QS 19 : 41
Nabi Ibrahim Mencintai Kebenaran
Nabi Ibrahim dalam ayat QS 19 : 41 adalah seorang yang sangat mencintai kebenaran, kebaikan dan kesabarannya dalam menghadapi berbagai ujian kehidupan dijalaninya dengan ikhlas sehingga di ayat QS 42 : 13 mendapatkan gelar ulul azmi yakni gelar yang diberikan kepada para nabi yang memiliki keteguhan hati yang tinggi. Meski diterpa berbagai rintangan saat menjalankan tugas menyampaikan perintah Tuhan, mereka tetap sabar dan bertekad untuk mampu melewatinya. Oleh karena itu, sangat baik bagi kita umat islam meneladani sifat-sifat dari nabi Ibrahim A.S tersebut sebagai panduan kita untuk menjalani kehidupan di dunia ini agar kita senantiasa melakukan kebaikan dan percaya dengan kuasa Tuhan.
Ada dua tokoh kenabian yang sangat mulia yang harus kita teladani yaitu di ayat QS 60 : 4 - 6 Nabi Ibrahim dan di ayat QS 33 : 21 Nabi Muhammad SAW, hanya dua nabi yang menyandang gelar khalilullah (kekasih Allah). Begitu juga dengan nikmat yang diajarkan Rasulullah kepada umatnya hanya untuk kedua nabi dan keluarganya. Pilihan Allah ini erat kaitannya dengan risalah yang keduanya lakukan dengan sangat baik.
Sejarah dan Teladan Nabi Muhammad banyak yang telah diturunkan. Dan di ayat QS 2 : 124 teladan Nabi Ibrahim a.s dijadikan imam bagi seluruh manusia dengan sejarah, contohnya, dan keluarganya. Dan (ingatlah) ketika Tuhannya menguji Ibrahim dengan beberapa kalimat (perintah dan larangan), Nabi Ibrahim memenuhinya.
Nabi Ibrahim pecinta kebenaran, yang mana di ayat QS 4 : 69 pencinta kebenaran adalah orang yang gemar bersikap jujur. Mereka yang mengakui kebenaran atau mempraktikkan apa yang dikatakan. Mereka adalah pengikut terbaik para nabi yang dengan segera mengakui kebenaran kenabian.
Contohnya Sayyidina Abu Bakar RA yang mendapat gelar ash-Shiddiq. Allah SWT pun memerintahkan kita untuk selalu bersama dengan orang yang benar.
Orang yang mencintai kebenaran disebut as shiddiq (jujur atau benar). Jujur merupakan citra hati seorang manusia. Jiwa yang bersih tidak akan mampu dibohongi dengan dusta. Tidakkah seorang penyair berkata: "Kalaulah ada jujur dan dusta dalam kata. Dan dalam hati, tersimpan rahasianya. Maka tanda jujur ada pada mata. Dan saksi nan bisu pun dapat terlihat pada raut muka."
Menurut Imam Ibnu Qayyim al-Jauzy, jujur adalah sifat yang membuat seseorang menjadi terhormat. Sifat itu akan memunculkan derajat para pencari kebenaran. Dengan kejujuran, seseorang akan mendapatkan jalan yang paling lurus.
Kami memberimu nama Ibrahim karena beliau dengan sifat di atas. Berharap kamu bisa seperti Nabi Ibrahim nak. Beliau menaroh ismail dan Hajar dengan mencurahkan perasaannya dalam doa kepada Alloh. "Ya tuhan kami, aku menempatkan keturunanku di tempat yang tandus" Orang yang kekasihnya Alloh namun diuji dengan menaroh anaknya yang lama ditunggu dan ditaroh di padang pasir.
Yang kita khawatirkan pada anak anak kita
1. solatnya
2. lingkungannya : harus baik yang memberikan pengaruh pada kebaikan
3. rezeki yang
Ke 3 hal ini tujuannya adalah untuk bersyukur. Visi dalam keluarga adalah qs ibrahim ayat 30.
Nabi Ibrahim diperintah untuk menyembelih anak, maka deep talk dengan anak. Hal ini bukan perkara ringan. Nabi Ibrahim deep talk dengan Ismail tentang menyembelih dirinya, QS As Shoffat 102....aaku termasuk orang yang sabar. Bukan perintah dan harus dilaksanakan. Kemampuan membangun komunikasi dengan keluarga.
Mencintai anak karena Alloh. Menyuruh belajar karena Alloh, bukan karena gurunya adalah teman saya. Supaya masuk PTN, buktikan cinta pada Alloh dengan mencintai anak bagaimanapun kondisinya anak kita. Bukan mencintai hingga apapun buat anak kita lakukan. Misalnya menyogok instansi demi anak, hanya untuk bangga-banggaan di hadapan manusia. Jangan biarkan cinta kita pada anak mmembuat Alloh kecewa karena kita melanggar peraturan Alloh.
Melibatkan anak untuk membangun sarana ibadah, membangun kedekatan dengan Alloh misalnya dengan melatih berinfaq untuk masjid. Mengajarkan keiklasan dengan membantu orang lain, mengajarkan ketawakaalan asal sudah berusaha.
Doa :
QS ibrahim 40
Qs Al Baqorah 128
Bersyukur banget saat menjelang ultahku Ibrahimku memberiku hadiah special dengan hatam terakhir. Aku ijin ke kepsek seminggu sebelumnya dan alhamdulillah jadwal mengajar pagi hari sehingga prediksiku berangkat jam 9, namun karena harus validasi maka berangkat jam 13. Alhamdulillah ditelpon Abi Farhan untuk mengajak bersama 4 teman Ismail sehingga mobil emakku lebih berkah. Lucu juga dengerin cerita meminta ijin abi Dhofir, abi Farhan, Abi David, abi Fathi....Akhirnya Abi Farhan menelpon saya dan saya bisa mengajak mereka bersama, maka baru diinfokan kalau diijinkan ujian Muadalah di Sidoarjo. Kalau saya seh memaklumi mereka mau reuni dengan teman dan abi2 nya, mau keluar pondok yang sangat bikin hilangnya kebosanan...."sejam saja keluar pondok itu sangat berarti umi, melangkah keluar gerbang saja sudah bikin pikiran fresh".
Bersyukur banget punya anak-anak yang bisa berkomunikasi dengan baik pada orang lain. Itu sebuat ketrampilan yang harus dimiliki oleh siapapun saat hidup bersama dengan orang lain.
Alhamdulillah aku membelikan qurban Ibrahim dan 4 anakku lainnya dengan harapan ingin anak-anakku menyembelih nafsunya sehingga menjadi anak yang solih dan sholihah yang nanti akan bisa berkurban seumur hidupnya. Jika belum bisa 1 ekor maka seperti yang aku lakukan dengan sedekah uang seharga telur ayam meningkat seharga ayam, seekor kambing buat sekeluarga selanjutnya meningkat terus 2 ekor kambing