Kamis, 30 Mei 2024

Ulang Tahun

 Ulang Tahun ku

                                                                        


        Tidak banyak yang mendoakan aku, hanya suami dan anak ke duaku. Suamiku sengaja menemaniku untuk menyambut tanggal 29 Mei. Yang mengharukan anaku Riza. Jam 20.07 dia meminjam telepon ke abi untuk menelponku, mendoakan dan  menanyakan kabar adek2 dan kakaknya. Aku menjawab kalau adek Hasna selesai rihlah dan aku datang bersama abi serta ibu-ibu lainnya. Acaranya seh biasa namun karena anak-anak sulaimaniyah gampang bersyukur sehingga dengan acara 2 game yaitu mencari bola dengan mata ditutup dan satu temannya sebagai pembimbing dan juga tarik tambang yang diikuti abla turky membuat rame acara. Acara lomba tanpa hadiah dan siapa saja boleh main dan tanding. Santriwati selalu bergabung dengan temannya sekelompok. Abla juga bergabung dengan temannya, sementara anak-anak bebas untuk bermain sepeda. Menyewa 30k selama 30 menit cukup membuat antrian panjang. Walaupun panas mereka rela antri dan mengayuh sepeda pancal maupun sepeda listrik.  

           Alhamdulillah aku bisa mengajak ibu Wiwik yang sebenarnya ingin ke rihlah namun suaminya tidak bisa mengantar. Alhamdulillah beliau senang sekali tiba-tiba aku menawari beliau untuk aku ajak bersama. Alhamdulillah sampai di sana duluan mobil kami dan menjemput bis sulaimaniyah di gerbang kedatangan. Sambil melambaikan tangan pada bis, Hasna melihat kedatanganku, Alhamdulillah itu semua sesuai dengan skenario dalam benakku.

            Sepanjang hari aku menjadi mamarazi yang memfoto santri dan aku kirimkan ke grup. Santri begitu mudah bahagia, 

difoto bahagia, 

dipinjami HP untuk melihat foto mereka bahagia, d

ipinjami HP untuk selvi bahagia dan fotonya dikirim ke nomor WA nya bahagia, 

dipinjami HP untuk memvc orang tuanya bahagia

ibu-ibu mereka juga baahagia melihat anaknya nampang di grup.

Masyaalloh itulah kenapa sulaimaniyah mudah menghafal quran, karena MUDAH BAHAGIA

            Awal acara sebenarnya kurang nyaman, karena ada game yang pastinya akan menganggu kebersamaan santri. Namun seiring waktu ternyata gamenya tidak dikelola dengan sungguh-sungguh. Hal ini baik juga seh, abi dan abla bisa sedikit menikmati alam, santri juga bisa menikamti bermain bersama. Hasna akhirnya juga bisa berbincang, bermain, sepedaan bersamaku juga. Alhamdulillah di sela kesibukan aku juga bisa membahagiakan ibu-ibu yang tidak bergabung acara dengan memfoto anak-anaknya. Walaupun sempat juga dapat complain dari Hasna "Umi ya di sekolah sibuk HP kerjaan di sini  sibuk HP dengan ibu-ibu". Namun aku berusaha memberikan pengertian bahwa jika kita   membahagiakan orang lain maka kita akan dibahagiakan Alloh.

        Sewajarnya manusia ingin diperhatikan. Akupun juga karena aku masih manusia. Namun karena aku tidak terlalu berharap pada manusia, akhirnya sedikit demi sedikit rasa itu hilang dan netral. Awalnya Ismailku ingin memberikan hadiah katam 30 juz, namun ternyata karena ada kegiatan sehingga ada hari yang tidak setor. Tidak apa Le, kamu sudah berjuang sehari 3 halaman untuk mencapai putaran 20. Dari putaran 17 loncat langsung putaran 20 demi berusaha memberiku hadiah. Ibrahim juga terakhir putaran 8 dia langsung ambil 2 halaman sehingga mencapai putaran 10. 

        Aku justru yang sejak awal memang mau memberikan kejutan pada Hasna untuk menemui di Kebun Raya. Sebenarnya Hasna tidak mau aku jenguk, karena dia si paling tidak mau merepotkan orang tua. Namun karena mumpung dekat aku sempatkan memberikan kebahagian padanya. Aku sebenarnya sungkan mau ijin pada U Edy, namun Alhamdulillahnya ada kesempatan memberikan pisang dan salak akhirnya aku ke rumah beliau. Alhamdulillah dipersilahkan masuk dan akhirnya aku beranikan diri untuk ijin. Alhamdulillah jadwal Selasa awalnya tukar dengan ekonomi karena kemarahan u Nanda akhirnya kembali normal Kamis. Alhamdulillah pula sekarang tiap Kamis juga tidak ada rapat. 

        Semua serba Alhamdulillah karena aku selalu yakin Alloh maha mengatur yang terbaik. Memang tidak enak seh dimukai masam sama U Nanda, tapi aku sabar saja, memang dia masih kecil belum ngerti ungah ungguh, dikira hal itu semua hanya sebatas profesionalisme.  Kalau aku seringnya berpikir ke teman dan orang lain lebih banyak kemanusaiaan, tepo seliro, kasihan dan kasih sayang. Sambil aku iringi bahwa jika aku memudahkan orang lain pasti Alloh akan semantiasa memudahkan urusanku. Itu juga sebagai wasilah aku minta pertolongan pada Alloh setiap saat aku merasa sedih dan kesulitan.

        Aku yakin kalau 5 anakku ingat tanggal ultahku dan ingin menelponku, namun mungkin mereka sungkan untuk ijin abi nya. Riza saja yang memang dekat dengan Abi2 nya sehingga dia berani meminjam telepon. Alhamdulillah banget punya anak Riza yang insyaalloh sudah menemukan kemampuan yaitu percaya diri untuk memimpin temannya, menjadi baskan selama beberapa tahun. Alhamdulillahnya dia juga mengakui bahwa adek Ismail memang punya bakat Quran. "Yo wes aku bakat lainnya saja mik, walaupun aku juga akan tetap menekuni Quran". Kalimat itu adalah hadiah terASRI buat Umi Asri nak...lop yu. Kalimat itu yang selalu kami ucapkan untuk mengakhiri Percakapan kami. 

        Aku berharap Naella, Ahla dan Chantika mempersembahkan piala. Aku berharap mereka bisa berbakti pada orang tuanya dengan cara ini. Namun bisa dimaklumi karena mereka baru lomba pertama yang langsung presentasi dihadapkan pada juru dan seluruh finalis. Pastilah hal itu sebuah tantangan yang sangat besar buat mereka bertiga. Tapi mereka tetap sebagai pejuangku, karena orang tuanya sudah menyadari hal itu saja itu sudah suatu anugrah buatku. Soal yang diberikan juri semuanya sudah pernah kami latihkan dan karena gugup serta perlu latihan mengendalikan mood saja sehingga serasa mereka dibungkam. 

Aku "Assalamualaikum Bu Titi..mohon maaf njih kak Ahla belum menang"

Bu Titi "Waalaikumsalam warahmatullah. Gpp ustadzah, justru mereka mendapat pengalaman yg lebih berharga dari sekedar kata menang🥰

Boarding Ibu Nya Ahla Tie DW: "Semoga pengalaman kemarin menjadi evaluasi buat lomba kedepannya"

[Asri Fahmiati,S.Si., M.Pd: "Aamiin ya rabbal alamiin mtrsuwun Bu. Masyaallah ibu begitu menyadari hal ini...saya merasa sangat bersalah bu"

[04.52, 29/5/2024] Boarding Ibu Nya Ahla Tie DW: "Ga ustadzah, yang sudah dilakukan semuanya sudah maksimal, terimakasih atas segala bimbingannya🙏. Wajar kalo blm bisa menorehkan juara karena ini lomba pertama ananda "

Demikian juga jawaban bu Erma "Owalahh ustadzah, Nella bisa berangkat ke jogya dan belajar mengurus keperluan sendiri sy sdh Alhamdulillah" 

Ibu mereka menerima taqdir ini, itu adalah hadiah terASRI buat aku...

Mereka menerima taqdir ini, itu adalah hadiah terASRI buat aku...

                                                                        




Rabu, 15 Mei 2024

Kematian dan Rasanya

 QS 36 : 26 - 27

Pesan Damai Hati Yang Tulus


Keteguhan iman dan istiqomah dalam ibadah dan dakwah akan berakhir indah sebagaimana yang dialami oleh Habib al - Najjar, selain itu Habib melakukan dakwahnya dengan tulus dan santun. Meskipun pada akhirnya kematiannya tragis, sebelum kematiannya tetap berharap kaumnya mendapatkan ganjaran dan kebahagiaan sebagaimana pesan damai hati yang tulus dalam berdakwah di ayat QS 36 : 26 - 27 Allah memasukkannya dalam golongan al mukramin (orang-orang yang dimuliakan).


Rasulullah SAW bersabda, “Kematian yang paling ringan ibarat sebatang pohon penuh duri yang menancap di selembar kain sutera. Apakah batang pohon duri itu dapat diambil tanpa membawa serta bagian kain sutera yang tersobek?” (HR. Bukhari)

 

Dalam sebuah Atsar (pendapat) para sahabat Rasulullah SAW, Ka’b al-Ahbar berpendapat, “Sakaratul maut ibarat sebatang pohon berduri yang dimasukkan kedalam perut seseorang. Lalu, seorang lelaki menariknya dengan sekuat-kuatnya sehingga ranting itupun membawa semua bagian tubuh yang menyangkut padanya dan meninggalkan yang tersisa”.

 

Imam Ghozali berpendapat, “Rasa sakit yang dirasakan selama sakaratul maut menghujam jiwa dan menyebar ke seluruh anggota tubuh sehingga bagian orang yang sedang sekarat merasakan dirinya ditarik-tarik dan dicerabut dari setiap urat nadi, urat syaraf, persendian, dari setiap akar rambut dan kulit kepala hingga kaki”.

 

Kematian dalam Al Qur’an :

1. QS 3 : 154, kematian bersifat memaksa dan siap menghampiri manusia walaupun kita berusaha menghindarkan resiko-resiko kematian. 


2. QS 4 : 78, kematian akan mengejar siapapun meskipun ia berlindung di balik benteng yang kokoh atau berlindung di balik teknologi kedokteran yang canggih serta ratusan dokter terbaik yang ada di muka bumi ini. 


3. QS 62 : 8, kematian akan mengejar siapapun walaupun ia lari menghindar. 


4. QS 31 : 34, kematian datang secara tiba-tiba. 


5. 63 : 11, kematian telah ditentukan waktunya, tidak dapat ditunda atau dipercepat 


Saat terakhir sakaratul mautnya, malaikatpun di ayat QS 16 : 30 - 32 akan menunjukkan surga yang akan menjadi rumahnya kelak di akhirat, dan berkata padanya, “Bergembiaralah, wahai sahabat Allah, itulah rumahmu kelak, bergembiralah dalam masa-masa menunggumu."

 

Semoga kita yang masih hidup dapat selalu dikaruniai hidayah-Nya, berada dalam jalan yang benar, selalu istiqomah dalam keimanan, dan termasuk umat yang dimudahkan-Nya, selama hidup di dunia, di akhir hidup, ketika sakaratul maut, di alam barzakh, di Padang Mahsyar, di jembatan jembatan Sirath-al mustaqim, dan seterusnya, amiin.   

Membaca tulisan di atas mengingatkan aku pada sepasang suami istri yang setia sampai mati. Warga Rungkut Harapan, Suaminya meninggal pagi hari dan istrinya meninggal sore harinya.  Ada juga orang tuanya pak dosen UMM Saiful, Ayahnya sedo senin dan ibunya sedo selasa. Namun walaupun hari yang sama, bahkan dimakamkan di liang kubur yang sama, menghadap Alloh tetap sendiri-sendiri. 

Kematian memang hal yang mengerikan, bagi yang belum merasa dicintai dan mencintai Alloh. Bagi yang sudah mencintai Alloh pasti akan senang karena segera ketemu dengan yang dicintai. Makanya saat halbi dengan ustd Taufiq AB meminta doa pada orang supaya dapat mencintai dan dicintai Alloh.

Selasa, 14 Mei 2024

Kematian

 QS 31 : 34

                                            Tempat Kematian                                                             




                                                            Takziyah ke Mbak Nanda

        Takziyah ke rumah mbk Nanda, CS boarding. Bapak mertua beliau kelahiran 1965 dan ibu mertua yang meninggal lahir tahun 1973. Ibunya ingin meninggal di tegalan. Alhamdulillah Alloh mengabulkan. Selama 2 bulan terakhir ibunya ingin selalu ikut ke tegalan yang di sana telah didirikan rumah. Padahal selama ini, suaminya selalu ke tegalan sendirian. Ibu berjualan di rumah, belanjaannya  di tolong oleh anak-anaknya. 10 hari terakhir sebelum meninggal ibunya tidak pulang sama sekali ke rumah. Saat terakhir bersama suaminya. Ibunya pamit tidur yang diawali dengan cara jalan yang bergeloyoran, seperti biasanya kalau kolesterolnya sedang kambuh. Beliau langsung berpamitan suaminya untuk tidur dan ternyata langsung tidak sadarkan diri. Suaminya dengan tatag membimbing istrinya sakaratul maut dan menata kaki serta tangannya. Mulutnya tertutup dengan senyuman, matanya tertutup seperti orang tidur. 



                                                                Takziyah ke Mbak Safia

        Takziyah ke rumah mbak Safiah di Jl. MT. Haryono VIII / 1024 RT/RW 005/007 Dinoyo. Mbak Safia petugas UKS BSA yang menetap di asrama bersama kami. Mbak Safia 3 bersaudara, beliau anak tengah. Kakaknya dokter gigi yang bertugas di yayasan Sabilillah Malang. Keduanya belum menikah. Ayahnya meninggal 1 tahun yang lalu. Kakaknya kecelakaan hari kamis dan meninggal hari Selasa setelah koma sejak kecelakaan itu di jln Soekarno Hatta. Kakaknya jatuh karena ditabrak pasangan yang sedang berpacaran, tidak melihat jalan karena fokus pada HP.  Pelaku juga tidak memiliki SIM. Keluarga pelaku meminta maaf dan bertanggung jawab dengan selalu menjenguk ke rumah sakit selama mbak Sabilla Febrianita Hapsari mengalami koma. Mbak Sabilla jatuh dengan gegar otak padahal helm masih terpasang. Hidung, telinga dan mulut mengeluarkan darah, patah tulang bahu. Setelah dioperasi kepalanya badannya mengalami bengkak seluruh tubuh sehingga terlihat gemuk. Pelaku hanya mengalami bundas di kaki. Ya Alloh betapa rapuhnya manusia tanpa perlindungan dariMu. Helm tidak menjamin keselamatan kepala, namun jika tidak pakai artinya tidak ada usaha. 

    Kecelakaan adalah benar-benar taqdir, mbak Sabilla sudah hati-hati namun ada orang yang tidak sengaja karena teledor di jalan sehingga jadilah korban dari orang yang teledor.  

    Tak ada manusia yang mengetahui kapan ajalnya akan datang dan di ayat QS 31 : 34 di mana tempatnya mati.  Jika tempat kematian tidak diketahui, maka waktu kematian pun juga tidak diketahui. Adapun tanda-tanda, maka mungkin Allah buka pada sebagian wali-wali Allah, dan itu terjadi. Akan tetapi itu hanya sebagai firasat, tidak ada kepastian. Yang mengetahui kepastiannya hanya Allah SWT.

    Oleh karena itu, Imam al-Ghazali dalam Khuluq al-Muslim ketika menasihati murid-muridnya mengatakan bahwa yang paling dekat kepada manusia adalah kematian. Sebab, kematian adalah rahasia Allah SWT. Ayat QS 31 : 34 menjadi reminder agar tidak melupakan kematian. Ini menjadi penanda pentingnya bagi kita untuk selalu mengingat kematian. Bahkan, banyak juga ayat yang menggambarkan kondisi yang dialami seseorang ketika menghadapi kematian dan setelah ruh berpisah dari jasad. Di antaranya :

1. QS 75 : 26 - 30, menggambarkan tanda kematian yaitu napasnya telah mendesak sampai ke kerongkongan, bertautnya betis kanan dan kiri.


2. QS 16 : 32, disambut dengan salam bagi yang meninggalnya dalam keadaan baik.


3. QS 62 : 8, kematian pasti akan menemui kita walau kita lari ke tempat yg tersembunyi sekalipun.


4. QS 63 : 11, tidak dapat di tunda jika sudah datang waktu kematian.


5. QS 7 : 34, ada batas waktu kematian.  


Gambaran tentang kematian ini dapat menjadi keyakinan tentang kematian yang meresap di lubuk hati yang terdalam, ini menjadi salah satu jaminan kewaspadaan serta peningkatan amal-amal kebajikan. Dan ini mendorong kita untuk mempersiapkan bekal hidup sesudah mati dan berdo'a agar dimatikan ditempat yang baik serta dalam keadaan berbuat baik.

Wallahu'alam bishowab ❤️

Senin, 13 Mei 2024

TAQDIR


                                                MMU Malaysia

KETENTUAN ALLAH LEBIH INDAH DARI IMPIANMU

QS HUD 38 : Mulailah dia (Nuh) membuat bahtera itu. Setiap kali para pemuka kaumnya berjalan melewatinya, mereka mengejeknya. Dia (Nuh) berkata, “Jika kamu mengejek kami, sesungguhnya kami pun akan mengejekmu sebagaimana kamu mengejek (kami).

Setelah Allah memerintahkan Nabi Nuh untuk membuat kapal dan memberi informasi tentang keputusan Allah untuk menenggelamkan kaumnya yang durhaka, mulailah dia, yakni Nabi Nuh membuat sebuah kapal besar di bawah bimbingan dan petunjuk Allah. Setiap kali pemimpin kaumnya berjalan melewati Nabi Nuh yang sedang membuat kapal, mereka mengejeknya karena mereka tidak mengetahui tentang tujuan Nabi Nuh membuat kapal itu. Dia Nabi Nuh tidak menghiraukan ejekan mereka dan hanya berkata, "Jika kamu sekarang mengejek kami, maka kami, yaitu aku dan orang-orang yang membantuku membuat kapal, akan mengejekmu ketika azab itu datang sebagaimana kamu sekarang mengejek kami terus-menerus.

Pembukaan brefing pagi yang diungkapkan Ustd  Edy bahwa kondisi saat ustd Edy kuliah diejek "masak bisa anak tukang becak dan penjual sayur kuliah?". Karena di lingkungan Ustad Edy termasuk langka orang kuliah. Saat saya berangkat menjadi musrifah, banyak juga yang mengejek "tidak pernah mondok kok pegang pondok?". Dari kata-kata itu maka menjadi misi keluarga kami "Kami akan mendirikan pondok keluarga di tanah warisan emakku. Alhamdulillah anak ke dua ku Fahriza sudah berniat untuk setia pada bidang keilmuan"....lop u le....

Awalnya aku juga belum yakin atas keputusan suamiku memondokkan anak-anak kami "lulus pondok banyak yang kerjanya tidak jelas". Namun, setelah aku renungkan " bahwa semua orang ingin jadi guru, ingin mengajari orang lain entah tentang hal apa saja". Suamiku saja sadar bahwa dirinya merasa ingin jadi guru setelah umur 50 tahun. Namun Sulaimaniyah membuat hati kami yakin dengan segala ketrampilan yang diajarkan pada anak-anak kami insyaalloh menjadi bekal di kemudian hari. Insyaallah sejak itu misi keluarga kami adalah menjadi guru quran adalah yang utama dan menjemput rezeki cara lainnya adalah berikutnya setelah ilmu quran dipelajari. Alhamdulillah 5 anak kami di pondok quran, sulaimaniyah. Sudah kami pasrahkan 5 anak kami di jalan Alloh, kami yakin bahwa ini jalan terbaik dari Alloh.  

Allah tahu apa yang kamu rasakan,

Allah pun tahu bahwa saat ini hatimu sedang dalam rasa tidak nyaman..

Wajar bila kamu merasa gundah..

Tapi tak perlu resah berkepanjangan,

hapus air matamu abaikan sedihmu..


Perlu selalu kamu ingat, dunia ini hanya sementara..

Sakit itu sementara

Sedihpun sementara

Bahagia juga sementara

Semua hanya sementara di dunia

Percayalah..

Akan ada bahagia setelah banyak tempaan ujian yang meluluhlantahkan..

Meski kamu penat dengan hiruk pikuk dunia, asal kamu tak lupa Allah itu senantiasa ada..

Walau seperti apapun hatimu remuk dengan ragam persoalan dunia, bertahanlah dan kuatkan hatimu untuk tetap tabah..

Bilapun kamu tak selalu berhasil membentengi kecewa dengan sabar, tetaplah belajar percaya, bahwa segala hikmah yang terkandung dalam ketentuan Allah itu indah, bahkan lebih indah dari impian yang telah kamu rajut sedemikian rupa..


فاصبر صبرا جميلا


"Bersabarlah dengan kesabaran yang indah".

(Qs. Al-Ma'arij : 5)


واصبر إن الله مع الصابرين


"Bersabarlah.. karena sungguh Allah bersama dengan orang-orang yang bersabar".  (Qs. Al-Anfal : 46)


Allah membersamaimu dengan kebersamaan yang khusus berupa Allah akan terus menerus menjaga, menolong dan menguatkanmu tersebab upaya kesabaranmu, insyaa Allah..

Akrab selalu  dengan sabarmu..

Ingat selalu pesan guru Ustd Ihya "Sabar, sabar dan sabar"