Selasa, 24 September 2024

Parenting

Parenting 

Anak mengerti lawan jenis ditandai dengan suka bersolek. Jatuh cinta itu normal dan menunjukkan orientasi seksnya benar. Maka harus diarahkan supaya dorongannya tidak terlalu besar karena jika sudah besar maka akan berbahaya. Maka jelaskan perihal akil balig. Aturan yang jelas terhadap lawan jenis : tidak bersentuhan, tidak berduaan, jika bertelpon sesuai dengan kebutuhannya. jika sampai malam2 maka akan tidak baik.  

Libido anak yang tinggi harus disalurkan dengan banyaknya kativitas olah raga, organisasi juga akan membantu menyalurkan libidonya. Komunikasi anak dan ortu harus dekat karena anak biasanya bertanya hal yang privasi. Ayah menjelaskan tentang akil balig pada anak laki-laki dan ibu pada anak perempuan. Anak putri jika terlalu mencintai, biasanya karena kehilangan figur ayah, maka ayah harus dekatlah pada anak putri. jatuh cintanya anak putri pada ayah. 

Anak sulit lepas dari gadged. Seperti pisau, maka harus diajari penggunaannya yang aman sehingga tidak membahayakan. Bangun aturan tentang penggunaan gagdet. Meliputi waktu dengan bloking time, dari habis magrib sampai isyak, malam hari jam 21.30 sampai sahur tidak ada gadged, sehingga tidak ketagihan. Penggunaan pasword, anak tidak boleh mempasword sehingga ortu kesulitan mengontrol. Jika anak kita tidak nyaman maka itu ada sesuatu yang disembunyikan. Pasword diketahui oleh seluruh anggota rumah supaya sesama anggota rumah tidak ada rahasia. Pasword digunakan untuk pengaman saat diluar rumah.

Hindari dari kecanduan game dan pornografi.

Pornografi sangat bahaya karena : 

1. logika nalarnya bermasalah, 

2. masa kecanduannya tidak ada batas dari muda sampai tua dan sulit hilang, 

3. otaknya akan ada perpustakaan pornografi dan jika ada kesempatan dia akan melakukannya.

Fardu Kifayah

 Fardu Kifayah

22 September 2024

Kehendak Alloh menggerakkan hatiku silaturohmi ke personal yang pernah berjasa di UB. Pertama ke mbak Nanik, adek iparnya Prof Bagyo. Beliau tinggal di rumah yang sudah bagus saat ditinggal oleh suaminya, di daeran pesantren. Mbak Nanik suaminya sudah meninggal sehingga saat ini bersama dengan anak laki-lakinya. Beliau sudah pensiun dan masih menjalin hubungan dengan personal UB dengan cara meneruskan usaha sampingannya dulu, sehingga saat ini jadi usaha utama yaitu memasak dan menjual nasi bungkus. Saking enakknya dan sehat maka habisnya selalu banyak porsi. Beliau naik grab untuk membawa daganangnya. Karena cukup dekat maka grab juga murah 12k. Dari beliau maka sambung silaturohmi dengan Bu Prof Catur. 

Prof catur adalah pembimbing PKL saya, mengukur kualitas air di Kalimas Surabaya dengan melihat COD, BOD, cacing sutra yang hidup di dasar sungai. Setiap lewat rumah makan Mojorejo saya ingat selalu bu Catur yang sukanya makan di depot itu.  Dari kegiatan itu, saya mengamati cacing merah itu dalam satu koloni yang menyatu itu kepalanya, ekornya bergerak terus untuk mencari oksigen. Dari perilaku cacing merah itu saya menemukan sebuah filosofi bahwa dalam satu organisasi itu harus menyatukan pikiran dan terus bergerak untuk mencari oksigen itu artinya berjuang untuk mempertahankan kehidupan kelompok. 

Prof Catur bercerita tentang pengobatan dengan tembakau oleh Prof Sutiman yang berhasil mencegah beliau dari cuci darah. Beliau memiliki 2 putri yang sedang kuliah. Beliau memiliki aktivitas pengelolaan lingkungan di Bedengan dan akhirnya beliau ingat saya dan merekomendasikan al Hikmah untuk mengikuti kegiatan beliau.

Kegiatan pertama yang dilakukan bersama dengan Al Hikmah, karena sekolah lainnya yang ditunjuk tidak merespon. Alhamdulillah saya mendapatkan persetujuan sangat cepat dari U Yus "bagus kegiatannya" kata beliau setelah saya share pamflet dari bu Endang. Lancar dan beliau langsung memberikan surat tugas 10 siswa dan saya serta U Wildan. Memesankan angkot juga sebagai sarana keberangkatan ke Bedengan. 

Bedengan sangat ramai pengunjung di hari Ahad, kami sempat tertahan sebentar di pintu masuk menunggu antrian mobil masuk. Saat di area juga sangat heboh karena beberapa tim membawa soun yang menggelagar melebihi batas ambang pendengaran normal, jantung serasa ikut bergetar saat di dekat sound tersebut. Bu Endang bilang "ini perlu dibawakan alat tes kekuatan suara, karena membuat penghuni asli bedengan menjadi tidak nyaman, padahal kita ini pendatang kok malah bikin tidak nyaman penghuni asli, itu sebuah kedholiman". Kami akhirnya membuat forum yang agak jauh dari kelompok yang berjoget dangdutan. Hal ini menyebabkan acara yang tadinya jam 8.30 mulai menjadi jam 9.30.

Pembukaan acara yang sangat menggugah hati adalah pernyataan pak dosen bahwa melestarikan lingkungan adalah FARDU KIFAYAH, maka aktivitas apapun yang berkaitan dengan pelestarian lingkungan yang seakan itu adalah aktivitas dunia namun akan mendapatkan pahala dan ridho Alloh. 

Selanjutnya adalah pengarahan kegiatan mencari bentos oleh pak Dr. Pur sebelum melaksanakan perjalanan ke sungai bagian hilir dan hulu. Mencari bentos di bawah batuan dilakukan oleh kelompok kelas 11 dan kelompok kelas 10 mencari di akar tumbuhan air. Bentos sebagai bioindikator kualitas air karena geraknya lambat sehingga akan terdampak secara langsung jika ada perubahan lingkungan. Pencarian ini dipakai alat yang sederhana dan murah dengan piring plastik warna putih supaya bisa terlihat jelas dan juga ember untuk menampung bentos yang diperoleh. Kuas untuk mengambil bentos dari batuan dan juga memisahkan dari kumpulan bentos yang banyak. Saringan teh untuk menjaring bentos dan tak lupa lup sebagai alat bantu identifikasi. Alatnya sederhana dan murah, supaya menjadi ide buat pengusaha Bedengan untuk Eduwisata.

Kegiatan mengamati biodiversity di bedangan dengan melakukan penjelajahan sepanjang jalan. Kami mendapatkan informasi berbagai jenis tumbuhan dan hewan yang sebelumnya belum pernah dilihat oleh siswa kami. Misalnya daun anti pikun Centela, Equisetum/paku ekor kuda untuk mendeteksi kelembaban tanah yang bentuknya tidak seperti ekor kuda, lebih seperti bambu kurus. Tumbuhan yang mampu hidup di batuan, dia sangat sederhana hanya membutuhkan sedikit nutrisi. Membuktikan bahwa alloh maha memberi Rezeki. Tak sia-sia fungsinya sebagaai pengikat batu yang posisinya tegak dan bahkan sampai membentuk gua 

Prof Endang yang semangat banget, terlihat dari jalannya menyusuri hutan sangat cepat mengalahkan murid dan dosen 



Minggu, 15 September 2024

Kedekatan Ibu dan Anak

Kedekatan Ibu dan Anak

Hasna menelpon 16 September 2024. Hasna sudah bisa membaca/qiroaat 2x langsung lancar, kalau dulu sampai 5-7x, dalam 1 halaman 1 menit 45 detik sampai 2 menit.  Membaca dengan kecepatan 2.45 mnit sampai 3 menit jika tadwir 

Hasna cerita kalau menghafal quran ada serunya. Seru jika cepat hafal, 7x diulangi maka akan hafal hati bahagia. Namun ada halaman-halaman yang sulit sehingga harus lebih banyak mengulangi.  Jika tidak segera hafal dia mengulang sampai 50x.

Hasna cerita kalau ikut grup Illahi, adalah solawatan versi arab dan turky.

Hasna dengan bijak bercerita kalau setiap keadaan ada enak dan tidaknya. walaupun enak grup yang dulu yaitu grup 16, namun harus bisa menerima grup yang sekarang. Ada temannya yang sangat menggemaskan, menyebalkan. Dipegang merasa dipukul.  

Hasna cerita kalau hari ini beli es mangga di cessa 10k. 

Hasna mengajari umi bahasa turky tentang angka  1 sd 5. Pernah juga mengajari nama-nama ruangan dalam bahasa turky, mengajari nama-nama hari. 

Hasna bermain game dengan menyanyi lagu ..di sini senang di sana senang .....dalam bahasa arab dan turky. 

Hasna masih sering cerita dengan teman halkah besar D grup D1 yang dipegang oleh abla Friska.

Hasna sering menceritakan kebaikan dan kesabaran abla Friska, beliau sering memotivasi supaya tetap semangat walaupun belum bisa qiroat. Beliau talebe yang mandiri, jarang dijenguk dan jarang pulang ke rumah.  

Hasna minta umi memberikan kisah nabi Muhammad. Umi menceritakan kisah Nabi Muhammad  yang disusui oleh Halimatus  Sakdiyah. Halimah menangis karena bahagia dengan menyusui maka susu bagian kanan menjadi keluar susunya. Umi menceritakan itu karena habis selintas melihat muridnya melihat film tentang nabi Muhammad di asrama, sementara umi sambil masak angsle buat muridnya. 

Hasna meminta cerita lagi, maka umi menceritakan tentang seekor keledai menuju nabi Adam supaya wangi, dan keledai yang lain ikut mendekati karena iri, ingin wangi juga, namun tidak menjadi wangi. Hikmahnya : semua perbuatan tergantung niatnya, tidak boleh iri. Umi juga menceritakan tentang seekor burung yang membantu nabi Ibrahim memadamkan api, namun diejek oleh burung lainnya bahw itu mustahil. Burung itu tetap melakukan dengan paruhnya yang kecil sambil bilang "gak apa asal aku berniat untuk membela nabi Ibrahim yang benar maka aku termasuk golongan yang benar". Hikmah: semua perbuatan dinilai dari niatnya.

Hasna mendapat cerita dari umi yang telah selesai menbaca tarjamah quran tentang Iblis berbicara dengan Alloh secara sombong : "aku siapa dan kamu siapa?". Iblis menjawab aku adalah aku dan kamu adalah Kamu, maka dijerumuskan ke neraka. Berkali pertanyaan dari Alloh dijawab yang sama sehingga dijerumuskan lagi. Pada akhirnya, iblis menjawab "aku adalah hambaMU dan engkau adalah Tuhanku" maka azab iblis diringankan. Hikmahnya : sikap sombong hanya milik Alloh, selendangnya Alloh, maka manusiapun tidak boleh sombong.

Hasna yang sering bilang "Umi, aku kangen peluk umi" yaaa...kalimat itu yang bikin saya nangis, bahkan saat nulis inipun nangis. Habis peluk murid seusia Hasna jadi makin kangen dan makin nangis. Saat nelpon aku pura-pura kuat. Hasna di Kertosono sudah nangis, tapi kalau aku nangis pasti bikin dia tambah kangen, Seperti selesai peluk Hany muridku makin kangen sama Hasna.

Ya Alloh jadikan anak-anak kami solih solihah, menjadi bagian dari doa umat islam dalam bacaan tahiyat....bagian dari doa Rosululloh....aamiin

Itulah kedekatan yang dibangun umi dengan Hasna, seperti kedekatan umi dulu waktu kecil dengan bapaknya, bapak Tasir Dimyati yang sangat disayangi umi. Umi sangat mengidolakan bapak Dimyati sehingga masuk alam bawah sadarnya "aku pingin punya suami seperti bapak". Alhamdulillah ada sifat suami umi yang persis bapaknya yaitu : nerimoan, baju jelek yo biasa, gak punya uang yo biasa, suka makan di rumah, tidak suka ngafe, sederhana apa adanya. 

                                                            Sumber Gentong 14 Juli 2024