari bank dan memulai usaha tambak udang. Beliau belajar bersama teman-temannya. Tidak mudah mulai sebuah usaha yang bukan bidangnya sehingga beliau mengalami kerugia 3x hingga hartanya habis. Mulai usaha lagi yang keempat kalinya dengan sisa modal yang dimiliki beliau bertekad memulai lagi "jika ke empat ini gagal maka aku akan berpindah ke bank lagi". Alhamdulillah berhasil hingga kini memiliki 2,5 hektar tambak udang dengan 25 karyawan yang sudah bekerja bertahun-tahun bersama pak Anton. 

Salah seorang pengelolanya  bernama pak Tarom. Beliau lulusan tarbiyah UNISMA Diniyo Malang. Awalnya beliau bekerja di pabrik pengalengan udang di daerah Banyuwangi. Berbeda jauh dari kuliahnya, namun beliau menyerap ilmu tentang pemeliharaan udang dari bawahannya dan akhirnya beliau memiliki keahlian dalam hal pemeliharaan udang. Beliau keluar dari pabrik tersebut dan bekerja bersama dengan pak Anton. 

Prinsip kerja beliau, menyenangkan karyawannya. Saat pengambilan sampel pada tiap-tiap kotak pemeliharaan beliau tidak pernah mengembalikan ke kotak pemeliharaan, namun dimakan bersama. Beliau memasakkan dan memberikan rumah tinggal bagi karyawan yang rumahnya luar kota. Beliau mengajak karyawannya wisata setelah panen udang.

Kedua sosok itu telah keluar dari lorong kecilnya. Memang tidak mudah menjalani hidup di lorong kecil, namun terus belajarlah untuk menyusurinya hingga kau temukan cahaya dan tempat yang nyaman serta kedamaian. Saat di lorong kecil teruslah belajar dan mendekatkan diri untuk mencari cahaya sang sumber cahaya. 

Saat ini, aku sedang di lorong kecil. Sungguh serasa terhimpit oleh suatu program, karakter teman kerja, karakter murid, karekater wali murid. Ejekan dari berbagai pihak yang tidak senang. Hanya Alloh tempat meminta pertolongan, selalu jujur dan sami'na wa atho'na terhadap apa yang menjadi kebijakan pimpinan. Mungkin ini cara Alloh untuk membuatku belajar dan makin mendekat padaNya. 

 Laki-laki ini sudah lulus Perguruan Tinggi (PT), setelah mencari pekerjaan yang lumayan susah, akhirnya diterima di Perusahaan, namun dibagian yang bukan jurusannya, pekerja biasa dan bawahan. Dijalani dengan sabar dan penuh keyakinan, beberapa bulan masuk kerja, sampai masuk musim covid. Beberapa orang kena covid dan ada yang meninggal di Perusahaan tersebut, salah satunya bagian IT (yang merupakan jurusan Kardi). Manajer HRD nya tahu bahwa itu yang punya keahlian adalah Kardi, singkat cerita Kardi loncat dari pekerjaan bawaan menjadi tim IT. Berjalannya waktu, Perusahaan puas terhadap hasil kerja Kardi, maka ada promosi menjadi Kepala Bagian IT. Inilah hidup, Jangan Remehkan Lorong Kecil, kadang ada Lorong besar di depannya.

Cerita lain, seorang suami yang punya istri dan anak2 di PHK dari Perusahaan, awalnya cukup kelimpungan, dijalani dengan sabar dan terus bergerak hidup sampai habis tabungannya. Saat berfikir dan merenung, dilhatnya youtube bagaimana orang2 sukses, maka suami ini tersadarkan. Lalu melangkah ambil bisnis jualan gorengan dengan rombongnya. Memberanikan diri masuk dalam Lorong kecil yang diyakininya. Langkah demi Langkah, diayunkannya kehidupan step by step. Mulai masuk Lorong kecil, terus berkembang semakin besar dan masuk pada Lorong besar. Berkembang sampai buka beberapa titik di kotanya. Inilah hidup, Jangan Remehkan Lorong Kecil, kadang ada Lorong besar di depannya.

