Selasa, 03 Desember 2024

Kembar


                                                             Ultah ke 16

Alhamdulillah barokalloh untuk anak kembarku Muhammad Ibrahim Akbar dan Muhammad Ismail Akbar kalian menuju remaja yang Solih. Kini genap usiamu 16 tahun. Masih sangat panjang perjalanan hidup mengarungi dunia ini.

Niatkan setiap langkahmu adalah ibadah kepada Alloh, jalani dengan ikhlas dan sabar iringi dengan syukur dan cinta, in syaa Alloh apa yang jadi cita²mu dimudahkan oleh Alloh.

Abi dan Ummi akan merestui dan mendoakan keberhasilan mu dan kesuksesan mu di dunia dan akherat.

Selamat bertambah usia anak²ku. Barokallah fiikum

Memang 15 tahun yang lalu kehadiranmu umi abi rencanakan dengan menggunakan kalender chino. Karena Mas Riza sudah umur 4 tahun, sesuai dengan jaraknya mbk Sari dan mas Riza yang keduanya hamil tanpa rencana "begitu saja". Jika direncanakan Alloh memberikan kamu berdua mengendap di rahim umi. 7 Bulan baru umi USG dan tahu kalau kamu kembar. Saking kagetnya umi bilang sama temannya umi yang mereferensikan ke donteri itu " Us Nita, doktermu Gila, aku ya gak mungkin punya keturunan kembar lah". Biasanya memang aku tidak pernah USG pada 2 kakaknya kecuali saat 7 bulan untuk memastikan sudah siap masuk panggul atau belum. Bulan-bulan sebelum 7 bulan aku hanya heran kok gerakannya banyak padahal mas Riza laki saja tidak sebanyak ini. Lapar terasa setiap saat hingga selalu sedia pisang dan telo yang biasanya aku tidak suka jadi suka, agak aneh. Aku bilang sama abi "Mas, anakmu iki buto opo piye yo? kok luwe gak ada marine". 

Lebaran datang, kami silaturohmi bersama Zula adekki yang saat itu juga hamil anak ke 2 Via yang lahir bulan Oktober. Saudara yang kami kunjungi bilang "Hayo disik sopo iki seng melahirkan?". Spontan aku jawab "Jelas adek mbah, adek sampun 9 bulan kulo tasek 7 bulan".  Saat hamil perut besar banget sampai ke WC harus duduk karena tidak bisa jongkok, saat duduk seperti sedang memangku bola basket, hingga memakai kaos kakipun tak bisa. Namun naik badanku hanya 10kg dan saat terakhir USG beratnya sekitar 2,8 dan 2,9kg. Setelah tahu kembar, memang saat dalam perut selalu aku ajak bicara  "Nak, yang rukun ya, berbagi makanan dan tempat yang adil". Kakiku sampai bengkak setiap pulang kerja, biasanya pada kehamilan kakakny tidak perna seperti itu. Jika sudah bengkak terasa berat dan gatal yang hingga kini belum sembuh gatalnya. Obatnya hanya di gantung di dinding kamar dan perut terlentang. 

4 Desember jam 20.30 aku baru pulang dari Rumah Sakit Khodijah memeriksakan kandungan yang masih kurang 2 minggu lagi. Tiba-tiba terdengar telingaku "Thes" dan terasa hangat air keluar dari jalan lahir. Aku kaget padahal aku tidak merasa pipis, dan baunya bukan pipis, malah tidak berbau namun langsung seluruh bajuku basah dan saat pakai pembalut sudah tidak nampung. Segera aku menelpon dokter Dini "dokter ini apa ya? kok tidak terbendung?" Donter dini menjawab "Itu ketuban ustdh, segera ke rumah sakit, saya siap-siap". 

Langsung saya dibonceng suamiku naik motor biar cepat sampai. Sesampai di rumah sakit, baju seragam biru yang aku pakai sejak dari sekolah langsung basah oleh ketuban dan langsung naik ke meja pasien. Sesaat kemudian berganti baju operasi, disuntik tulang belakangku, dites kakiku 

"Terasa tidak ustdh?" bu Dokter Dini bertanya

 "Tidak bu" Jawabku

Sesaat terdengar bunyi alat-alat operasi dan para dokter bergurau sambil bekerja. Sementara nafasku hanya terasa sampai dada. Jam 22.00 lahir Ibrahim 

"Maaf ya ustdh saya tekan dikit" begitu bu dokter Dini bilang. 

Langsung terdengar suara tangisan dan bidan menunjukkan ke aku "ini bu bayi pertamanya". Lalu di bawa pergi oleh bidan. 

Semenit kemudian "maaf ustdh satu lagi ya" begitu dokter Dini memberitahu aku. 

"Ini bu bayi keduanya" kata bodan itu. 

Setelah itu aku merasa sangat dingin hingga chathuken gigiku dan langsung aku tak sadar. Sadar setelah jam 4 pagi bidan membangunkan aku "ayo bu bangun mandi" setelah itu pergi dan aku akrena takut di ruang pemulihan yang besar hanya ada aku...hihi takut akhirnya aku tertidur lagi. Jam 6 bidan datang lagi dan mulai terasa jahitanku sakiitt. Gerak miring dikit saja sakit, akhirnya aku hanya diam menahan sakit.

Emak datang jam 8 pagi dan membantu aku mandi, mencantolkan baju saja aku tak mampu. 2 hari aku di kamar bersalin ditemani emak dan suami yang juga mondar-mandir mengurusi 2 kakak. Mencoba melihat di kamar bersalin sambil mringis-mringis menahan sakit. Alhamdulillah 3 hari boleh pulang dan masyaalloh yang menyambut sangat banyak ingin melihat anak kembar yang ganteng. Ibrahim seperti orang belanda dan Ismail mirip orang arab. Sampai aku sendiri tidak bisa niteni, di dahinya dikasih solasi kertas ditandai I untuk ibrahim dan II untuk Ismail. 

Alhamdulillah kalau nangis tidak bersamaan, Ibrahim kalau nangis diminumi susu langsung diam, Ismail minta digendong. Gantian minum Asi dan Ibrahim lebih banyak jatah minumnya sehingga 6 bulan dia sudah merasa kurang dan tidak puas dengan Asi lebih banyak minum botol. Ismail minum lebih sedikit hingga usia 8 bulan, Asi sudah sangat sedikit. 

Kelucuan saat mereka BAB aku sudah membersihkan Ibrahim yang di ruang tamu, "Lo kamu ek ek lagi le?" eh ternyata ganti Ismail yang BAB. Saat Ismail minta ditetah ke kanan Ibrahim minta di tetah dengan arah yang berbeda...wah harus mengalah ini satunya.



VC bersama Mbak Sari dan Kembar


Tidak ada komentar:

Posting Komentar