Ospek Ronde ke Dua
Kajian Ustd Hanan Attaqi : Makin malam akan makin mendekati Fajar. Malam ibarat masalah dan fajar itu ibarat solusi. Pertolongan Alloh makin dekat kalau masalah kita makin berat. Kita tidak bisa menghindari malam itu sunnatulloh, begitu juga ujian itu sunnatulloh. Kenikmatan semakin banyak makin dengan dengan ujian.
Aa Gym : Ada peristiwa tidak enak menurut kita ada kasih sayang Alloh, disakit maka Alloh akan menggugurkan dosa seperti gugurnya daun-daun, ada fitnah maka Alloh mengangkat derajat kita, cari rezeki susah dan susuahnya itu yang akan menggugurkan dan mengangkat dosa itulah semua yang tidak cocok maka ada kasih sayang Alloh yang melimpah di sana.
terima taqdir Alloh, teima dengan rido, jika kita rido maka Alloh akan rido, percayalah kita tidak dikecewaka Alloh, kalau tidak cocok karena kita belum tahu rahasia alloh.
Masyaalloh tiba-tiba medengarkan youtube nya Hanan Attaqi, tiba-tiba mendengarkan IG nya Aa Gym ada penghibur atas segala kejadian yang selama ini kualami. Rasanya berat di hatiku, pikiranku, menahan emosiku. "Kok ustdh mau ke sini, kalau aku gak bakalan mau ustdh?". Itu kata seorang Cleaning Service yang sering aku ajak berbincang-bincang dan selalu membersamaiku dari pertama aku sendiri hingga kini bersama yang lainnya.
Ospek bersama emak-emak awalnya berat banget, membuat hidup tidak tenang, pikiran kacau, ingin selalu dekat dengan pimpinan dan teman untuk mencurahkan rasa galau. Liburan tak nyaman, badan melayang namun pikiran tak bisa pergi dari sekolahan. Rasanya pingin mengumpat, namun justru membuat pikiran tambah sepat. Mata sepet ngantuk tapi tak bisa tidur. Mimpi selalu tentang dialog dengan yang bersangkutan. Makan tidak terasa enaknya bahkan lupa rasanya lapar. Puasa daud saja lebih baik kulakukan, toh makan hanya sekedar mengisi perut untuk mendapatkan tenaga.
Berkali menuliskan kronologi cerita, berkali mengklarifikasi siswa, sampai bosan rasanya kita semua. "jika bosan klarifikasi, ayo yang bijak bercerita, yang seimbang dalam mendeskripsikan suatu suasana sehingga tidak meimbulkan overtihingking di laur sama, ayok fokus dengan kebaikan, besyukur dalam setiap keadaan". Ya Alloh kami tidak bermaksud menggibah, namun hanya mencari fakta yang benar. Ampunilah kami ya Alloh. Lindungilah kami, pemimpin kami dari kedholiman, dari iri, dengki dan sakit hati. Selamatkan kami dan pimpinan kami terhusus dari rasa malu di dunia dan terlebih akhirot. ...Aamiin.....Menangis aku membaca WA dari SDM. Mungkin aku masih harus bersabar dengan semua ini. Mungkin aku masih harus belajar berkomunikasi lebih baik lagi. OK bapak, saya hanya menuruti pemimpin saya dan itu anjuran dalam islam. Saya tidak sak karepe dewe karena kalau saya manut pemimpin Alloh akan rido dan nyata-nyata didunia saya akan di bela pemimpin saya. Kalau saya manut tidak pada pemimpin maka apakah orang lain akan membela saya? Tentunya tidak, dan nyatanya tidak malah fakta diputar dan membuat saya dan pemimpin saya tidak pada kenyataan yang benar.
Nasehat pimpinan saya "kita harus jujur, maka akan mujur. Jangan takut kalau kita jujur, karena Alloh akan melindungi kita". Alhamdulillah senang punya pimpinan yang bijak, keluar dari ruangan beliau serasa ada kekuatan dan penuh motivasi, keruwetan terurai berganti senyuman. Semoga yang berat ini akan meningkatkan kedekatan dengan Alloh dan menaikkan derajat di sisiNya...aamiin
QS 73 : 6
Memperkuat Jiwa
Dalam menjalankan fitrahnya manusia sering dihadapkan pada perasaan galau, putus asa, sedih hingga depresi. Perasaan ini menjadi penghalang untuk berprestasi. Sebagai makhluk yang dibekali keimanan, manusia akan cenderung mengingat Allah SWT. Ibadah dan do'a adalah salah satu cara mengingat Allah sebagaimana di QS 73 : 6 shalat Lail merupakan bentuk pembekalan yang efektif untuk menguatkan jiwa.
Dengan kebiasaan bangun pada waktu malam akan benar-benar mampu melawan diri untuk persiapan dan penguatan mental yang sangat bagus.
Setelah itu, perintah untuk menartilkan bacaan al-Qur’an yang bertujuan untuk bisa dipahami dengan mudah, juga supaya lebih terasa dan memungkinkan untuk dijiwai. Bacaan yang dibaca dengan pelan–pelan dapat memberi hak yang cukup dalam mengartikulasikan bacaan huruf-huruf al-Qur’an juga hukum-hukum yang berkaitan dalam membacanya (tajwid), panjang pendeknya, idghâm izh-hârnya dan sebagainya.
Kenapa malam?
Dalam QS 73 : 7 dengan suasana yang hening akan membantu seseorang dan memudahkannya dalam mengatur suasana hatinya supaya sesuai dengan ritme bacaan al-Qur’an yang dibacanya. Sehingga hati bisa mengikuti gerak mulut. Sementara di waktu siang, kondisi seperti ini sangat langka untuk didapatkan. Karena banyak urusan dan orang tergesa–gesa dalam urusannya.
Suasana hening dan hati yang tenang saat membaca al Qur'an akan dapat merenungi isinya dengan mudah. Merenungi ayat-ayat al Qur'an yang di baca merupakan perintah Allah di QS 4 : 82 untuk menbaca dan mentadaburi. Karena orang yang tidak menghayati al Qur'an di QS 47 : 24 adalah orang yang terkunci hatinya. Allah menurunkan al Qur'an di QS 38 : 29 sebagai sarana untuk merenungi tanda- tanda kebesaran Allah.
Subhannallah .....setiap ayat yang kita baca pasti mengandung hikmah bagi pembacanya dan petunjuk agar kita tidak tersesat, yang dapat menguatkan jiwa serta menentramkan hati dan pikiran kita.
Inilah manfaat shalat Lail yang di lakukan secara konsisten dapat mendekatkan kepada Allah, dengan semakin dekat semakin leluasa untuk mencurahkan segala isi hati dan memohon pertolongan Allah. Dengan curhat kepada Allah dan menyerahkan segala urusan kepada-Nya dapat mengurangi semua beban dan perasaan yang menghalangi kita untuk berprestasi sehingga dapat meningkatkan respon ketahanan tubuh imunologik karena tubuh kita rileks tanpa beban.❤️
Kesimpulanya
Situasi dan kondisi yang sunyi dan tenang dapat merenungi dan mentafakuri al Qur'an, dengan memahami al Quran dapat mengurangi beban hidup, menghillangkan semua perasaan yang menjauhkan diri dari ketauhidan sehingga jiwa menjadi kuat karena hati tentram dan tenang dengan imun yang tinggi.❤️
Tidak ada komentar:
Posting Komentar