Tidak sedikit peristiwa seperti diatas. Bagi pencari pekerjaan, jangan pernah menolak pekerjaan apapun yang penting halal. Apalagi sudah mencari pekerjaan kemana-mana, terima dulu yang ada, mungkin tdk sama dengan bidang/jurusan yang dimilikinya. Siapa tahu itu merupakan Lorong kecil menuju Lorong besar.

Syukuri yang ada dan teruslah berusaha/bergerak dg baik dan benar. Libatkan Alloh Ta’ala dalam berproses. Mulailah dari yang kecil, mulai dari diri sendiri dan mulailah hari ini, jangan tunda. 

NEVER GIVE UP, JANGAN PERNAH MENYERAH

Senin, 27 Maret 2023

Optimis

 Optimis

Masyaalloh aku mengagumi pemimpinku yang selalu optimis. Beliau di SMP menjadi penerus seorang kepsek yang pindah karena suatu hal. Di SMA menjadi penerus perjuangan pula dengan berbagai perbaikan sistem managemen. Di Boarding beliau menjadi pioner. Beliau selalu menjadi agen perubahan di suatu tempat, Pioner di tempat baru yang bisa jadi belum ada model sebelumnya. Suatu perjuangan yang butuh energi super besar, energi pengetahuan, pengendalian managemen dari segala sisi, kerjasama dengan berbagai pihak yang membutuhkan kemampuan komunikasi handal dan banyak hal lainnya.

Kini beliau menelorkan seorang pemimpin yang berkarakter mirip dengan beliau. Pemimpinku optimis, saat pelaksanaan Pekan Ilmiah Remaja, beliau mentarget 90 peserta, alhamdulillah tembus. Usaha dilakukannya hingga berkeliling Indonesia untuk bersilaturohmi ke SMA dan perguruan tinggi negri. Memperkenalkan sekolah ini pada khalayak dengan silaturohmi langsung adalah salah satu cara untuk memberikan pemahaman bahwa di sini,  ada sekolah para calon pemimpin.

Sebagai pemimipin memang harus mencontohkan sikap optimis supaya energi positif itu menyalur pada anak buahnya.  Semangattttt...  

QS 39 : 53

Optimis Pada Rahmat dan Ampunan Allah SWT

Optimistis merupakan salah satu sikap baik yang dianjurkan dalam Islam. Sikap ini juga merupakan wujud keyakinan seorang Muslim kepada Allah SWT. Muslim yang optimis akan bersemangat dalam menjalani kehidupan, baik di dunia maupun di akhirat.

Manusia dalam QS 39 : 53 dituntut untuk tetap optimistis pada rahmat dan ampunan Allah SWT.

Segala dosa yang diperbuat seperti meninggalkan apa yang menjadi perintah-Nya dan mengerjakan larangan-Nya akan diampuni oleh Allah SWT apabila benar-benar bertaubat dari kesalahan yang telah dilakukan. Sebagai contoh dalam ayat QS 20 : 120 - 121 nabi Adam telah melanggar larangan Allah terbujuk oleh bisikan setan, namun nabi Adam segera memohon ampunan dan di ayat QS 20 : 122 Allah menerima taubatnya.

Semua dosa manusia dapat diampuni seandainya Allah SWT berkehendak. 

Dalam sebuah hadist ada seorang laki-laki bertanya kepada Nabi Muhammad SAW,  “Ya Rasulullah, bagaimana dengan dosa orang yang syirik?” kemudian Nabi SAW diam sejenak dan laki-laki itu bertanya lagi, “bagaimana dengan dosa orang yang syirik?” Beliau menjawab, “Kecuali orang yang menyekutukan Allah SWT.”

Jika seseorang menelaah frasa ayat di atas secara cermat, maka ia dapat menemukan bahwa ada isyarat dari Allah SWT agar manusia tidak mencela pendosa. Karena Allah SWT pada konteks ayat ini memanggil mereka dengan panggilan hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, sebuah panggilan mesra dan penuh kasih dari-Nya, tanpa penindasan apalagi penghujatan.

Melalui panggilan tersebut, Allah seakan-akan berfirman, “Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas, Aku tahu bahwa kalian telah melakukan berbagai perbuatan dosa, baik disengaja ataupun tidak. Dosa-dosa kalian itu sangat banyak, sehingga kalian merasa kalian tidak pantas untuk menerima ampunan dari-Ku. Namun ketahuilah, hal itu tidaklah benar, ampunan dan karunia-Ku jauh lebih besar dari dosa kalian semua.”

Masyaalloh, makin cinta sama Alloh. Walaupun manusia salah tapi masih tetap diakui hamba dengan panggilan mesra "Hamba Ku". Padahal umumnya manusia kalau sudah orang lain salah maka tidak akan disapa.....itulah Alloh yang maha segalanya.

“Oleh karena itu, jangan kalian berputus asa dari rahmat-Ku dan teruslah memohon ampun kepada-Ku atas kesalahan-kesalahan kalian. Sesungguhnya Aku akan memaafkan segala dosa-dosa manusia sebanyak dan sebesar apapun sesuai keinginan-Ku. Dan ketahuilah bahwa Aku adalah Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang kepada semua makhluk di alam semesta.”

Dari QS 39 : 53 ini, kita juga belajar tentang psikologi dakwah Islam dalam perspektif Al-Qur’an, yakni mendahulukan cinta dan kasih serta kelembutan di atas segalanya. Pada aspek tertentu, kita memang harus ketat dan tegas. Namun di sisi lain, ketegasan tersebut jangan sampai membuat kita lupa bahwa agama Islam adalah agama yang mengutamakan cinta, kedamaian, dan kesejahteraan. 

Wallahu alam bishawab❤️

Sabtu, 25 Maret 2023

Ibrahim dan Ismail

 Ibrahim dan Ismail

Tiap sabtu atau Ahad kami dapat kesempatan menelpon anak dengan menggunakan HP jadul. Kali ini Ibrahim bercerita, banyak hal. Saya sebagai ibu selalu mengamati perkembangannya dari cerita-ceritanya.

Sekarang berganti gaya  hidup dengan  karena bergaul dengan banyak orang kaya. Minta HP yang bisa main game dan IG an. Karena temannya banyak yang punya HP bagus sehingga dia kepingin. Kalau di Al Forqon temannya lugu-lugu tidak mengerti medsos dan HP nya biasa. Kini di pondok baru dia berteman dengan anak yang kebanyakan kaya. Baju dan barang barang minta yang branded. Walaupun masih bisa dikendalikan dan diajak berdiskusi penting dan tidak nya suatu hal harus dibeli. 

Dia berusaha meraih apa yang diinginkan. Dia minta beli HP dengan cara menabung uang sakunya yang diminta secara disiplin dalam sebulan. Ismail tidak minta sangu karena merasa kaya, uangnya 1 juta dia pegang di pondok yang jarang terkurangi karena makanan di pondok enak sehingga merasa cukup. 

Dia sangat menjaga penampilan dengan menghilangkan tahi lalat menggunakan obat yang di beli lewat shopy, namun ketahuan ustad Gus Dur sehingga dilarang meneruskan penggunaanya. Nurut dia sama ustadnya, padahal ketika aku larang untuk menghilangkan dia masih ngeyel. 

Dia menjaga penampilannya juga dengan jarang keluar pondok sehingga kulitnya putih. Namun yang harus dibetulkan sikapnya yang meremehkan temannya yang berkulit gelap...Kata hasna "bodi shemming" alias membahas dan membandingkan fisik seseorang.

Pernah merasa tidak diperhitungkan ustadnya, karena tidak dipilih menjadi wakil dari suatu perlombaan. Hari ini dia bercerita dengan bangga kalau dipilih oleh Ustad Syahrul untuk muqobalah/mengaji di masjid sebagai perwakilan pondok karena ustdad Syahrul percaya akan kemampuannya. Ustad Syahrul juga percaya karena dia adek dari Fahriza yang dulu diajar oleh ustad Syahrul. 

Dia banyak cerita tentang temannya yang namanya Aua, karena Aua juga sering menceritakan dirinya ke ibunya. Hal itu membuat kedekatan mereka makin bertambah. Aua juga anak yang tahu cara akrab dengan orang, terbukti dia menitipkan salam untuk kami ortunya Ibrahim. Padahal anak seusia itu belum ada yang berpikir untuk nitip salam ke orangtua temannya, bahkan baru kali ini saya mendapat titipan salam dari temannya anak saya. 

Ibrahim senang sekali dipanggil BAIM, keren katanya. 

Anak kembar saja punya kareakter yang berbeda, apalagi jika tidak kembar. 

Ismail masih lugu dalam berpakaian, cenderung nurut dan cuek dengan penampilan. Tidak banyak cerita tentang teman dan kejadian di pondok, semua dianggap baik-baik saja. Beli rubikpun dia pilih yang harga 15 ribu sementara Ibrahim pilih harga yang 50 ribu.

13 Mei 24

Alhamdulillah Ismail Aku mengetahui kalau Ismail masuk pada putaran 20. Padahal 4 Mei masih putaran 17. Dia serius sehari mengambil 3 halaman baru sehingga masuk putaran 20. Aku menghadiahkan  uang 100k lewat Abi Davud, atas nama beliau supaya beliau bisa lebih dekat dengan anak kembarku. Ibrahim juga sudah putaran 8. Aku merasa jika yang memberikan hadiah kami, itu hal biasa namun jika gurunya dengan cara rahasia dan saat tidak punya uang pasti itu hal yang istimewa. 

Tambah terharu lagi karena Ismail terpilih oleh temannya lewat sebuat kertas yang disebarkan oleh abi David memilih penggantinya Bilal. Jadi terpilih oleh temannya sendiri, dianggap layak menjadi ketua santri. Dia merasa itu sebuah kesempatan karena Bilal yang sudah terpilih malah mengundurkan diri. Bilal akan mendapatkan leptop dan iphone 13 dari ortunya jika keluar dari Sulaimaniyah. 

Senin, 20 Maret 2023

Taqdir

 setiap taqdir adalah cerita asri untuk kita karena alloh tahu yang terbaik untuk kita

Senin, 13 Maret 2023

HIDUP BERTUMPU PADA KESEHATAN

 HIDUP BERTUMPU PADA KESEHATAN


Kesehatan merupakan salah satu nikmat terpenting di dunia. Ketika kesehatan menurun, nikmat-nikmat yang lain pun tidak akan ada nilainya.


Tidak memperhatikan hal-hal yang diperlukan untuk menjaga kesehatan atau menyalahgunakan tubuh, mengabaikan kesehatan, dan bermalas-malasan dalam hal ini berarti menjerumuskan dirinya sendiri ke dalam bahaya dengan sengaja. Kehidupan adalah sebuah amanah yang telah dianugerahkan kepada kita di dunia yang fana ini. Menjaga kesehatan dan menjauhi hal-hal yang dapat membahayakan kesehatan hingga waktunya tiba, yaitu hingga kematian datang, adalah sebuah keharusan, baik menurut agama Islam maupun kemanusiaan.


Menjadi sebab menurunnya kesehatan merupakan bentuk kelalaian akan makna kehidupan. Selain mendatangkan kesengsaraan di dunia, hal ini juga mengakibatkan seseorang mendapatkan azab di akhirat. Sebab, kehidupan tidak dianugerahkan kepada seseorang agar ia bisa hidup sesuai dengan keinginannya, melakukan segala sesuatu yang ia inginkan tanpa mengikuti ketentuan yang berlaku, lalu meninggal pada suatu hari nanti. Kehidupan dianugerahkan kepada manusia agar mereka dapat melaksanakan kewajiban-kewajibannya sebagai seorang hamba dan memperoleh nikmat-nikmat yang telah dijanjikan, baik di dunia maupun akhirat. Jika tidak demikian, manusia tidak ada bedanya dengan makhluk lainnya. Oleh sebab itu, memberikan perhatian terhadap kehidupan dan kesehatan merupakan hal yang sangat penting.


Rasulullah SAW bersabda, “Telah diberitahukan kepadaku bahwa Luqman ‘Alaihissalām menyampaikan nasihat berikut ini kepada putranya, ‘Tidak ada kekayaan seperti sehat dan tidak ada nikmat seperti ketenangan hati.’”


“Ada dua nikmat yang sebagian besar manusia tertipu olehnya, yaitu sehat dan waktu luang.”


Rasulullah SAW berkata kepada pamannya, Abbas RA, “Wahai Abbas, mintalah kepada Allah SWT sehat dan afiyat di dunia dan akhirat.”


Kesimpulannya, setiap urusan bergantung pada kesehatan. Ketika kesehatan tidak ada, tidak ada pekerjaan dunia atau akhirat yang bisa dilakukan dengan sempurna. Syekh Abul Faruq Sulaiman Hilmi Tunahan (SILISTRAWI) KS mengingatkan pentingnya kesehatan dan menjaganya seperti ini,


“Melindungi tubuh dan menjaga kesehatannya merupakan kewajiban yang paling utama.”

14 Maret 2023

Kalender Fazilet

Kesehatan benar adalah nikamt terbesar. Aku bersyukur sehat bisa naik turun asrama sebanyak 10 kali PP saat aku sendiri mengelola 6 siswi. Sekarang tambah bersyukur lagi ada 9 temanku para ustadah. Walaupun di sini banyak hal yang harus aku pikirkan dan harus aku ambil keputusannya, namun bersyukur aku sehat dan tidak capek secara fisik menjalani itu semua. 

Walaupun saat bosan dan iman turun aku bilang "ngapian juga aku mau ke sini Mas?" "Apa juga yang aku kejar dengan bekerja 24 jam seperti ini?". Enak banget lewo-lewo pulang jam 16 habis itu tiada kepikiran suatu apapun. "Napain juga dulu mau menerima tantangan ini?". 

Namun suamiku selalu bilang "Jangan liat ke belakang, pasti Alloh akan memberi permen yang manis, ini hanya bungkusnya saja". Begitu suamiku memotivasi dengan ilmu magnet rejeki, ustd Nasrulloh.

Saat seperti itu aku ingat temanku Fau yang sedang sakit kakinya karena kecelakaan, aku bersyukur kakiku sehat bisa naik turun tangga sekian kali PP. Ingat temanku Nina yang sakitnya blm jelas, aku bersyukur bisa banyak hal yang aku kerjakan meskipun belum sempurna, maka "Alloh yang akan menyempurnakan" begitu petuah ustdh Endah.  

Bersedekah

 QS 30 : 38

Bersedekah Kepada Kerabat


Allah meminta kepada orang mukmin tidak berinfak dan bersedekah melainkan juga melakukan kebaikan apapun bentuknya kepada siapa saja, tetapi di ayat QS 30 : 38  di khususkan atau diutamakan kerabat dekat dulu dan ini menjadi prioritas sebelum ke orang lain. Karena roh dari sedekah adalah untuk mempererat jalinan antar manusia yang di ayat QS 2 : 215 dimulai dari hubungan kekerabatan, antar tetangga, kemudian pembinaan masyarakat secara lebih luas.


Selain itu di ayat QS 4 : 1 mempererat hubungan kekerabatan merupakan kewajiban yang harus dilakukan oleh setiap muslim. Sedekah kepada kerabat merupakan upaya menjaga, memelihara dan mempertahankan hubungan kekerabatan.


Ketika kita bersedekah kepada kerabat, kita mendapatkan dua pahala, diantaranya : 

1. Pahala sedekah itu sendiri.

2. Pahala menyambung tali kekerabatan.

Sebagaimana dalam hadist 

Rasulullah SAW bersabda, “Sedekah kepada orang miskin hanya mendapatkan pahala sedekah saja, sedang sedekah kepada sanak kerabat mengandung dua keutamaan, yaitu sedekah dan menyambung tali kekerabatan.” (HR Tirmidzi, Abu Dawud, Nasa'i, dan Ibnu Majah)


Oleh karenanya dahulukan bersedekah kepada kerabat dalam ayat QS 90 : 15 yang miskin atau yatim sebelum kepada orang lain. 

Rasulullah SAW  bersabda, “Untuk yang ada hubungan kekeluargaan dengannya. Kemudian apabila masih ada barulah untuk ini dan itu." (HR Ahmad dan Muslim).


❤️Kesimpulan

Memprioritaskan pemberian sedekah kepada sanak kerabat jika memang mereka mempunyai kategori fakir, miskin, atau gharim (orang yang banyak utangnya). Pengertian “tidak mampu” di sini mengacu pada standar sangat rendah, yaitu batas orang berhak menerima zakat, bukan tidak mampu secara strata sosial yang masing-masing wilayah bisa jadi berbeda sudut pandangnya.  Apabila dalam keluarga tersebut tidak ada orang yang berhak menerima zakat, semestinya sudah tidak ada skala prioritas antara keluarga dengan non keluarga. Wallahu a’lam bishawab.

Kerabatku di asrama adalah para cleaning service, mbak Lusi, mbak Suci dan sekarang mbk Siska. Aku dahulukan mereka dengan porsi yang lebih banyak dibandingkan untuk orang lain. Suatu ketika aku males membungkuskan makanan buat mereka, lalu aku mikir "kenapa aku males buat orang yang jelas membantu kami dan berjasa pada kami, lha pada orang di luar sana saja aku bungkuskan dan aku antarkan". Maka sejak itulah aku selalu menyempatkan diri untuk membungkuskan.

Suatu ketika aku lupa menyisihkan makan, pas siswa juga semangat makan, sehingga mbak Lusi kehabisan jatah makannya. Aku masih ingat bagaimana ekspresi kecewanya beliau. Sejak saat itulah maka aku selalu menyisihkan terlebih dahulu sesuai jatahnya, saat masih sisa banyak maka aku tambahkan lebih banyak porsinya.   

Rabu, 01 Maret 2023

KAYA HATI

 KAYA HATI ADALAH KEKAYAAN YANG SESUNGGUHNYA

Kekayaan hati juga dapat tercermin dalam perasaan seseorang. Seseorang yang memiliki kekayaan hati mungkin memiliki perasaan syukur yang tinggi, bahagia dengan apa yang dimilikinya, dan mudah merasa puas dengan hal-hal yang sederhana. Mereka juga cenderung lebih sabar, tabah, dan mampu menghadapi rintangan dengan optimisme.

Alhamdulillah jiwa itu dimiliki oleh 5 anakku. Hasna yang tidak minta uang jika tidak beberan gak ada uang. Sedikit saja aku berikan kesenangan, dia pasti berterimakasih. Kalau di toko, sebenarnya di ingin suatu hal namun pasti bilang "gak jadi wes, kasihan umi". Hati ibu mana yang tega ketika anak malah gak mau dibelikan, padahal anak lain menangis di depan toko saat tidak dibelikan. 

Mail, beli rubik yang harganya 15 ribu, padahal yang 50 ribu lebih bagus karena bermagnet. Memilih baju hem yang harga 50 ribu, padahal yang 199 ribu lebih bagus. Kalau diberi uang saku bilang kalau uangnya masih banyak.  

Riza, kepingin memakai barang branded, namun tidak tega minta uang aku "anak laki itu harus belajar mandiri mengatur keuangan Mik". Maka dia rela membeli barang second yang branded. Beli erigo yang lagi diskon. Itu juga yang kami lakukan saat anak kami masih 2. Beli barang second karena kainnya bagus dan modelnya keren.  Riza bisa memahami kondisi keuangannya. Jika punya duit dia beli yang mahal, jika tidak punya uang dia juga mau pakai barang yang biasa.

Sari, rela menahan diri di negara Turky dengan kondisi keuangan yang menipis, namun tidak mau dikirimi uang. Alhamdulillah berharap Alloh memberi rezeki lewat jalan mana saja. Pernah seorang dermawan mengajak ke toko arloji dan di suruh milih yang diinginkan. Seluruh kebutuhannya dicukupi oleh asrama dan para dermawan. Pernah suatu saat romadhon banyak mendapat sangu dan bisa memberikan adeknya sangu lebaran. 

Hima, dia senang barang merk dia mau menahan tidak jajan hanya untuk membeli barang yang diinginkan. Menabung uangnya untuk beli HP yang mahal, beli baju yang mahal. Hal ini juga karena temannya yang orang kaya. Dulu saat di al Furqon dia mau barang biasa karena temannya anak-anak biasa. Untuk mencapai itu dia lebih rajin belajar, lebih rajin menabung.  Teringat saat di al Furqon, membeli note book mahal, dia mau menahan diri untuk menunggu kirimanku dari surabaya. Rela bilang ke ustdnya bahwa menunggu kiriman saya. 

Rasulullah Shallallāhu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Setiap hari, dua malaikat menyeru manusia, ‘Wahai manusia! Bergegaslah kepada Rabb kalian! Harta dunia yang sedikit dan cukup bagi seseorang itu lebih baik daripada harta dunia yang banyak tetapi membuat seseorang tersesat.’ Seluruh makhluk (kecuali manusia dan jin) dapat mendengar seruan (dua malaikat) itu.”

Abu Sa’id Al-Khudri RA berkata, “Sebaik-baik rezeki adalah rezeki yang kafi (mencukupi kebutuhan seseorang). Sebaik-baik zikir adalah zikir khafi (tersembunyi, di dalam hati).”

Ibnu Abdullah Al-Iskandari RH berkata di dalam kitab Al-Hikam At-‘Athaiyyah sebagai berikut, “Nikmat yang paling sempurna yang dikaruniakan Allah SWT kepadamu adalah ketika Dia memberi rezeki yang mencukupimu sekaligus mencegahmu dari rezeki yang berlebihan yang akan menjerumuskanmu pada kemaksiatan.”

Orang-orang yang tidak mengetahui nilai rezeki yang diberikan kepadanya akan tertimpa salah satu dari dua musibah, yaitu mereka akan menjadi miskin dan berambisi mendapatkan kekayaan sehingga kesulitannya bertambah banyak atau mereka sangat mencintai kekayaan sehingga hal itu membuat diri mereka lupa bersyukur akan nikmat yang telah diberikan. Rasulullah Shallallāhu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Kaya yang sesungguhnya bukanlah kaya harta, melainkan kaya hati.”

Selain itu, dikatakan bahwa, “Allah SWT akan membutakan hati seseorang yang menuntut lebih dari harta yang telah dianugerahkan kepadanya. Sungguh, jika seorang hamba condong kepada dunia ketika ia mampu memenuhi kebutuhannya dengan rezeki yang diberikan, niscaya Allah SWT akan mencabut nikmat zuhud dan takwa darinya. Jika hamba itu bernasib baik, Allah SWT akan mengilhaminya seraya berkata, “Wahai hamba-Ku, Aku ingin memuliakanmu di hadapan para malaikat dan hamalatul ‘arsy. Namun, kau telah condong kepada nikmat dunia lalu meninggalkan-Ku. Oleh sebab itu, kau telah kehilangan segala nikmat yang kau miliki. Wahai hamba-Ku, kembalilah pada keadaanmu sebelumnya, niscaya Aku akan mengembalikan nikmat-nikmat-Ku.”

Begitu juga dikatakan, “Hukuman paling ringan yang Allah SWT berikan kepada seorang alim yang condong kepada dunia ialah dengan diambilnya kenikmatan bermunajat kepada Allah SWT darinya.”

Para ulama berkata, “Dunia itu fana meskipun seluruh isinya adalah emas. Adapun akhirat itu abadi meskipun seluruh isinya adalah tanah. Padahal, yang terbuat dari tanah itu adalah dunia yang fana, dan yang terbuat dari emas itu adalah akhirat yang abadi. Oleh karena itu, hanya orang-orang yang tidak berakal yang lebih memilih sesuatu yang fana.”

01 Maret 2023

Kalender Fazilet