Senin, 19 Februari 2024

Berpasangan

 QS 78 : 8

Berpasangan

Pada ayat QS 78 : 8 Allah menciptakan kita berpasangan. Tidak hanya manusia saja yang berpasangan di ayat QS 51 : 49 segala makhluk di alam semesta ini juga berpasangan. Begitu pula di ayat QS 36 : 36 semuanya berpasangan baik materi dan energi (pasangan muatan positif dan negatif memungkinkan terjadinya arus listrik). Tak hanya materi tapi dalam QS 30 : 21 Allah menciptakan manusia berpasangan agar dapat berkembang biak.

Hikmahnya kita tidak hidup di dunia ini secara bebas, kita tidak bisa memilih sebagai organisme uniseluler dan kita tidak bisa ada di dunia ini tanpa adanya ibu dan bapak. Dari berpasangan menjadi kelompok/keluarga lalu komunitas yang saling membutuhkan dan saling mendukung untuk bertahan hidup jadi kita tidak hidup sendirian. 

Melalui berpasangan inilah Allah memperlihatkan bagaimana Kebesaran-Nya mengembangbiakkan keturunan hingga makhluk hidup pun bertambah banyak dan beterbaran di segala penjuru bumi. Melalui  berpasangan manusia berkembang menjadi banyak dan menjadi bahan ujian untuk meningkatkan keimanan dan ibadah manusia. Permasalahan/ujian seperti dikecewakan oleh seseorang bisa menjadikan bahan evaluasi apakah kita telah menghargai kehadirannya atau tidak? Sudahkah kita berlaku baik dan mendorong untuk berbuat kebaikan baginya? Atau malah kita disibukkan dengan ego kita, melakukan semuanya hanya untuk diri sendiri dan menyakitkannya berulang kali?

Sudahkan kita berempati pada apa yang pasangan/teman rasakan? Atau mungkin kita memedulikan bagaimana dia hidup? Lekaslah kita bermuhasabah   untuk menebar energi kebaikan dengan bersabar dalam berpasangan/komunitas karena setiap detik selalu dan pasti ada ujian untuk menguatkan iman. Bersabar dengan masalah yang datang, membuat hati menjadi lebih bersih dan jernih dalam melihat makna kehidupan.

Sabar adalah cara untuk membersihkan hati, pasangan/sahabat/teman adalah ujian yang Allah berikan agar kita belajar untuk menjadi sebaik-baik manusia .....baik untuk diri sendiri, orang lain dan agama. Kemudian memaafkan lebih awal dengan begitu tumbuh kesabaran ....hidup berpasangan dengan sabar dan selalu memaafkan akan menumbuhkan rasa kasih dan sayang dan empati yang tinggi kepada pasangan, hidup akan lebih indah dan bermakna serta bersosiliasipun akan lebih menyenangkan❤️

Aku sudah mentarget diri intuk menikah setelah lulus S1. Hal ini terpikir karena melihat orang yang sudah lulus S1 namun tidak segera menikah maka banyak yang jadi perawan tuwa. Aku tidak mau seperti itu. Maka jika nanti ada yang menyukai aku setelah lulus S1 maka aku akan segera menikah.

Alhamdulillah....heheh sejak SD banyak yang menyukai aku. Pacok pacokan, dipasang pasangkan, diteriakin namaku jika lewat di depan rumahnya, segerombolan cowok kakak kelas juga panggil namaku jika lewat di jalan dekat rumahku, intinya banyaklah cowok yang naksir aku. Maklum kata guru bahasa Indonsesia ku di SDN Bendo 2 aku cantik, padahal beliau ketemu lagi setalah aku berusia 47 tahun....alhamdulillah beliau masih bilang kalau aku cantik.

Aku menolak beberapa cowok dengan berbagai alasan. Asauk Pramustyo Hadi teman KKN, dari fakultas kedokteran UB. Anaknya tinggi besar sebenarnya sosok fisik yang aku inginkan, namun agamanya kurang faham, dia merokok. Dia sering menimbakan air saat aku mandi di tempat KKN di desa sumber petung Lumajang namun maka aku tolak.  

Yudi Handoko berperawakan tinggi, kulit putih rambut bergelombang dari Fakultas tehnik UB. Aku tolak karena agamanya kurang, memprotes aku saat aku ajak bicara di balik tabir "diskusi kok kayak di penjara", lha kok saat aku usia 45 tahun dia meninggal dunia. Alhamdulillah kalau jadi sama dia mungkin aku sudah jadi janda sekarang.

Sjaiful yang perawakan tinggi, sering menolong aku saat menyusun skripsi. Orangnya baik dan sabar serta ngemong, sebenarnya aku menyukainya namun aku tolak karena tahu kalau dia orang Madura. aku trauma dengan orang madura yang sering membentak aku saat di pasar. Namun setelah kuikuti perkembangan kariernya, dia menjadi dosen UMM dan kini sudah S3. Ketika kuikuti IG nya woiiii penggemarnya mahasiswi, wah pasti aku akan cemburu jika jadi istrinya. 

Mas Toat, anak dari sahabatnya bapakku yang perawakanannya tinggi besar, kulit putih. Pastinya bapakku juga setuju, malah aku sudah pernah dijadikan pager ayu di acara pengantin kakaknya mas Toat. Namun aku mendeteksi dia kurang agamanya saat dia bermaksud baik mengantarkan aku ke IKIP malang dengan naik motornya, wah pastinya aku gak mau lah. Aku milih naik angkot aja. Dia juga perokok maka aku menolak. Awal pernikahan kami sempat kehidupannya membuatku iri karena dia memiliki konter HP yang cukup besar dengan banyak karyawati. Istrinya cantik mungil pula, naiknya mobil. Namun entah memang nasib manusia itu seperti roda, kini hidupnya tidak lebih baiklah dari kami.

Mas Arief, mahasiswa UB fisika 89. Yaaa kalau dari fisik bukan yang aku inginkan, dari agama juga kurang bisa jadi pemimpinku. Dia sangat ngebet dan ngotot berjaung, ke manapun aku berada selalu muncul wuih sangat perhatian. Saat aku ultah memberikan roti tart, namun aku takut memakannya kuatir ada peletnya. Saat aku sudah menikah, suamiku cerita kalau dulu sebelum kenal aku, suamiku tahu aku dari mas Arief. Suamiku cerita saat itu hanya mbatin "gadis ini bukan tipemu Rif, dia lebih cocok sama aku". 

Ahmad Lutfi Tunggul Barata, teman seangkatan beda Fakultas. Dia fakultas ekonomi. Kami KKN waktu yang sama beda desa, namun tetanggaan. Teman sekelasnya Lutfi adalah teman se KKN ku, namanya Sherli. Saat aku ultah dia menitipkan kekuntum bunga dan puisi. Pernah sudah sampai ke rumahku Blitar. Namun  aku tidak menerimanya karena dia anak orang kaya. Saat itu semua mahasiswa hidup di kost, dia sudah dibelikan rumah orang tuanya di Bukit Cemara Tujuh. Saat belum banyak mahasiswa naik motor, dia sudah punya Astrea 800 yang baru warna hijau. 

Dia laki-laki yang  sabar.  Saat di jadi ketua umum mentoring, aku jadi ketua keputriannya, banyak kami dikritik karena membuat stiker warna pink dengan kata-kata dari seorang filosof "kenapa tidak mengambil dari quran?". Secara fisik tingginya sama dengan aku atau bahkan lebih pendek untuk ukuran laki-laki, sehingga aku kurang pas.  Teman sekamar kosku, Mbak Yayuk namanya "ntar kalau kamu jadi nikah sama dia, aku kasih kado kamu dingklik ya buat dia bancik biar lebih tinggi dari kamu". Selain itu umur hanya selisih 1 tahun. Maka aku bilang Lutfi "berteman saja ya". Aku menikah 1 April dia menikah 2 april dan mengirimkan undangan ke aku, namun pastinya aku tidak mungkin hadir karena pasti dihalangi orang tua kami yang melarang manten anyar keluar hingga 7 hari.

Hamdan Mukafi, teman akrabnya Lutfi yang mengakui saat kami sudah sama-sama punya banyak anak. Tapi gak apa kok karena menurut saya terlalu dekat jarak umurnya, bahkan dia lebih muda dari saya. Bukan target pasangan saya...hehe. Kini sekarang dia menjadi pegawai Astra namun entah kenapa dia pingin keluar dan memelihara bebeknya. Istrinya sesama orang Blitar, dek widya yang terus memotivasi suaminya untuk tidak keluar dari Astra.  

Pak Agus, guru BK SMA 1 Blitar yang sebenarnya bukan guru BK angkatanku. Namun karena aku merasa beliau perhatian dalam membimbing bahasa inggris, mengarahkan kepercayaan diriku sebagai ketua Musyawarah Perwakilan Kelas (MPK) yang memimpin rapat OSIS...weh ngeri. Membimbing mengarahkan sehingga aku dapat PMDK di UB MIPA biologi. Sangat berjasa beliau dalam hidupku hingga kini. Beliau menikah setelah aku punya 2 anak hingga bu Prapti sering menggojlok aku asaat sekeluarga aku silaturohmi ke rumah bu prapti "Kae lo Pak Agus patah hati, karena kowe nikah duluan". Akupun sempat sangat mengagumi beliau. Kalau ketemu untuk berkonsultasi hatiku dag dig dug, gemeteran. 

Pak Usman, putranya mbah Modin yang lugu. Sering menyurati aku saat di pondok. 



Minggu, 18 Februari 2024

UKS

 

UKS

Pertama kerjasama dengan klinikny dokter Dika dengan perawat mbk Lidia yang lembut dan anak putra sering nongkrong di UKS berlama-lama. Mbak Lidia keluar karena akan menikah. Diganti Mbak Sofiah yang menurut cerita siswa beliau dianggap galak. Hal ini diceritakan mbak sofia pada saya bahwa sebelumnya UKS sangat ramai, karena itulah maka setelah beberapa kali diingatkan UKS hanya untuk siswa yang sakit. Kesekian kalinya mengingatkan dan akhirnya dengan nada keras. Sebagai akibatnya mbak Sofia dijuluki Nenek Lampir. Namun semakin tertib dengan kamar istirahat siswa dikunci, dan setiap kali mbka Sofia harus rela jalan ke satpam untuk mengambil kunci UKS.

Mbak Sofia pernah dikatai seorang siswa “ Emang petugas UKS juga bertugas mengingatkan siswa?”. Uh Mbak Sofia sangat kaget mendengarkan sikap anak yang seperti itu “Nglamaknya”. Sejak itu mbak mbak sofia lebih tegas dan akhirnya anak anak jadi jarang berkunjungk ke UKS tidak seperti jamannya mbk Lidia. Kebanyakan ini anak SMA kelas 12 dan 11, Akhir-akhir ini kls 11.  Anak SMP hanya ke UKS kalau beneran sakit.

Anak-anak kurang sopan saat tiba-tiba tidur tanpa permisi pada mbak sovia, diajak bicara diam saja. Sungguh akhlaq siswa membuat mbak sofia shock.

Setiap hari mbak Sovia selalu di WA musrif “ada anak SMA ta mbk?”. UKS tempat persembunyian dan tempat alasan sakit.

Aku berterimakasih pada mbak Sovia yang mau mengingatkan untuk tertib, artinya beliau mau peduli untuk membina siswa walaupun akhirnya tidak disukai siswa.

Aku berterimakasih juga mbak Sovia yang mau memakai baju rok saat bertugas di sekolah.

Aku berterimakasih juga, Mbak sovia enak diingatkan dalam banyak hal, menjawab dengan sopan dan tidak sakit hati, terbukti masih mau bercerita tentang keluarganya, suasana kerja di UKS.

Aku ceritakan hal ini secara global ke siswi, terkhusus sikap pada semua civitas akademika BSA mulai dari pencabut rumput, CS, Satpam, Guru. “ Nak, kalian harus bersikap baik kepada siapa saja. Dengan  senyum, salam, salim, sapa, dan santun. Karena itu diajarkan dalam islam dan jika kalian melakukannya kalian akan mendapatkan pahala dan doa baik dari siapa saja yang kailan sikapi baik. Kalian juga akan semakin dihargai orang lain karena sikap baik kalian. Jika kalian menganggap keberadaan  semua orang itu penting dalam bahasa jawa  “mengORANGkan/ Nguwongno uwong” maka kalian juga kan diperlakukan demikian. Pernah ada murid saya yang sangat santun walaupun secara akademis tidak terlalu menonjol, namun sikap baiknya itu yang mendatangkan keridhoan Alloh sehingga membuat dia masuk PTN jalur tes, dan tidak ada yang menduga keberuntungan itu bisa dia raih”

Jumat, 16 Februari 2024

Bahagia

 

Bahagia


Beberapa hari yang lalu aku mimpi bersama emakku melihat pemandangan yang sangat bagus "Mak, iku lo masyaalloh uapik e, pohon kok bisa mengambang dan bagus banget". Emak hanya diam dan tersenyum. Iseng-iseng aku liat tafsir mimpi di google....alhamdulillah memanbah energi positif dan husnudzon pada Alloh.

Mimpi Melihat Pemandangan Gunung

Pernah bermimpi melihat pemandangan gunung yang sangat indah? Mimpi satu ini ternyata menandakan bahwa kamu akan mencapai tujuan yang kamu impikan. Mimpi satu ini ternyata menandakan bahwa semua masalah yang kamu alami akan menemukan solusi dan kamu akan mendapat kebahagiaan.

Mimpi Melihat Pemandangan Alam yang Indah

Mimpi melihat pemandangan alam yang sangat indah tentu akan membuat kamu takjub dan tak henti untuk bersyukur, mimpi satu ini ternyata memiliki makna baik untuk kamu. Paslanya mimpi ini menandakan bahwa kamu akan mendapat sebuah kebahagiaan serta ide yang kreatif.

Mimpi Melihat Pemandangan Indah di Pedesaan

Di desa tentu akan memiliki suasan yang berbeda dari kota, di desa kita akan melihat beberapa hal yang tidak ada di kota. Mimpi melihat pemandangan yang indah di pedesaan menandakn bahwa kamu akan mendapatan ketenangan dan kedamaian dalam hidup. 

Mungkin salah satunya, aku bahagia melihat Kyrana yang sudah ada temannya untuk olah raga bareng. Hal itu seakan membuat teman lainnya juga ikut ramah. Mentari mengajak bicara, aisy juga. 

Alhamdulillah mendapat solusi bisa mengantar joice ke stasiun bersama bemonya pak Siadi yang awalnya aku tidak tega melepaskan joice sendiri di dini hari dengan naik grab. Tiba-tiba ingat pak Siadi, dan Joice juga mau nai bemo walaupun biasanya naik pajero. ibunya juga merelakan naik bemo dan berangkat nai kereta api dengan tujuan supanya anakknya mandiri karena sudah sma, begitu pernyataan ibu Titik.

Alhamdulillah semua siswi diasrama mau diajak untuk mengantar joice. 

Alhamdulillah ibunya joice juga merelakan untuk membayar transportasi bahkan memtraktir kami semua untuk sarapan dengan sejumlah uang.

Bersyukur

 Bersyukur

"Sampeyang saiki gak tau ngasih aku nasi yo?, Sampeyan seng diwenehi pilih pilih yo?".

Uh ibu Atun sudah berprasangka buruk padaku, padahal aku awalnya mau ngasih lauk dan sayur serta sinom. Namun yang disebutnya adalah nasi, maka dengan agak ndongkol aku kasihkan nasinya yang dalam bungkus besar. 

Dari hal ini aku jadi ingat bahwa Alloh itu sesuai prasangka hambaNya. Kalau disangka jelek, dan disakiti saat memberi seperti aku Alloh akan memberikan namun yang sesuai saja yang dia minta. Tidak akan lebih dari yang sebenarnya Alloh mau memberikan pada kita.  

Bu Atun memang aku sudah agak males mendatangi rumahnya dan memberikan makanan. Hal ini karena bu Atun saat aku kasih pasti melihat barang apa saja yang aku bawa dan dia memaksa untuk meminta barang yang aku bawa dan sudah aku pasangkan sesuai dengan keseimbangan dan kepantasan jika seseorang menerima dariku, tidak terlalu sedikit sehingga pantas dan tidak terlalu banyak sehingga akan bisa dibagikan ke orang yang lebih banyak lagi, lebih banyak yang menikmati dan aku lebih senang jika lebih banyak lagi yang bersyukur dengan apa yang aku bagikan. 

Sikap bu Atun  tersebut ibaratnya kita hamba Alloh yang pilih pilih taqdir. Alloh mau memberikan itu adalah yang terbaik dan adil menurut Alloh, namun saat kita pilih-pilih belum tentu itu baik buat kita yang memilih atau bahkan Alloh akan memberikan yang lebih baik lagi. Alloh lebih tahu kebutuhan kita. 

Kalau aku membagikan karena barangku terbatas dan dibagi supaya banyak yang mendapatkan makanan namun Alloh maha kaya memberi karuniaNya tidak akan kehabisan. 

Kalau aku membagi berdasarkan takaran kepantasan untuk seseorang menerima, Alloh juga membagi karunianya berdasarkan kepantasan kita menerima. Maka sikap kita adalah memantaskan diri untuk bisa menerima apa yang kita inginkan. Misalnya ingin memiliki anak yang solih, kita sebagai orang tua harus solih terlebih dahulu. Ingin mendapatkan istri solihah, laki-laki harus menjadi solih dulu. Murid ingin mendapatkan nilai 100 maka juga harus memantaskan diri dengan belajar dan berdoa yang sungguh-sungguh dan banyak hal lagi yang harus kita pantaskan dalam hidup kita supaya Alloh memberikan apa yang kita inginkan. 

Pak Ali menurut saya pantas diberi sesuatu karena dia membutuhkan. aku berpikir bisa sedikit membantu keuangan dengan mengurangi sedikit belanjanya supaya bisa dikasihkan anaknya yang usia sekolah dan juga ibunya di kampung yang menjaga anaknya. Kalau bu Atun anaknya sudah menikah dan juga sudah punya rumah sendiri. Pak Ali masih kontrak.  Di situlah aku memilih Pak Ali untuk selalu aku kasih makanan.

Pak Ali orang yang pandai bersyukur, kalau dikasih pasti tersenyum lebar dan berterimakasih. Alloh pasti juga akan senang jika kita setiap saat menghadapi pemberian apapun dari Alloh dengan senyum, dan bersyukur. 

Pak Ali punya prinsip yang telah diajarkan oleh orang tuanya "kalau diberi ya sebisanya memberikan balik. Memberi itu tidak usah menunggu kaya". Walaupun tetanggnya sering mencelanya "kamu untuk makan dirimu sendiri saja belum cukup kok ngasih-ngasih orang lain." Mungkin tetangganya melihat aku lebih kaya sehingga berpikir tidak usah diberi tidak apa-apa. Akupun kalau dikasih pak Ali pastinya juga tidak akan aku makan sendiri, aku bagi dengan muridku, tetangga. Hal itu aku lakukan justru karena aku sangat menghargai pemberian pak Ali sehingga dengan aku bagi manfaatnya akan lebih banyak lagi. Seberapa juga seh kemampuanku untuk makan, yaahh pasti punya keterbatasan. Namun ketika pak Ali memberiku balik, memakai pakaian yang aku berikan itu artinya pak Ali juga menghargai apa yang aku berikan. 

Alloh akan menambah nikmat bagi hambaNya yang bersyukur. Aku saja yang tidak se kaya Alloh senang kalau yang kuberikan manfaat, maka sangat wajarlah Alloh yang maha kaya akan memberikan kita lebih banyak jika kita bersyukur. 

Alloh juga akan senang jika kita memberi kepada orang lain, bahkan sedekah kita yang akan menjadi pelingdung kita di yaumil akhir. Bahkan jika orang mati bisa hidup lagi maka yang akan dilakukan bukan solat, bukan ibadah lainnya namun akan bersedekah.

Minggu, 11 Februari 2024

Siroh Nabawi (Kesabaran Rosululloh)

 Kajian Senin, 12 February 2024
Kesabaran Rosululloh

Rosululloh sabar dalam menghadapi kesulitan dan kesakitan. Diantaranya yaitu kata-kata orang musyrik. "Rosululloh pembohong". Orang musyrik mengakui kejujuran Rosululloh, namun karena ajaran yang diajarkan berbeda dengan ajaran orang musyrik maka diaskitilah Rosululloh dengan kata kata dan tangan.

Menyakiti dengan tangan saat Towaf dipukul oleh orang musyrik, saat solat terutama saat sujud maka orang musyrik mengambil kotoran dari perut untu untuk diletakkan diatas punggung Rosululloh. Saking beratnya kotoran itu hingga beliau tidak mampu bangkit dari sujud. Fatimah yang membantu memindahkan kotoran itu sehingga beliau bisa bangkit. Orang musyrik tertawa melihat hal tersebut dan bilang "sembahlah tuhanku yang maha esa". Rosululloh tidak marah malah mendoakan "berilah petunjuk pada orang tersebut"

Rosululloh tidak mendapatkan layanan. Saat ada orang haji maka Rosululloh mengajak untuk bersahadat, namun Abu Jahal mengatakan "jangan dengarkan kata-katanya". 

Abdullah bin Ubaid bin Salul itu memfitnah kalau Aisyah telah berzina. Hal ini membuat sedih Rosululloh, Abu Bakar dan Aisyah. Rosululloh sabar bukan karena tidak mampu, bahkan para sahabat akan membela, namun tetap sabar dan melarang membalas. 

Kebencian kaum Yahudi itu sampai ingin membunuh Rosulullloh. Pernah seorang wanita mengirimkan makanan yang beracun. Sahabat ingin membela Rosululloh dengan ingin membunuh wanita itu, namun Rosululloh melarangnya.

Rosululloh rela sebagai hamba biasa. Tidak seperti Nabi yang lain, misalnya nabi Sulaiman yang kaya. Rosululloh biasa lapar dan mengikat perutnya dengan tali supaya laparnya tidak membuat perut berbunyi. Suatu ketika perut beliau yang lapar suaranya terdengar, maka istri Rosululooh meminta makanan pada istri yang lain untuk beliau. Pernah juga 2 bulan tungkunya tidak pernah ada api karena beliau hanya makan kurma dan minum air. Rosululloh sabar, ridho dan menikmati kemiskinan itu, tidak lantas meminta kekayaan pada Alloh. 

Sayyidina Umar melihat bekas tikar di pipi beliau " Kau adalah Rosululloh, kekasih Alloh namun tidak memiliki apa-apa, padahal orang kafir bergelimang harta, maka aku sedih melihatnya"

"Wahai Umar, kita tidak menginginkan dunia tapi akhirat, tujuan kita akhirat, buat apa harta bergelimang". Padahal Rosululloh kalau mau meminta pasti dikabulkan Alloh. Hal ini menandakan kalau Rosululloh itu sangat menikmati, kalau orang lain merasa menderita tapi Rosululloh sangat menikmati. Ini bentuk kesabaran beliau. 

Sakitnya Rosululloh itu 2x nya sakitnya kita, namun beliau sabar. Orang yang sabar sakit maka akan menggugurkan dosanya saat sakit. 

Kesabaran Rosululloh dalam ketaatan, beliau mewajibkan dirinya untuk solat malam hingga kakinya membengkak. Aisyah berkata "jangan berlebihan dalam ibadah, sampai kakimu bengkak padahal Alloh sudah mengampunimu". Rosululloh menjawab "apakah tidak boleh saya bersyukur atas nikmat Alloh". Ukuran ibadah Rosululloh bukan pahala, surga, terhindar neraka namun bersyukur  pada Alloh.

Sabar menghadapi musibah, anak-anak beliau meninggal sebelum umur 6 tahun kecuali Fatimah. Musibah terus seumur beliau. Keluarga meninggal, orang yang mendukung dakwah meninggal. Kalau manusia biasa mikir Alloh tidak adil, namun Rosululloh ridho dengan apa yang dihadapi, ditaqdirkan. Rosululloh saja kekasih Alloh diberi musibah, kita hamba biasa jika diberi musibah harus sabar.

Selasa, 06 Februari 2024

Rumah Dinas

 Rumah Dinas
Sharing di Forum Musrif/Musrifah 7 Februari 2024

Seminggu yang lalu telah ditunjuk untuk menjadi pengisi sharing di forum Musrif dan Musrifah. Saat itu tidak terlalu tegang karena tidak ada U Mim guru dan pimpinan kami. Namun pagi ini ada beliau bersama kami. Wah agak deg degan juga karena disimak oleh beliau. Aku berpikir mungkin kata-kataku tidak akan banyak berguna. 

Motivator kesatu adalah ustd Akmal yang menceritakan tentang optimisme sahabat saat perang harus menggali parit yang aslinya tanah berbatu. Sahabat sudah pesimis bisa menggali batu, namun Rosululloh tetap optimis dan tidak memerintanhkan untuk membelok, namun lurus saja. Rosululloh meminta cangkul sahabat untuk memberikan contoh menggali. Alhamdulillah ya memang Rosululloh dengan mukjizatnya maka bisa tercipta parit yang lurus. Jaman Romawi yang saat itu islam sedang terpuruk, maka karena optimisme pemimpinnya sehingga islam jaya kembali.   

Motivator kedua, ustad Thoriq yang menghimbau untuk kita saling berkasih sayang dan bersatu. Saat itu U Mim sedang keluar. Lega dikit hatiku, mungkin beliau akan ada urusan dan tidak kembali. Lah pas giliranku, beliau hadir lagi. Yah agak gimana gitu. Musrifah lainnya juga berharap aku tampil minggu depan sehingga giliran putri juga akan mundur. Aku terima saja mic dan aku bilang "motivatornya sudah 2 kalau ditunda minggu depan saja bagaimana ustd?".  "Ya, minggu depan diulang lagi" begitu U Mim menjawab. Yo wes lah gak apa sekarang atau besok tetap harus dijalani. Alhamdulillah sudah tidak ada degdegan dan gemetaran ketika aku mulai bicara.

Alhamdulillah setelah selesai sharing U Mim memberikan arahan cara berbicara itu di mulai dari pembukaan yang saya angkat yaitu fakta, dan kemudian isi setelah itu penutup berupa kesimpulan bahwa rumah dinas itu analogi dunia kita.  Alhamdulillah tidak mbuleti dalam aku berbicara. Walaupun seakan kata-kata itu meluncur begitu saja. Mari ikuti tulisan san sharing saya yang lebih lengkap dibandingkan kata-kata saya yang meluncur secara spontan.....

Aku awalai dengan minta maaf karena aku tidak sepandai teman-teman yang lainnya dalam hal membacakan dalil, namun aku bercerita dari pengalaman dan perenungan dalam kehidupanku.

Saya pindah dari rumah saya di Surabaya itu adalah pergi dari zona nyaman saya. Yang saat itu saya merasa " inilah hidup yang saya inginkan" Semua keruwetan momong fisiknya 5 anak sudah selesai. Saya pindah ke boarding dan menginap di asrama putri jika suami tidak ada di Batu. Menginap di asrama putra dengan terlebih dahulu ijin pada beberapa pimpinan yang menempati kamar tersebut secara bergantian. Menghubungi koordinator musrif Ustd Adi untuk meminta ijin sehingga sedikit aman. Begitulah rasanya dipan dan kasur yang dipakai bersama dengan berbagai aroma. Saya selalu membawa parfum, sarung bantal dan seprei sendiri, karena jika ada bau yang kurang sedap aku tidak bisa tidur. 

Belum lagi kamar yang tidak ada kuncinya, wah sangat takut tiba-tiba di buka orang. Dan, beneran 2 kali di buka orang. Yang pertama saat itu kamarnya salah seorang ustad secara bersama, entah  karena tidak diberi tahu atau lupa kamar itu tiba-tiba dibuka, untung aku janggeli dengan tas. Wah sama-sama kagetnya. Yang kedua saat tidur di UKS, mungking dikira siswa sakit akan dibangunkan ustadnya, dibuka juga, untung aku janggel dengan meja ruang makan. 

Saat itu aku tidak pulang ke Surabaya karena takut sewaktu-waktu dipanggil pimpinan dan harus menyelesaikan suatu hal di sekolah. Namun saya merasa seribet itu ijinnya untuk mendapatkan kamar tidur buat kami berdua. Selain malas ijin saya juga mau refresing, menghilangkan suasana hati yang kerja terus maka kami sepakat untuk menyewa hotel, Red doorz, Oyo hingga terpasang aplikasinya di HP suamiku. Kalau memilih hotel bisa tidak sesuai mencari hotel yang lain. Saat pakai aplikasi maka harus dibayar di depan ya sudah apapun kondisinya harus tetap ditempati. Pernah kamar mandi kotor, ada lagi kasur lembab. Ada lagi kamar bau rokok. Ada juga bau keringat...wah pengalaman berbagai suasana deh.  

Yaahh, tipe saya dan suami berbeda. Suami bisa tidur saja dalam kondisi apapun, lha saya harus benar-benar nyaman, maka 3 barang itu (parfum, seprei dan sarung bantal) selalu akusiapkan jika keluar sekolah. Pernah mengunjungi Vila Bunga di dekat Baloga, wuiihhh kotor dan suamiku sudah capek baru datang dari Surabaya. Saat itu sudah jam 22.00, untuk ustd Adi masih bisa dihubungi akhirnya kembali ke asrama waka. Pernah juga di rumah yang nyaman karena rumah tersebut dirawat oleh pemiliknya sendiri yang pensiunan BRI. Namun jika diulang di aplikasi pasti harganya sudah tidak promo lagi jadi harganya semalam bisa 150k sd 200k . Dari situ kepikiran pingin punya investasi rumah kost.

Sejak penuh lika-liku itu dan kondisi sekolah serta asrama sudah banyak gurunya, aku mencoba mencari solusi lain yaitu pulang dengan naik bis. PP 50k dan bisa bersosialisasi dengan tetangga dan yang terpenting aku bisa sambang anak kembar di Sidoarjo dan Pasuruan. Tidak kalah pentingnya aku selalu ziarah ke makam ibu mertuaku di sebelah rumah. Aku niatkan untuk berbakti pada beliau insyaalloh perjalanan ku PP lancar. 

Saat sebelum berangkat ke Batu, teman-teman saya menyuruh saya meminta rumah dinas, namun saya tidak mau. Sahabat saya Usth Susi salah satunya yang merasa prihatin kalau saya harus mondar-mandir dan LDR sama suami saya. Saya hanya yakin kalau pimpinan saya pasti memikirkan hal itu. Alhamdulillah tanggal 17 Agustus 2023 aku memasuki rumah dinas dengan tanpa perabotan, peralatan seadanya sambil menunggu perabot. Sabar saja, saya hanya butuh tempat ini untuk melepaskan jilbab saya supaya tidak ketombean. Selebihnya saya banyak di asrama siswi, di sekolah.

Alhamdulillah rumah sudah di bersihkan oleh CS dan perabot sudah ada meja kursi, lemari baju dan dipan. Aku tidak membutuhkan banyak barang, karena hidup saya di sini hanya menumpang, kebanyakan waktu untuk bersama murid. Namun ku bersyukur sampai-sampai semua permukaan lantai rumah aku pakai untuk solat tanpa sajadah. Aku juga pernah bernadzar jika punya rumah baru akan tidur di ubin minimal semalam. Alhamdulillah walaupun itu rumah dinas aku menempati dalam kondisi bersih walaupun tidak 100 persen baru. 

Aku bersyukur setiap saat, dengan membersihkannya, merawat dan menjaga perabotnya. Namun aku tetap ingat ....ini rumah dinas  yang suatu saat kapanpun tugasku berakhir akan harus dikembalikan. Maka dari itu aku hanya membawa barang yang aku butuhkan. Sampai saat teman pengajian JTM datang aku tidak punya piring. Aku berpikir saat aku kembali tidak bertugas tidak banyak barang yang harus aku bawa kembali. 

Keadaanku di rumah dinas ini, tidak jarang orang berkomentar "Enak ya ustadah Asri, dikasih rumah dinas". Aku membalas "Alhamdulillah, sampeyan mau ta ke sini, ayok". Namun sejatinya rumah dinas adalah petunjuk Alloh supaya lebih mendekatkan diri pada Nya, lebih sadar bahwa kematian itu pasti ada...huhuh nangis aku nulis ini. 

Rumah Dinas, itulah analogi dunia yang aku tempati sekarang. Kita di dunia melaksanakan tugas di sekolah ini sebagai karyawan Al Hikmah. Tugas di dunia sebagai kholifah ni sebagai hambaNya sebagaimana aku melaksanakan tugas dari YLPI, harus bersyukur dengan karuniaNya, menjaganya, memanfaatkannya. Namun tetap ingat pasti kita akan kembali kepadaNya. Semua yang kita nikmati di dunia, seakan kita miliki sejatinya hanyalah pinjaman Alloh untuk dimanfaatkan sebagai sarana melaksanakan tugas di dunia nyata maupun dunia kerja. Beramalllah di dalam menjalankan tugas, jangan menumpuk barang yang tidak perlu, amalkan barang yang kau miliki untuk kebaikan diri dan kemanfaatan orang lain yang membutuhkan.

    Amalkan tenaga, waktu, ilmu untuk kebaikan semaksimal yang aku bisa lakukan.  


.  





Kamis, 01 Februari 2024

Sedekah

 MANA YANG LEBIH UTAMA


Sedekah kepada Orang Miskin atau Pada Karib Kerabat?


Karib Kerabat adalah semua orang yang mempunyai hubungan darah dengan kita mulai dari Ibu, Bapak, Saudara kandung, Paman, Bibi, Keponakan, Saudara sepupu dan Cucu .


Pertanyaan diatas mungkin dirasa sepele, namun kenyataannya banyak orang muslim yang belum tahu dan lebih memilih untuk bersedekah kepada fakir miskin daripada bersedekah terhadap keluarga atau kerabatnya sendiri.


Padahal Setiap perintah sedekah dan infak di dalam kitab Suci Al-Qur’an, selalu yang pertama kali disebutkan adalah  karib kerabat


Seperti yang termaktub dalam ayat berikut ini:


وءاتى المال على حبه ذوى القربى


“…. .. dan memberikan harta yang ia cintai kepada karib-kerabat…..” Al-Qur'an (QS. Al Baqarah 177)


وءات ذى القربى حقه والمسكين


“.... Dan berikanlah kepada karib-kerabat akan haknya dan orang miskin….” Al-Qur'an (QS. Al-Isra 26)


Dan banyak lagi ayat lain yang senada dengan itu.


Jika kita cermati, ada satu pesan yang sangat penting untuk kita amalkan, yaitu mendahulukan karib kerabat atau orang terdekat untuk menerima infak,sedekah atau apapun bentuk kebaikan sebelum kita memberi kepada orang lain, kita harus perhatikan apakah ada di antara orang terdekat kita yang masih membutuhkan atau semua sudah makmur dan tidak perlu disantuni lagi.


Sangat disayangkan apabila seseorang memiliki kekayaan yang membuat ia mampu menyantuni orang lain dan sangat peduli  dengan masalah sosial di lingkungannya sehingga ia mudah memberi kepada fakir miskin, anak yatim dan berbagai bentuk amal sosial lainnya. 


Namun sayang beribu sayang ia sangat cuek dan pelit kepada karib kerabatnya sendiri.


Barangkali ia merasa pemberian kepada keluarga terdekat tidak mendapatkan pahala.


Padahal justru itulah yang lebih besar pahalanya di sisi Alloh.

Oleh karena itu pemahaman yang salah ini perlu diluruskan.


Sekedar contoh : Tidakkah memilukan, bila seseorang tinggal di rumah yang besar bagaikan istana, sementara saudara kandungnya tinggal di rumah RSSS (rumah sangat sederhana sekali). 


Tidakkah kita mengangkat alis bila seseorang mempunyai kekayaan besar, turun dari satu mobil mewah dengan dibukakan pintu oleh para ajudan, berpindah dari satu gedung mewah ke gedung mewah berikutnya, 


Namun saudara kandungnya menjadi kuli yang siap diperintah-perintah dengan suara tinggi sambil diacungi telunjuk kiri dan wajahnya penuh ketakutan dengan kepala tertunduk serta badan yang membungkuk.


Ingatlah.. Rasulullah SAW bersabda:


….يا أمة محمد، والذي بعثني بالحق لا يقبل الله صدقة من رجل وله قرابة محتاجون إلى صلته ويصرفها إلى غيرهم. والذي نفسي بيده، لا ينظر الله إليه يوم القيامة


“….Wahai umat Muhammad, demi Alloh yang telah mengutusku dengan kebenaran, Alloh tidak akan menerima sedekah seseorang yang mempunyai kerabat yang membutuhkan bantuannya, sementara ia memberikan sedekah atau bantuan itu kepada orang lain.

 

Dan demi Alloh yang jiwaku berada dalam genggamannya, Alloh tidak akan memandangnya di hari kiamat nanti”. (HR. Thabrani)


Rasulullah SAW juga pernah bersabda:


الصدقة على المسكين صدقة، وعلى القريب صدقتان، صدقة وصلة


“Sedekah kepada orang miskin dinilai SATU sedekah, sedangkan kepada karib kerabat nilainya sama dengan DUA, yakni nilai sedekah  dan nilai silaturrahim”

Mbuh karena apa ya...penghasilan bertambah kok malah tidak ada uang yang sebanyak dulu nyantol di rekening. Padahal semua ya hanya untuk kepentingan keluarga.