Senin, 24 Maret 2025

THR

 THR

Tahun lalu sebagai bendahara ke 2 di Sulaimaniyah Kertosono sungguh mata ini tidak beralih dari HP dan jari selalu menekan tombol untuk downloud bukti trasfer dan juga save nomor bagi walsan yang sudah memberikan donasi. Saya bermaksud untuk rehat tahun ini namun ternyata tidak tega melihat perkembangan jumlah donasi yang tidak beranjak naik. Maka inisiatif sendiri untuk memberikan contoh pergerakan donasi di grup Kertosono yang mencapai 12 juta dan bahkan ada 1 walsan yang menyumbang 50 juta. Grup Lawang dengan target 15,5 juta naik terus hingga tercapai target dengan 70 santri semua menyumbang dan terakhir digenapkan oleh salah satu walsan dengan sumbangan terbesarnya 700k. 

Grup Sidoarjo dengan target sekitar 8,5 juta dengan gerakan bawah tanah, tiba-tiba sudah sesuai target. Hal ini karena ada donatur kuatnya yang sering menutup kekurangan. Beliau sekarang sudah melepaskan dari jabatan bendahara, sehingga agak rame juga di grup untuk memberikan motivasi walaupun pada akhirnya juga tercapai goalnya.

Nah, yang seret pol di asrama KH Teluk Kumai, pergerakan lambat. Argumentasi yang muncul misalnya, bersamaan dengan pembayaran ke turky sejumlah 7,5 juta. Saya coba mewapri untuk memastikan bahwa ananda termasuk kelompok tadris yang akan berangkat ke Turky tahun ini. Namun ternyata ada 2 waalsan yang sudah tidak di KH. Beliau bergabung karena hanya untuk menjaga silaturohmi dari grup yang ada di asrama terdahulu. Ada juga sudah keluar dari Sulaimaniyah untuk meneruskan kuliah. Setelah kenal saya mengajak berpertisipasi meskipun hanya 50 ribu sangat bermanfaat. Percakapan WA mengidentifikasikan kalau ada yang sedang terkena musibah kecelakaan hingga operasi otak, ada yang ayahnya lumpuh sehingga ibunya mencari nafkah sendiri. Ada yang yatim piatu dan diasuh oleh kakaknya. Itu semua di maklumi. 

Namun ada juga yang  


Tidak ada komentar:

Posting Komentar