Senin, 30 Mei 2022

Aku Takut dipermainkan

 QS 9 : 59

Cukuplah Allah bagi kami


Semua yang terjadi di dunia ini sudah menjadi ketetapan dari Allah SWT seperti adanya pergantian siang dan malam, adanya alam yang indah, sebaliknya adanya hal-hal yang ditetapkan seperti bencana alam, musibah dan lain sebagainya. Begitu pula adanya perbedaan keadaan manusia, Allah menciptakan manusia dengan bermacam ragam, ada wujud yang sempurna atau kurang sempurna. Adapun Allah mengatur setiap kebutuhan manusia dan menempatkan kondisi manusia dalam berbagai macam hal yang berbeda. Karena yang sedemikian itu adalah sebuah ketentuan yang sudah pasti baik adanya dan seharusnya manusia juga mampu mengimani sampai sedalam itu.

Dalam ayat QS 9 : 59 orang yang ridho adalah orang yang akan lupa bahwa dia bagian dari takdir yang Allah tetapkan atasnya dan menjalani hidupnya dengan percaya dan berserah diri pada Allah SWT dan berkata "Cukuplah Allah bagi kami".

Sejatinya manusia mampu membuat rencana yang hebat. Mampu merencanakan untuk mencapai kepentingan dan tujuannya dengan detail dan rinci. Akan tetapi, sebagus-bagusnya rencana manusia ketika Allah tidak meridhoi rencana itu manusia tidak mampu berbuat apa-apa. Mau tidak mau kita harus menerima apapun yang terjadi dalam hidup kita baik ataupun buruk.

Alangkah mengagumkan keadaan seorang mukmin, karena semua keadaannya (membawa) kebaikan (untuk dirinya). Dan ini hanya ada pada seorang mukmin, jika dia mendapatkan kesenangan dia akan bersyukur, maka itu adalah kebaikan baginya, dan jika dia ditimpa kesusahan dia akan bersabar, maka itu adalah kebaikan baginya.

Kebanyakan muslim ketika ditanyai apa yang mereka cari dalam hidup ini? Mereka selalu menjawab mencari ridho Allah, karena mereka ingin mendapat ridho dari Allah. Akan tetapi hal yang sebenarnya bahwa ridho Allah bukan untuk diminta dan dicari tetapi untuk mereka lakukan. Karena subjek utama ridho Allah adalah diri mereka sendiri yang harus ridho kepada Allah bahwa kemudian Allah ridho adalah hal yang otomatis. Karena tidak mungkin kalau mereka ridho dengan takdir Allah lalu Allah tidak meridhoi.

Rumus sederhana untuk memasuki hilir kemesraan cinta dengan Allah ada di QS 89 : 27 - 28 menyebutkan bahwa semua manusia di muka bumi ini bisa jadi Allah meridhoi dan menerima amalan kita bisa jadi tidak, kecuali beberapa orang yang dijamin masuk surga oleh Allah seperti Rasulullah. Selain itu, semua manusia di dunia ini kedudukannya sama di mata Allah. Oleh karena itu, kita tidak usah sibuk mencari ridho Allah, akan tetapi kitalah yang harus terus menerus ridho kepada Allah karena rumusnya adalah Rodhiatan Mardiyah bukan terbalik Mardiyatan Rodhiah. Jadi kitalah yang harus memastikan setiap saat ridho kepada apapun saja yang Allah tentukan untuk kita, jika kita ridho dan terus ridho efeknya pasti diridhoi oleh Allah.

Kesimpulannya ketika umat muslim di dunia ini telah mengaplikasikan ridho untuk diridhoi, maka akan terciptanya hati yang senantiasa ikhlas kepada setiap ketentuan yang Alah berikan. Serta kita menjadi hamba Allah yang insyaAllah dimuliakan Allah karena mendapatkan ridho Allah. Semoga kita semuanya menjadi hamba Allah yang pandai bersyukur atas ni’mat Allah dengan segala takdir-Nya......aamiin🤲❤️

Tulisan ini memberiku semangat untuk tidak takut jika kepindahanku dianggap karena aku berhasil me"lobi" yang dalam artian "ngathok"...naudzubillah. Ketika seseotang menganggapku begitu maka akan dengan seenaknya membuat skenario yang merendahkan aku. Namun aku melakukan sesuatu hanya mencari ridho Alloh. Jalan yang kutempuh juga tidak menyakiti orang lain. 

Pernah saat aku punya 3 balita, aku menjadi guru biasa. Awalnya sedih, merasa dikucilkan, tidak berguna, namun aku mendapat motivasi suamiku sehingga aku bisa mengejar potensiku yang lain. Menulis, ikut lomba, membaca dan akhirnya aku meraih juara di beberapa event. Alhamdulillah mungkin maksud orang lain untuk mengucilkan saya namun karena Alloh membimbing hati dan aktivitas saya, malah menjadi titik balik keberhasilan. Alhamdulillah segala nikmatMu sungguh mengagumkanku.

Bersama Ummu JTM (Lia, Ratna, Eka)

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar