Kamis, 17 Juli 2025

Dermawan

 

                                                        Persawahan bersama Hasna 

Kisah Sahabat Nabi Terkaya 

yang Selalu Menangis Karena Hartanya


Jumat, 18 Juli 2025 Oleh Asri Fahmiati, S.Si., M.Pd
Disampaikan pada sesi Keputrian SMP SMA Al Hikmah IIBS Batu


Abdurrahman Bin 'Auf, salah satu sahabat Nabi yang dikenal paling kaya. Tidak ada sahabat terkaya dibanding dirinya. Di samping kaya, ia juga dinobatkan oleh Rasulullah sebagai salah satu sahabat yang dipastikan masuk surga.

Namun, meskipun ia dikenal sebagai sahabat terkaya, ia tidak pernah berfoya-foya karena hartanya. Bahkan, selalu menangis dengan harta yang dimilikinya. Ia takut jika harta yang dimiliki membuatnya berkurang dalam beribadah kepada Allah.

Pada zaman Rasulullah SAW, Abdurrahman bin Auf menyedekahkan separuh hartanya. Kemudian ia menyedekahkan lagi sebanyak 40.000 dinar. Namun, kekayaan yang dimiliki Abdurrahman bin Auf justru menjadi suatu kekhawatiran baginya. Bahkan, sahabat nabi ini sempat berusaha untuk menjadi orang miskin. Hal tersebut setelah ia mendengar perkataan Rasulullah SAW. Rasulullah SAW berkata, "Abdurrahman bin Auf akan masuk surga paling akhir karena terlalu kaya. Ia akan dihisab paling lama". Sahabat nabi ini tidak ingin dihisab paling lama. Ia mencoba untuk menjadi miskin supaya masuk surga lebih awal.

Suatu ketika setelah perang Tabuk, kurma yang ditinggalkan sahabat di Madinah menjadi busuk. Hal tersebut menyebabkan nilai jual kurma menurun. Kesempatan itu tak disia-siakan oleh Abdurrahman bin Auf. Ia membeli kurma busuk dengan harga yang normal. Tentu saja semua sahabat bersyukur karena yang awalnya berpikiran tidak laku, kini ludes dibeli oleh Abdurrahman bin Auf. Akan tetapi, usaha Abdurrahman bin Auf menjadi miskin gagal. Suatu ketika datang utusan dari Yaman yang sedang mencari kurma busuk. Utusan tersebut bercerita jika di negerinya sedang terserang wabah penyakit menular.

Konon yang menjadi obat penyakit menular itu adalah kurma busuk. Abdurrahman bin Auf mau tak mau menjual kurma busuk itu. Oleh utusan Raja Yaman, kurma busuk itu dibeli dengan harga 10 kali lipat dari harga kurma biasa.

Hal ini membuat Abdurrahman bin Auf malah makin kaya 10x. Maka dia serahkan hartanya semuanya ke rumah zakat. Apa yang dilakukan Abdurrahman bin ‘Auf membuat Umar bin Khattab berkata, "Sungguh aku melihat 'Abdurrahman bin 'Auf telah berdosa. Ia telah menyumbangkan seluruh hartanya tanpa menyisakannya untuk keluarga."

Mendengar itu akhirnya Rasulullah bertanya kepada Abdurrahman Bin 'Auf. "Apakah engkau meninggalkan sesuatu untuk keluargamu, wahai Abdurrahman?"

Dengan yakin Abdurrahman menjawab, "Ya, aku bahkan meninggalkan untuk mereka sesuatu yang lebih banyak." jawabnya. "Berapakah jumlahnya?" tanya kembali Rasulullah.
"Sebanyak janji Allah dan Rasul-Nya, yakni berupa balasan kebaikan, pahala dan ganjaran," jawab Abdurrahman dengan ikhlasnya.

Abdurrahman Bin 'Auf dikenal sebagai orang yang dermawan kepada siapa pun. Hartanya tidak membuat dirinya sombong, merasa paling kaya. Justru, ia selalu berlinang air mata karena takut tidak akan masuk surga disebabkan kekayaan yang dimilikinya. Ibarat orang kaya belanja di super market, otomatis di depan kasir lebih lama. Suka kah kamu berdiri di kasir lamaa....apalagi hanya mengantri sama orang yang belanjanya banyak sehingga kita pelanggan yang hanya beli 1 botol air mineral ikut berdiri lama.  Demikian juga orang kaya akan dihisab dari mana asal hartanya, dibelanjakan untuk apa? 

Dari kisah sahabat nabi tersebut terdapat hikmah yang dapat kita ambil dan bisa diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari seperti ketika memiliki harta yang berlimpah janganlah sombong. Sesungguhnya harta hanyalah titipan dari Allah. Dan janganlah di butakan dengan harta yang berlimpah dan selalu merasa tidak cukup.

Dalam harta yang berlimpah ada hak orang lain yang harus di bantu bahkan diberikan kepada yang tidak punya. Harta tidak bisa dibawa mati kecuali dengan sedekah yang akan mengalir terus pahalanya. Jika banyak hartamu maka yang menjadi rezekimu adalah yang : 

1. kau makan dan 

2. kau sedekahkan. 

Namun jika makan tidak terkendali, lebih banyak menuruti keinginan mungkin sekarang akan baik-baik saja namun masa selanjutnya akan banyak menimbun racun dalam tubuh yang akan menimbulkan berbagai penyakit. Tidak jarang orang sakit dan bahkan meninggal dalam usia yang masih muda karena disebabkan oleh pola makan yang tidak sehat. 

Saat di perswahan bersama Hasna, melihat padi yang menguning namun bukan karena tua, dia terkena penyakit sehingga seperti terbakar. Merenungi bertapa rezeki itu bukan urusan manusia, urusan manusia hanyalah berusaha. Siapa yang tahu kalau padi ini bisa tumbuh dengan baik dan subur, namun suatu ketika tiba tiba terkena penyakit. Petani tidak bisa mengendalikan hal itu, semua taqdir yang harus diyakin bahwa itu hal terbaik dari Alloh, walaupun kadang petani juga tidak terima, namun jika terlarut dalam emosi tidak terima maka dia malah sedih bahkan sakit, dan itupun tidak akan merubah taqdir. Di saat seperti itu hanya bisa bertawakkal, sabar dan pasrah. 

Pernah dapat cerita teman yang awalnya hidupnya punya mobil, namun terkena musibah dan mobilnya dijual, akhirnya ke mana-mana naik motor hingga jarak jauh pun naik motor.  Dia menjalani itu sampai 1 tahun, dengan hati dongkol..."kenapa gak punya mobil" saat ada polisi tidur, marah sebel "kenapa sih mesti polisi tidur di sini". Dia sampai tujuan badan sakit semua. Hati dongkol tiada henti. 

Namun akhirnya dia menyadari bahwa dongkol itu tidak bisa selamanya dia jalani. Dia teringat nasehat ustd Abdullah syihab dosen fakultas tehnik ITS yang ke kampus naik sepeda pancal "Kita seringnya meminta menjadi orang yang sukses, kita tidak bersyukur dengan yang ada sekarang, padahal Alloh kuasa menjadikan kalian yang sekarang menjadi pemulung, maka harusnya kita bersyukur". Maka sejak itu dia mencoba menikmati naik motor dengan sambil bersholawat sepanjang jalan, mendoakan pengguna jala, mendoakan rumah bagus, mendoakan mobil dan motor bagus. Jika ada polisi tidur dinikmati karena mobil di depannya jadi pelan dan dia bisa mendahului dengan aman dan lebih cepat sampai tujuan. Dia bisa mengambil hikmah adanya polisi tidur mempercepat dia menyalib mobil. Alhamdulillah dia sampai di tujuan dengan aman dan bahagia.

Ya Alloh berikanlah kami istiqomah dalam kebaikan

Ampunilah dosa kami

Berikanlah kami istiqomah dalam segala aktivitas dan hidup kami

Aamiin 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar