Jumat, 08 Juli 2022

New situation

Bersungguh sungguh


Terlalu banyak yg harus kita hadapi di hari² mendatang. Ekonomi yg kian sulit, lapangan kerja yg sempit, pertarungan politik yg runyam, rasa aman yg hilang, tapi di tengah semua kegaulauan itu kita tak bisa diam dan jangan diam.

Semangat menempa diri itu harus terus ada, membekali diri dan menyiapkan diri menghadapi hari² yang berat harus ditingkatkan. Kesuksesan hanya mencatat kisah mereka yang mengejarnya dengan sepenuh hati, sungguh² dan tekun membekali diri dengan berharap ridho dan barokahNya Alloh Ta'ala.

Sebagaimana pesan sayyidina Abu Bakar r.a, dalam tarikh Thabari "Setiap kalian akan memasuki pagi dan petang dlm takaran usia yg tersembunyi dr pengetahuan kalian. Bila engkau bisa, tidak melewatkan setiap jenak usia itu dg amal kebaikan, maka lakukanlah!

Tetapi kalian tidak bisa melakukannya tanpa pertolongan Alloh Ta'ala.

Maka bergegaslah, menyusuri rentang rentang kesempatan yg diberikan jatah usia itu, sebelum ia datang memupus segala pekerjaan."

Suatu pesan yang sangat pas saat keberngkatan pertamaku di tugas ini. Keluar rumah dengan meluruskan niat karena Alloh, menurut para ulil amri diantara kita dengan berharap selalu pertolongan dan kemudahan dari Alloh. Keberangkatan ini seperti saat kita meninggal nanti, kondisikan rumah yang kita tinggali dalam keadaan bersih semaksimal yang kita bisa. Masih untung ini bukan sebuah perjalanan akhir sehingga ada serangsel leptop dan perlengkapannya masih bisa putar balik untuk mengambil lagi. Hikmahnya, persiapkan benar-benar dengan sungguh-sungguh sehingga tidak ada yang tertinggal dengan bekal yang cukup juga yaitu amalan kita. 

Sampai di tempat tujuan langsung ciuunn dan berakrab ria dengan warga dan peran baru. Sebagai satu-satu wanita di sini, harus mengorangkan sesepuh, tamu dan teman. Menyambut, menyapa dan mendampingi semuanya. seakan tak percaya aku sendirian dengan peran ini, menjadi dewasa, menjadi sesepuh, menjadi pemula, mendahului untuk berinisiatif, menjemput bola....masyaalloh semoga Alloh membimbingku....aamiin.

Bapak Syakib memberikan nasehat, Fokus di tempat ini, jangan membandingkan antara pimpinan yang satu dengan lainnya karena setiap orang punya gaya yang berbeda. Anggaplah santri sebagai anak sendiri yang datang pada ibunya sehingga memiliki ikatan emosional yang kuat dengan santri. 

Bismillah aku berangkat dari rumah, 

bismillah aku sepanjang jalan, 

bismillah aku memasuki lingkungan baru, 

bismillah aku melakukan aktivitas baru

bismillah aku mendirikan solat dhuha sebelum beraktivitas,

bismillah aku menemuiMu terlebih dahulu

hanya satu harapanku RIDHO-MU, jika sudah demikian Alloh pasti akan menolongku.

Aku hanya akan membersamai 5 anakku yang sudah merelakan masa mudanya dengan Al Quran.

Tiada dalam pikiranku tentang dunia, gaji, fasilitas....hanya ingin lebih dekat denganMu

mengabdi lebih banyak untuk hidup yang manfaat....itulah tangisku malam itu

tangisku ketika jam 8 harus menjawab dan menentukan sebuah pilihan

setelah mendapat ijin suami aku mengetik jawaban dengan atas koreksi suami

Aku abaikan komentar orang yang negatif

Aku pura-pura tidak mendengar apa kata orang yang mengedownkan aku

Bahkan aku tak ingin bertanya apa komentar mereka. 

Ibarat kata sudah keluar, maka tidak bisa ditarik lagi

Kaki sudah melangkah maju akan tidak pantas jika harus kembali mundur

jangan-jangan malah berbahaya jika kita mundur.

Mas Ipul selalu menyemangati dan memberiku jalan keluar jika aku sudah suntuk untuk memahami hal baru, tugas baru yang harus aku lakukan. Saat seperti inilah aku merasa "ntar kalo aku di sana siapa tempatku minta bantuan Yank?"....Ntar kalo aku gabtek kliatan bodoh...sapa yang akan membantu dengan cepat Yank?

                                                                


 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar