Jatuh Cinta
" Yo Mesti lah Rosululloh itu kan skenarionya Alloh, wajar kalau dibuat yang terbaik"
" Mengidolakan kok Rosululloh, gak mungkinlah meniru lha terbaik ciptaan Alloh kok"
"Terlalu tinggi aku untuk meniru beliau"
Itu adalah bantahanku dalam hati saat para ustad menjelaskan tentang Rosululloh...huh nakalnya pikiranku. Namun akhir2 ini aku merasakan jatuh cinta, pingin peluk beliau kayak Ukasyah. Pingin nagis dipangkuan beliau, mungkin karena aku merasa sudah gak ada emak dan bapak tempat aku menangis. Walaupun saat beliau ada aku juga gak pernah menangis karena aku menutupi segala hal yang membuat beliau menangis. Aku tidak pernah menceritakan hal yang kurang disenangi emak bapakku, namun beliau ternyata tahu isi hatiku. Pernah suatu ketika aku kaget saat aku mau berangkat naik sepur dan mencium tangan bapakku "Pak kulo bidal rumuyin njih, nyuwun dongone Pak" Bapakku menyahut "Dongo opo? ben oleh.......?". Wah titik titiknya biar beliau, saya dan Alloh saja yang tahu. Itu yang membuat saya menangis haruu.....bapaakkkk. Cintaku tak tergantikan pak...emak....semoga beliau selalu dalam Rohmat Alloh. Sampai suatu ketika saat aku sangat berputus asa aku hanya mau hidup untuk mendoakan beliau berdua. Aku tahu beliau sangat membutuhkan doaku.
Aku pernah jatuh cinta juga dengan ustad Yusuf Mansyur. Sampe perilaku sedekah beliau aku ikutin. Saat itu aku hanya punya uang pas pasan, anak bayi kembar masih bisa mbrangkang. Aku datang ke pengajian beliau di graha Indosat daerah Kayon. Beliau mengajak hadirin untuk mengumrohkan 10 orang guru ngaji, maka dengan niat karena Alloh aku menyumbang 1.750.000. Saat itu Umroh 1 orang 17.500.000 dan beliau mengajak membuat kelompok 10 orang donatur mengumrohkan 1 orang. Laammmaaa tak terpikirkan aku pernah bersedekah umroh.
Suatu hari aku sangat ingin umroh bersama emak dan bapakku karena kalau menunggu antrian haji sangat lama, sementara umur beliau sudah sepuh. Aku benar-benar hanya punya sedikit uang yang gak mungkin aku penuhi sendiri dalam waktu dekat sementara kebutuhan 4 anakku juga lumayan banyak. Aku hanya bisa menangis di pojok masjid lantai 1 sekolahku. Aku menangis tiap solat dhuha, merengek pada Alloh seakan Alloh itu Emakku....itu yang ustd Yusuf mansyur ajarkan...."Ya Alloh yang maha Kaya... uangku memang belum cukup, namun emakku bapakku sudah renta, berilah aku rezeki untuk mengajak beliau sowan bersimpuh di kakbahMu"
Alhamdulillah Alloh mengabulkan doa. Aku bisa umroh bersama emak, karena bapak tidak mau diajak. Sudah banyak orang yang merayu dan Alhamdulillah kok ya uang tiba2 terkumpul untuk beliau berdua. Aku mendapatkan kesempatan dari teman suamiku yang punya travel umroh Ben Mabrur. Awalnya suamiku yang ditawari untuk menjadi ketua rombongan, namun suamiku bilang "Lek aku wes mari haji pak, Seng pingin Umroh ki bojoku piye ? oleh ta?" Pak Musyafak menjawab "Yo wes gak opo2 kan bojone pean wes biasa ndampingi ratusan murid ini dengan 30 orang dewasa aja pasti lebih mudah". Masyaallloh....ternyata ini jalannya rezeki hingga aku mendapatkan potongan 50% dari biayaku umroh.
Saat di Mekkah, aku sering ke masjidil Harom sendirian saat ibu2 yang kudampingi tidur habis solat subuh. Selesai mengantar ibu2 ke hotel aku berangkat sendirian ke Msjidil Haram untuk melaksanakan dhuha. Tiba-tiba di depanku seakan muncul ustad Yusuf Mansyur bersama istrinya. Aku gak bisa bicara saat itu, aku hanya menyalami istri beliau sambil deg degaan hatiku. Harusnya aku berfoto...gak kepikir juga....hanya kelu dan termangu......Mungkin kalau tidak kenal syariaat sudah aku peluk beliau. Untung juga ada istri beliau mewakili cium tangan, kalau tidak mungkin langsung aku ambil tangan beliau...heheheh....ndableg...pura-pura gak tau hukum mahrom...kayak orang pada umumnya...kalau sudah emosional sama idolanya...langsung aja peluk.
Teringat Lagu Rindu Rosul karena muridku saat ini lomba menyanyika solawat nabi, begitu juga rinduku saat ini membuncah dan melelehkan air mataku. Ustad berceramah, "Abu Jahal saja yang senang dengan kelahirannya Rosululloh mendapatkan ampunan Alloh". Aku yang masih selalu berusaha untuk meneladani beliau berharap untuk mendapatkan syafaatnya, walaupun hanya berbekal tawasul Alfatihah yang aku kirimkan bersama muridku saat pembukaan kelas. Semoga kalau sekarang kita mengidolakan Rosululloh kita akan bertemu beliau, bahkan katanya kyai...."Kamu akan bersama siapa yang kamu cintai" maka kalau kita cinta Rosululloh semoga kita bersama beliau....aamiin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar