Senin, 22 April 2024

Materi Pembinaan Guru

 







Pengajuan Materi Pembinaan Guru Putri BSA

Dalam rangka meningkatkan kompetensi guru putri BSA maka kami mengajukan permintaan pembinaan guru dengan materi sebagai berikut :

1.      Meraih keiklasan dalam berdakwah

2.      Menjalani peran ganda guru dan Ibu

3.      Adab guru terhadap murid

4.      Psikologi Remaja

5.      Parenting komunikasi dengan remaja

6.      Pakaian islami dan resmi

7.      Membangun hubungan antar teman sejawat

8.      Meningkatkan etos kerja dalam dakwah

9.      Meningkatkan keyakinan dalam dakwah

10.  Problem Solving Membina Remaja

 

Batu, 8 Agustus 2023

Kepala SMA Al Hikmah Boarding School Batu

 

 

Dr. Edy Kuntjoro, M. Pd.

Selasa, 16 April 2024

GURU

 QS 15 : 85

Sikap Yang Harus Di Miliki Saat Mengajak Kebaikan

    Allah SWT menerangkan pada ayat QS 15 : 85 bahwa menciptakan semua yang ada di langit dan bumi dengan maksud dan tujuan sesuai dengan pengetahuan dan kasih sayang Allah kepada makhluk-Nya. Dan menegaskan bahwa hari kiamat itu pasti datang tidak ada keraguan sedikit pun. Ini sebagai peringatan bahwa apabila tidak mau beriman kepada Allah SWT dan nabi Muhammad serta tidak mau mengambil pelajaran dan pengalaman yang telah dialami umat-umat terdahulu maka Rosul di ayat QS 15 : 94 diperintahkan untuk berpaling dari mereka, dan memperlihatkan sikap yang baik, budi pekerti yang tinggi serta di ayat QS 15 : 85 memaafkan tindak tanduk mereka yang tidak wajar dengan cara yang baik.

    Inilah sikap yang harus dimiliki saat mengajak kepada kebaikan dalam ayat QS 41 : 33 inilah sebaik-baik amalan dan yang menjalankannya merupakan orang pilihan. 

    Mengajak Kebaikan adalah tugas mulia, dakwah (mengajak kepada kebaikan) juga harus ada terlebih dahulu sebelum jihad/ memerangi musuh di jalan Allah SWT.  Seperti inilah dahulu keadaan Rasulullah SAW sebelum memerangi orang-orang kafir. Beliau mengajak mereka terlebih dahulu untuk masuk ke dalam agama yang mulia ini. Dengan ini pula, dahulu Rasulullah SAW berpesan kepada para komandan pasukan sebelum berperang dengan musuh. Siapa yang mau menerima ajakan Islam, dia disambut dengan baik. Sebaliknya, siapa yang menolak, ia diperangi.

    Apabila ajakan kebaikan ini mendapat sambutan yang baik, sungguh amat besar pahala yang akan diraih oleh orang yang mengemban ajakan mulia ini. Satu orang saja mendapat petunjuk dari Allah SWT melalui kita, itu lebih baik bagi kita daripada mendapatkan unta merah, kendaraan orang Arab yang paling berharga. Rasulullah SAW bersabda,

“Sungguh, demi Allah, apabila Allah memberi hidayah/petunjuk kepada seseorang melalui kamu, itu lebih baik bagimu daripada kamu mendapat unta merah.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)  

    Kalau satu orang saja yang  mendapat petunjuk melalui kita, maka kita mendapat keutamaan sebesar ini, lantas bagaimana jika yang mendapat petunjuk itu banyak?! .....Masyaaloh❤️

Mari kita semangat bergerak dalam gerakan cinta al Qur'an untuk meraih cinta Allah❤️

    Menjadi guru ternyata adalah cita-citaku. Profesi apa yang bisa mengajak baik orang lain sebanyak mungkin kecuali menjadi guru. Namun sungguh mengajak kebaikan itu tidaklah semudah mengedipkan mata. Pernah mengajak solat dhuha 2 rokaat dianggap sebagai pemaksaan dan dengan entengnya berkata "saya tidak sealim ustdh". Dengan sante aku jawab "kalau hanya itu, ustdh yakin kamu ringan aja, tidak perlu menunggu alim, hehe"

    Pernah mengajak ngaji dengan tersipu malu berkata "aku kok malas menghafal qur'an ya fren" langsung dengan segera dia menepis pernyataannya sendiri sambil mengecup Qur'annya "astagfirulloh nggak wes, aku cinta kamu". Saya yakin dia sadar bahwa itu salah dan ingat ortunya yang menugaskan belajar di sini untuk menjaga hafalan qur'annya juz 30, 29, 28, 27, 26, dari depan juz 1 sampai dengan 6. Sungguh menjaga hafalan itu lebih tidak mudah dibandingkan dengan ziyadah/ setor tambah. 

    Ada juga yang dengan terang-terangan tanpa rasa bersalah berkata "lagi gak pingin hafalan, agak bosen". Merasa mengaji karena tuntutan orang tua yang sudah membandingkan dengan 2 kakaknya yang telah hatam 30 juz setelah itu kuliah. Saat diminta menyetrokan hafalannya ada saja aktivitas yang dilakukan mulai dari ke kamar mandi lamaaa, ngobrol dengan berbagai topik yang selalu muncul, ketawa guyon mulai dari guyon jelas sampai guyon gak jelas. Bengong dengan qur'an di tangan dan sampai tidur yang sulit dibangunkan. Sungguh sebuah hidayah untuk seorang itu mau belajar qur'an dengan sungguh-sungguh....masyaalllooohh alhamdulillah Kau telah karuniakan kami 5 anak yang belajar qur'an. Tiada terhingga syukur saya Ya Alloh, aku makin cinta Engkau.

    Saat murid membutuhkan pertolongan sarana bazar, mereka searching di Instagram dan memperoleh alamat yang sangat jauh.  Malam hari aku merayu suamiku untuk mengantar meminjamkan alatnya. "Emang temanmu gak ada yang bertugas? emang harus kamu yang mengatasi hal ini?". Ya saya tidak menyangka kalau bagian sarana juga tidak mengingat hal ini, padahal sudah diinformasikan tempatnya. Bagian kesiswaan juga memberikan solusi seadanya saja. "Ayo ta mas, emang  aku yang  harus membantu mereka, emang aku harus bertangungjawab terhadap keberesan acara mereka, wes ta tolong mereka biar kita ditolong Alloh dan tolong aku atas tangung jawabku di sini". Akhirnya kami berangkat, menurunkan, dan paginya masih juga tidak ada yang bisa dimintai tolong. Seorang satpam dan suamiku yang mendirikan tenda itu. 

    Saat selesai pendirian tenda sampai acara selesai, tiada sepatah katapun berterimakasih. Bahkan masih juga tidak menyapa, seakan tidak terjadi apa-apa. Untung kami sudah selesai urusan berharap dari manusia. Hanya berharap Alloh mendidik hati mereka dengan terus memberikan kebaikan. Padahal kalau sama guru lainnya membawa tongkat saja mereka langsung tanggap untuk membantu dengan rasa yang penuh kasihan, menganggap itu sebuah perjuangan seorang guru. "sini ustdah saya bantu, kasihan, ustdahku luar biasa". Astagfirulloh bimbing hati kami ya Alloh. Tetapkan kami pada kesabaran, keridhoan dan syukur padaMu...aamiin.

                                                                                    


Bu Catur, dosen Biologi pembimbing PPL, 28/7/24

Di Atas Awan

Di Atas Awan



Aku percaya mimpi untuk sugesti positif, husnuzon pada Alloh

 4. Arti Mimpi Berjalan di Atas Awan

Jika kamu mengalami mimpi berjalan di atas awan, ini adalah sebuah pertanda yang baik.

Pasalnya arti mimpi berjalan di atas awan menandakan bahwa kamu akan mendapatkan keberuntungan yang sangat besar.

Keberuntungan tersebut bisa berupa hal-hal yang tidak kamu duga sebelumnya.

5. Arti Mimpi Memegang Awan

Jika kamu mimpi memegang awan, ini adalah sebuah kabar baik.

Mimpi memegang awan menandakan bahwa kamu akan mendapatkan kesuksesan atas apa yang sudah kamu usahakan selama ini.

Mimpi bersama suamiku dan melihat pesawat tanpa rasa takut. Bahagia bahkan di atas awan. 

Bahagia melihat Ismail yang sudah putaran 18 dan akan menghadiahi aku saat ultahku ke 50 dengan qatam putaran 20. Ismail rangking 2 setelah Syihab karena memang syihab sudah menghafal sejak SD kelas 2. Ismail yang semangat mencari hafalan hingga temannya sudah tidur dia belum tidur. Saat temannya belum bangun dia sudah bangun jam 3 pagi. Ismail berjuang hingga kepikiran, alhamdulillah masih bisa tidur. Jam 11 malam baru tidur, jam 01 minta dibangunkan temannya yang jaga, namun masih ngantuk. Dia tidur lagi hingga jam 02, masih ngantuk lagi hingga jam 03 dia berusaha mengusir ngantuknya dan membuka quran untuk mulai hafalan....masyaalloh tholeku....ya alloh sehatkan jiwa dan raganya...aamiin.

Bahagia melihat Ibrahim yang awalnya tidak lulus kelas tahfidz, kini dalam beberapa bulan sudah putaran 8. Mendengar Ibrahim tidak lulus rasanya sedih banget, takut kalau dia down. Dan memang dia down, namun Alhamdulillah kini sudah mengejar temannya kelas tahfidz. Saat ini di kelompoknya Ibrahim yang paling banyak hafalannya. Dia mau hafalan sehari 3 lembar sama Abi diminta santai saja. 1 lembar saja. Alhamdulillah 11 Juni dia sudah mencapai putaran 10 juz 15. Dia bercerita kalau Abi Irfan pernah pergi sehingga harusnya setoran pagi dan akan mencari hafalan lagi, karena beliau pergi maka setorannya tertunda. Kalau sudah siang pikiran sudah hilang mood sementara Abi Irfan hanya mengijinkan santrinya untuk setoran ke beliau. Aku mendengarkan keluhannya dan meyakinkan Hima, bahwa itu yang terbaik yang sudah dirancang oleh Abi Irfan.  

Bahagia melihat Riza yang tertinggal kelas tadris dari temannya, namun malah menjadi ketua asrama, dipercaya oleh Abi-Abi di asrama Pasuruan. Aku sempat sedih banget saat dia ketinggalan dari temannya. Hanya bersama 7 orang saja dan 1 orang Muiz malah keluar karena ingin kuliah. Aku meminta Abi-Abinya untuk melibatkan dia dalam setiap kegiatan sosial sehingga merasakan hidupnya manfaat dan itu yang akan membangun percaya diri di hadapan adek-adek kelasnya. Pernah dia cerita kalau diremehkan adek-adek kelasnya. Aku makin khawatir dengan psikologinya. 

Bahagia mendengarkan cerita Hasna "Mi aku sekarang sudah senang di Kertosono, aku sudah bisa menghafal dengan cepat surat yasin dan al Waqiah". 

"Aku punya banyak teman, seasrama aku kenal semua".

"Aku sudah ada mahabbah dengan Abla Alfin" karena sempat cerita kalau takut dengan beliau. Hasna merasa dimarahi lebih keras dibandingkan temannya padahal melakukan kesalahan yang sama.

Alhamdulillah Hasna bisa menjawab ujian akhir kelas 7 pada 9 Juni. Hasna bercerita kalau ujian pondok mendapatkan tes QS Al Mulk halaman ke 3, Buka halaman 217. Ablanya menghimbau untuk memperhatikan hukum bacaan, mad madnya. Ablanya baik, kalau salah hanya bilang  "hmmmm" Hasna langsung sadar bahwa harus dibaca ain. 

Bahagia Sari sudah akan pulang, walaupun sedih juga karena tidak punya kamar yang bagus untuk menyambut kedatangannya. 

Bahagia melihat suami bisa bahagia dengan cara sederhana, kebutuhan sederhana.

Bahagia diriku sehat dan makin sehat ketika di BSA, makin dekat dengan Alloh, makin senang puasa sunnah. Bahagia aku makin tidak perhitungan dengan uang, asal untuk keluarga maka sudahlah aku keluarkan berapapun itu. Aku berprinsip seperti emak, kalau untuk keluarga adalah nomor 1.

Keberuntungan

 QS 11 : 49

Kemenangan & Keberuntungan


Setiap orang dituntut untuk dapat menjalani hari-harinya dengan sabar terutama saat menghadapi masalah, ujian dan cobaan, apalagi dalam berdakwah/menyampaikan al Qur'an dituntut sabar dan tabah sebagaimana pada ayat QS 11 : 49 Nabi Nuh yang bersabar menghadapi gangguan kaumnya, yang lama berdakwahnya di ayat QS 29 : 14 yaitu selama 950 tahun....MaasyaAllah selama 950 tahun Nabi Nuh bersabar maka kesudahan yang baik bagi Nabi Nuh sebagai orang yang bertakwa. Kebaikan dan kesabaran akan membuahkan Kemenangan dan keberuntungan, yaitu kebaikan didapat manakala kita mengerjakan ketaatan dan kesabaran akan diperoleh dengan meninggalkan hal-hal yang dilarang.

Ibroh dari ayat ini adalah keberhasilan dalam melewati ujian hanya akan dicapai oleh orang yang suci, bertakwa, sabar dan konsisten. Keberuntungan pada ayat QS 3 : 200 dan QS 103 : 2 - 3 Allah berikan kepada orang yang sabar. Sabar mudah di lisan tapi sangat sulit dilakukan oleh karena itu di ayat QS 8 : 46 Allah bersama orang yang sabar, dan Allah di ayat QS 3 : 146 menyukai orang yang sabar.❤️

Semoga Allah senantiasa membimbing Kita untuk terus menapaki jalan kebenaran .....aamiin🤲❤️

Mari kita saling berpelukan dalam keimanan, dan saling bergandengan tangan dalam ketaqwaan. Agar selalu di jalan kebenaran, berlari bersama menuju Allah. Kebenaran dalam QS 2 : 148 haruslah diperlombakan dan didahulukan yaitu berlomba dalam kebaikan, berlomba dalam menggapai surga. Sehingga kita dalam QS 39 : 73 masuk surga berombongan.....aamiin🤲❤️

Sore ada pembicaraan rahasia dan special antara wakasis dan siswi. Membuat siswi special itu bagus. Terlihat perubahan yang sedikit tinggi hati karena merasa dispecialkan sehingga kurang menghiraukan ajakan kebaikan yang kusampaikan. Aku jadi introspeksi diri, ada apakah gerangan?

Ternyata ada pertemuan rahasia berikutnya di pagi hari dengan kepsek. Tanpa sepengetahuan semua guru putri. Siangnya diinfokan akan keluar bersama tanpa guru putri juga. Aku ingat 1,5 tahun yang lalu peritiwa serupa. Kepsekku mendamaikan kami. Entah saat ini apa yang akan terjadi, aku hanya pasrah. Di manapun aku berada aku siap. Kalau ada guru yang mendiamkan perilaku murid yang salah akan menjadi idola mereka. Maklum siapapun akan memihak pada orang yang melonggarkan peraturan. 

Sebenarnya aku sudah berusaha untuk sebaik mungkin menata komunikasi. Namun persepsi akan berubah negatif ketika sudah ada rasa tidak suka. Jadi ingat nasehat "tidak perlu menceritakan kebaikan kita pada orang yang membenci kita. Mereka lebih dipercaya karena mereka bisa jaga sikap baik di depan orang. Beda jika mereka tidak jaga sikap sehingga orang akan melihat kurang baik. Disaat kondisi orang seakan baik namun menceritakan kejelekan "body shimeng" ke orang lain, maka hanya pasrah yang bisa aku lakukan. ternyata saat ini lebih menyakitkan.

"Bau orang tua" salah satu kejujuran mereka. Wuih sakit. Padahal mereka tahu kalau guru itu sering mandi saat solat 5 waktu selalu mandi. "Ustdh pakai baju ini lagi" ditujukan pada guru lain yang dianggap sudah akrab, ooo ternyata sampai segitunya  mereka mengamati seorang guru. Baiklah mesin cuci sudah siap pakai dan sekali pakai baju akan dicuci. 

Kalau dulu memang kepada siapapun murid bermuka masam dan menunjjukan sikap tidak sukanya secara terang-terangan. Berbeda saat ini mereka baik pada semua orang dan menyembunyikan rasa dan sikap di depan orang sehingga semua orang menilai baik. Tidak akan percaya jika ada hal yang tidak baik pada salah satu guru. 

Hal yang tidak disukai adalah mengajak belajar bahasa inggris, mengajak olah raga, mengajak solat sunnah. "Kami maunya dibiarkan, tidak usah disuruh, kami akan sadar sendiri". Baiklah aku tidak akan menyuruh lagi, dan terlihat, ternyata mereka juga tidak melakukan hal baik itu. Mereka akan gengsi melakukan karena dianggap mengikuti aku. Padahal hal baik itu untuk diri mereka sendiri. Ya sudahlah diam itu lebih baik dan mendoakan dalam diam untuk kebaikan dan kesadaran. 

Mendengarkan lagi "Bukti" oleh virgoun yang dulu adalah lagu pujianku buat mereka, saat ini malah jadi trauma karena mereka ternyata berbalik dari apa yang ada lama pikiranku. Dulu aku menuliskan mereka sebagai embun setelah kekeringan, namun entah kenapa sekarang menjadi duri dalam daging. Hanya sabar dan yakin bahwa suatu saat mereka akan sadar atas perilaku kurang terpujinya.