Selasa, 14 September 2021

Kenapa Bukan Aku??


 

QS 13 : 29

Hakikat Bahagia

 

Dalam QS 13 : 29  bahagia tercipta dari diri kita sendiri, jika kita melewatkan satu pintu kebahagiaan ingatlah bahwa pintu lain akan terbuka untuk kita. Yaitu tempat kembali yang baik .....Subhannalloh🙏

 “Cobalah untuk selalu berbuat baik, dan anda akan mendapati kebahagiaan mengejar anda”

QS 55 : 60👉"Tidak ada balasan untuk kebaikan selain kebaikan (pula)".

Dari ayat QS 13 : 29 dan ayat QS 55 : 60 Allah menjamin apabila kita berbuat baik kita akan mendapatkan kebaikan pula begitu sebaliknya. Ketika kita berbuat baik kepada sesama kebahagiaan akan senantiasa mengikuti kita.

Pada hakikatnya kebahagiaan adalah kita yang menciptakan sendiri.

Menjadi bahagia merupakan pilihan bukan keadaan. Jika kita memilih untuk bahagia, maka kita akan merasa bahagia bagaimanapun keadaan kita. Jika kita memilih untuk tidak bahagia, maka kita akan mengeluh dan tidak akan merasa bahagia. Berfokuslah untuk menjadi bahagia dengan cara menikmati kebahagiaan yang kita pilih dan mengesampingkan untuk tidak bahagia.

Inilah  salah satu pintu kebahagiaan  terbuka. Hanya saja sering kali kita terpukau begitu lama pada pintu yang tertutup sehingga tak melihat yang telah terbuka untuk kita, yaitu saat kita melihat teman, saudara atau tetangga kita yg  begitu senang krn pendidikkan, harta atau apalah yg kita lihat secara dunia bahwa itu bahagia akhirnya kita pun ingin meraih apa yg kita lihat......tidak di pungkiri saat saudara kita cerita kesuksesan anaknya atau cerita jabatannya jauh di hati kecil kita akan berkata ingin kita meraih itu semua dan rasanya kebahagian akan kita raih dengan itu semua🤔

Sering kali kita merasa kecewa dan tidak bahagia ketika nasib baik tidak berpihak kepada kita. Merasa putus asa dengan keadaan. Suatu Ketika pernah berpikir, “Seharusnya aku memiliki nasib yang lebih baik, Pendidikan cukup tinggi, asal nasab keluargaku juga bukan keluarga miskin papa, teman-temanku nasibnya enak-enak maka harusnya nasibku juga tidak terlalu tertinggal dari teman-temanku yang beruntung”.  Itu pikiran logika, namun beda lagi dengan kehendak Alloh yang Maha Kuasa menjadikan mahluknya kondisi apaaaa sajaa. Terserah Allohhhh…. Kenapa kau tidak berpikir “kenapa bukan aku yang jadi pemulung? Yang jadi pengamen?”. Begitu pertanyaan dari ustd Abdulah Syihab dosen ITS yang membuat tersentak majlis taklim Al Hikmah saat itu. Semua nasib baik, buruk bisa saja dialami manusia terserah Alloh. Kita focus pada keinginan nasib baik sehingga kita selalu saja berfokus kepada rasa kecewa itu dan berpikir bahwa kebahagiaan tidak akan menghampiri kita. Rumah yang masih menumpang di mertua kita lupa rumah mertua yang lumayan luas dibanding rumah kost tetangga. Dan kita sering lupa untuk mensyukuri apa yang sudah Allah SWT  berikan. Manusia sering melihat ke atas dalam hal duniawi.

Lupakanlah pintu kebahagiaan yang telah berlalu dan berfokus kepada kebahagiaan baru yang akan datang menghampiri kita serta menysukuri setiap kejadian apapun dalam hidup kita.

Mensyukuri 5 anak yang mau mondok padahal anak orang lain menolak untuk mondok. Mencari ilmu agama adalah investasi dunia dan akhirot.

Mensyukuri kesempatan yang masih diberi hidup sehingga bisa mendoakan orang tua dan orang lain yang sudah meninggal dunia yang sangat membutuhkan doa keluarga dan bahkan orang sesame muslim yang masih hidup.

Mensyukuri Kesehatan sehingga bisa beribadah dengan sempurna, rukuk, ssujud dan semua Gerakan solat dengan sempurna, di luar sana banyak orang yang kesulitan bergerak sempurna dalam solatnya..

Mensyukuri rezeki yang berupa gaji yang barokah yang tidak pernah terasa habis sehingga bisa bersedekah pada keluarga dan orang lain.  

Mensyukuri system pernafasan yang masih berjalan dengan lega, di luar sana banyak orang berebutan membeli tabung oksigen dan masih harus mengeluarkan uang untuk membelinya.

Mari kita lupakan berkaca kepada orang lain tapi berkacalah pada diri kita apakah kita sudah bahagia? Dengan mensyukuri nikmat Allah, yaitu setiap hari adalah hadiah yang Allah  berikan kepada kita. Kita harus menjalani hidup penuh dengan rasa syukur dan menikmati apa yang sudah Allah berikan kepada kita, termasuk keluarga dan sahabat. Keluarga dan sahabat adalah salah satu rezeki yang Allah berikan kepada kita. Rayakan kebahagiaan kita  bersama mereka dan menikmati setiap momen bersama mereka. Jangan lupa untuk bahagia dengan QS 57 : 7 peduli sesama jadikan kita sebagai  penguasa mereka dengan menumbuhkan empati kita dengan menginfakkan harta kita di jalan Allah.🙏

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar