Ulang Tahun ku
Tidak banyak yang mendoakan aku, hanya suami dan anak ke duaku. Suamiku sengaja menemaniku untuk menyambut tanggal 29 Mei. Yang mengharukan anaku Riza. Jam 20.07 dia meminjam telepon ke abi untuk menelponku, mendoakan dan menanyakan kabar adek2 dan kakaknya. Aku menjawab kalau adek Hasna selesai rihlah dan aku datang bersama abi serta ibu-ibu lainnya. Acaranya seh biasa namun karena anak-anak sulaimaniyah gampang bersyukur sehingga dengan acara 2 game yaitu mencari bola dengan mata ditutup dan satu temannya sebagai pembimbing dan juga tarik tambang yang diikuti abla turky membuat rame acara. Acara lomba tanpa hadiah dan siapa saja boleh main dan tanding. Santriwati selalu bergabung dengan temannya sekelompok. Abla juga bergabung dengan temannya, sementara anak-anak bebas untuk bermain sepeda. Menyewa 30k selama 30 menit cukup membuat antrian panjang. Walaupun panas mereka rela antri dan mengayuh sepeda pancal maupun sepeda listrik.
Alhamdulillah aku bisa mengajak ibu Wiwik yang sebenarnya ingin ke rihlah namun suaminya tidak bisa mengantar. Alhamdulillah beliau senang sekali tiba-tiba aku menawari beliau untuk aku ajak bersama. Alhamdulillah sampai di sana duluan mobil kami dan menjemput bis sulaimaniyah di gerbang kedatangan. Sambil melambaikan tangan pada bis, Hasna melihat kedatanganku, Alhamdulillah itu semua sesuai dengan skenario dalam benakku.
Sepanjang hari aku menjadi mamarazi yang memfoto santri dan aku kirimkan ke grup. Santri begitu mudah bahagia,
difoto bahagia,
dipinjami HP untuk melihat foto mereka bahagia, d
ipinjami HP untuk selvi bahagia dan fotonya dikirim ke nomor WA nya bahagia,
dipinjami HP untuk memvc orang tuanya bahagia
ibu-ibu mereka juga baahagia melihat anaknya nampang di grup.
Masyaalloh itulah kenapa sulaimaniyah mudah menghafal quran, karena MUDAH BAHAGIA
Awal acara sebenarnya kurang nyaman, karena ada game yang pastinya akan menganggu kebersamaan santri. Namun seiring waktu ternyata gamenya tidak dikelola dengan sungguh-sungguh. Hal ini baik juga seh, abi dan abla bisa sedikit menikmati alam, santri juga bisa menikamti bermain bersama. Hasna akhirnya juga bisa berbincang, bermain, sepedaan bersamaku juga. Alhamdulillah di sela kesibukan aku juga bisa membahagiakan ibu-ibu yang tidak bergabung acara dengan memfoto anak-anaknya. Walaupun sempat juga dapat complain dari Hasna "Umi ya di sekolah sibuk HP kerjaan di sini sibuk HP dengan ibu-ibu". Namun aku berusaha memberikan pengertian bahwa jika kita membahagiakan orang lain maka kita akan dibahagiakan Alloh.
Sewajarnya manusia ingin diperhatikan. Akupun juga karena aku masih manusia. Namun karena aku tidak terlalu berharap pada manusia, akhirnya sedikit demi sedikit rasa itu hilang dan netral. Awalnya Ismailku ingin memberikan hadiah katam 30 juz, namun ternyata karena ada kegiatan sehingga ada hari yang tidak setor. Tidak apa Le, kamu sudah berjuang sehari 3 halaman untuk mencapai putaran 20. Dari putaran 17 loncat langsung putaran 20 demi berusaha memberiku hadiah. Ibrahim juga terakhir putaran 8 dia langsung ambil 2 halaman sehingga mencapai putaran 10.
Aku justru yang sejak awal memang mau memberikan kejutan pada Hasna untuk menemui di Kebun Raya. Sebenarnya Hasna tidak mau aku jenguk, karena dia si paling tidak mau merepotkan orang tua. Namun karena mumpung dekat aku sempatkan memberikan kebahagian padanya. Aku sebenarnya sungkan mau ijin pada U Edy, namun Alhamdulillahnya ada kesempatan memberikan pisang dan salak akhirnya aku ke rumah beliau. Alhamdulillah dipersilahkan masuk dan akhirnya aku beranikan diri untuk ijin. Alhamdulillah jadwal Selasa awalnya tukar dengan ekonomi karena kemarahan u Nanda akhirnya kembali normal Kamis. Alhamdulillah pula sekarang tiap Kamis juga tidak ada rapat.
Semua serba Alhamdulillah karena aku selalu yakin Alloh maha mengatur yang terbaik. Memang tidak enak seh dimukai masam sama U Nanda, tapi aku sabar saja, memang dia masih kecil belum ngerti ungah ungguh, dikira hal itu semua hanya sebatas profesionalisme. Kalau aku seringnya berpikir ke teman dan orang lain lebih banyak kemanusaiaan, tepo seliro, kasihan dan kasih sayang. Sambil aku iringi bahwa jika aku memudahkan orang lain pasti Alloh akan semantiasa memudahkan urusanku. Itu juga sebagai wasilah aku minta pertolongan pada Alloh setiap saat aku merasa sedih dan kesulitan.
Aku yakin kalau 5 anakku ingat tanggal ultahku dan ingin menelponku, namun mungkin mereka sungkan untuk ijin abi nya. Riza saja yang memang dekat dengan Abi2 nya sehingga dia berani meminjam telepon. Alhamdulillah banget punya anak Riza yang insyaalloh sudah menemukan kemampuan yaitu percaya diri untuk memimpin temannya, menjadi baskan selama beberapa tahun. Alhamdulillahnya dia juga mengakui bahwa adek Ismail memang punya bakat Quran. "Yo wes aku bakat lainnya saja mik, walaupun aku juga akan tetap menekuni Quran". Kalimat itu adalah hadiah terASRI buat Umi Asri nak...lop yu. Kalimat itu yang selalu kami ucapkan untuk mengakhiri Percakapan kami.
Aku berharap Naella, Ahla dan Chantika mempersembahkan piala. Aku berharap mereka bisa berbakti pada orang tuanya dengan cara ini. Namun bisa dimaklumi karena mereka baru lomba pertama yang langsung presentasi dihadapkan pada juru dan seluruh finalis. Pastilah hal itu sebuah tantangan yang sangat besar buat mereka bertiga. Tapi mereka tetap sebagai pejuangku, karena orang tuanya sudah menyadari hal itu saja itu sudah suatu anugrah buatku. Soal yang diberikan juri semuanya sudah pernah kami latihkan dan karena gugup serta perlu latihan mengendalikan mood saja sehingga serasa mereka dibungkam.
Aku "Assalamualaikum Bu Titi..mohon maaf njih kak Ahla belum menang"
Bu Titi "Waalaikumsalam warahmatullah. Gpp ustadzah, justru mereka mendapat pengalaman yg lebih berharga dari sekedar kata menang🥰
Boarding Ibu Nya Ahla Tie DW: "Semoga pengalaman kemarin menjadi evaluasi buat lomba kedepannya"
[Asri Fahmiati,S.Si., M.Pd: "Aamiin ya rabbal alamiin mtrsuwun Bu. Masyaallah ibu begitu menyadari hal ini...saya merasa sangat bersalah bu"
[04.52, 29/5/2024] Boarding Ibu Nya Ahla Tie DW: "Ga ustadzah, yang sudah dilakukan semuanya sudah maksimal, terimakasih atas segala bimbingannya🙏. Wajar kalo blm bisa menorehkan juara karena ini lomba pertama ananda "
Demikian juga jawaban bu Erma "Owalahh ustadzah, Nella bisa berangkat ke jogya dan belajar mengurus keperluan sendiri sy sdh Alhamdulillah"
Ibu mereka menerima taqdir ini, itu adalah hadiah terASRI buat aku...
Mereka menerima taqdir ini, itu adalah hadiah terASRI buat aku...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar