Selasa, 05 April 2022

Tarhib Romadhon

 Puasa

Puasa adalah ibadah fisik namun pahalanya luar biasa besarnya. Alloh memberikan ruhsoh saat merasa lemah puasa.

Puasa hanya mengalihkan jam makan dan hanya mengurangi 1x makan namun terasa berat.  

Zakat juga sangat ringan, namun banyak orang yang tidak melaksanakan ibadah, hal ini ternyata selain kemampuan juga kemauan. Seringan apapun kalau tidak mau maka tidak akan terjadi. Puasa menempa kemauan untuk beribadah. Makanan halal tidak boleh dimakan, lha tinggal mau apa tidak untuk taat? kemauan untuk taat itulah yang disebut Taqwa. Maka puasa itu mudah2an menjadi bertaqwa jika kita lakukan dengan penuh penghayatan sehingga menempa kemauan taat dan akhirnya menjadi manusia yang bertaqwa. 

Al Quran mengajak dengan menyebutkan hadiahnya dulu, misalnya bersegeralah menuju sorga Alloh. Hal ini membuat umat bersemangat. Jika berharap sorga maka seberat apapun ibadah maka akan dilakukan. Secara fisik tentu puasa lebih lemah namun kemauan itu terbangun atas keyakinan pada Alloh dan Rosul. Kamu beriman pada Alloh dan hari akhir maka dihubungkan dengan ayat sebelumnya bahwa Alloh akan memanangkan agama ini. Ini adalah keyakinan agar umat Islam bersemangat untuk menuju jalan Alloh.

Kejahatan yang disebutkan dalam quran akan dibalas dengan setara, yaitu kejahatan yang tidak berharap sorga dan tidak takut neraka. Kekufuran, kemunafikan juga kejahatan yang besar karena akan menghasilkan kejahatan lainnya. Orang berharap rohmat alloh jika sudah beriman, berjihat, berbuat baik kalau tidak demikian maka mama mungkin akan mendapat rohmat Alloh?

Puasa perlu penghayatan sehingga mendapatkan hikmahnya. 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar