Rabu, 31 Juli 2024

Kesedihan

 QS 3 : 153

Kesedihan Demi Kesedihan


Rasa sedih merupakan hal yang wajar ada pada diri manusia. Ini merupakan hal yang manusiawi. Karena, sesungguhnya, selama seseorang masih dalam kehidupan di dunia, maka tidak akan pernah bebas dari kesedihan.

Imam Al-Ghazali menyebut bahwa kesedihan pada diri seseorang biasanya karena tiga hal. Pertama, karena menginginkan sesuatu yang tidak tercapai. Kedua, karena kehilangan sesuatu. Dan ketiga, karena takut akan masa depan.

Allah menimpakan Kesedihan demi kesedihan pada ayat QS 3 : 153 agar kita tidak bersedih hati terhadap apa yang luput dari ekspektasi kita. Pesan dari ayat ini adalah Allah ingin kita kuat dalam setiap ujian dan tangguh dalam menghadapinya sehingga Allah memberi ujian - ujian walau Allah SWT  di ayat QS 3 : 139 tegas melarang manusia untuk larut dalam kesedihan. Karena, rasa sedih hanya akan membuat seseorang terus menerus down dan tidak semangat dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Dan di ayat QS 16 : 127 kita harus bersabar tidak boleh bersedih dan berlapang dada.

Sesungguhnya Allah SWT melihat kondisi hati seseorang bukan pada penampilan atau fisik. Allah SWT lebih suka pada hati yang sedih dan hancur, kemudian Dia memuliakan kebersamaan dengan-Nya seperti yang dinyatakan dalam sebuah hadits Qudsi. "Aku bersama orang-orang yang hatinya hancur."

Kesedihan menjadi pelindung hati dari kelalaian, juga berfungsi sebagai pagar yang menjaga hubungan erat antara hamba dan Sang Pencipta.

Sufyan bin Uyainah berkata, “ Kalau saja ada orang yang bersedih lalu menangis di tengah satu umat, maka Allah SWT pasti akan merahmati seluruh umat itu disebabkan tangisan orang tersebut.”

Kesedihan yang bertumbuh bersama ikhlas dan kesungguhan hati akan mendekatkan seorang hamba dengan Sang Pencipta serta sekaligus menutup pintu kesombongan, riya’ dan sum’ah

Rahmat Allah SWT meliputi pengalaman manusia akan kesedihan atau apapun yang tidak diinginkan, yang akan berlangsung sepanjang hidupnya. Mengapa perasaan sedih disebut rahmat Allah?

Sebab ketika kesedihan mulai muncul, selalu diakhiri dengan dampak positif dan berbagai manfaat bagi seseorang yang terkena musibah. Hal ini memang bisa berbeda-beda sesuai taufik yang Allah beri dan kesadaran diri sendiri dalam memetik pelajaran.

Jika kita sedang ditimpa musibah, maka di ayat QS 2 : 286 jangan gegabah untuk berpikir buruk, berprasangka tidak baik pada Allah SWT dan pada siapapun. Setiap kesedihan yang menimpamu, pasti diikuti dengan hikmah yang indah.

Allah SWT di ayat QS 67 : 2  menciptakan makhluk-Nya tak lain untuk diberikan ujian, cobaan, ataupun musibah pada manusia agar terlihat ibadah mereka. Jika sedang senang, apakah bersyukur? Jika sedang bersedih, apakah bersabar?

“Sungguh mengagumkan urusan orang mukmin. Sesungguhnya segala urusannya menjadi baik, dan itu takkan terjadi pada siapapun selain orang mukmin. Jika dia mengalami kesenangan, dia bersyukur, maka menjadi kebaikan baginya. Jika dia terkena kesedihan, dia bersabar, maka akan menjadi kebaikan baginya.” (HR. Muslim)

Kebahagiaan "ini lah hidup yang kuinginkan" terucap diujung karierku di Surabaya. Namun karena loyalitas, pengabdian, empati pada anak dan lebih penting dari itu semua adalah ingin hidup yang bermanfaat, bisa menolong orang lain yang membutuhkan......bismillah aku Berpindah dari zona nyaman, 

Hari demi hari awalnya merasa "Ini seperti umroh tiap hari" lebih tepatnya kalau tiap hari umroh itu namanya haji. Alhamdulillah sangat banyak bersyukur atas karunia lingkungan fisik yang sehat dan membahagiakan. Lingkungan yang membuat sehat, bahkan namanya UPIL saja ya biasanya warna hitam saat ini menjadi warna putih, saking bersihnya lingkungan ini.  Wifi menyala di semua area. Makanan tidak usah masak tinggal menikmati seperti sorga. Bahkan bisa berbagi menu lengkap, senangnya bisa membuat orang lain senang.  

Keadaan berubah, hari demi hari merasakan suasana batin yang berbeda. Lingkungan psikologis bersama dengan orang lain yang membuat harus belajar banyak memaksa hati untuk bisa lentur memahami kondisi orang lain yang berinteraksi bersama. Sepi di tengah keramaian karena berpikir dan berbuat sendirian. Saat menentukan keputusan dirasa sudah dengan berbagai pertimbangan namun apa yang diidekan selalu salah di mata orang lain. Efek berikutnya menjadikan rasa dibenci karena tidak kuasa memberikan apa yang membuat senang. Padahal yang senang belum tentu membawa efek kebaikan, justru sebaliknya melemahkan mental dan ketangguhan. Karena hal itu memanjakan anak yang harusnya menjadi jiwa yang penyabar. 

“Sungguh mengagumkan urusan orang mukmin. Sesungguhnya segala urusannya menjadi baik, dan itu takkan terjadi pada siapapun selain orang mukmin. Jika dia mengalami kesenangan, dia bersyukur, maka menjadi kebaikan baginya. Jika dia terkena kesedihan, dia bersabar, maka akan menjadi kebaikan baginya.” (HR. Muslim)


Senin, 22 Juli 2024

CINTA


 

Manusia Hanya Butuh Cinta

Cintanya Alloh yang utama

Manusia tiada akan hidup tanpa cintanya Alloh

Merasa atau tidak semua mahluk ada karena cintaNya

Harusnya manusia merasa dicintai Alloh, hingga dapat terus hidup

Semua mahkluk hidup karena cintaNya

Bayi bisa terus hidup karena cinta orang tuanya

Karyawan terus berkarya karena cinta pada keluarganya, cinta pada instansinya. cinta pada anggota tempat kerjanya

 Aku membayangkan cinta itu sampai luluh air mataku

Apa yang kamu cintai?

Keluarga, anak, harta dan kalau aku dengan mantab AL HIKMAH

Saat tidak merasa dicintai maka harus ingat bahwa yang kita cari hanyalah ridho Alloh

Kalau berharap cinta manusia akan kecewa

Tidak ada guna menceritakan kebaikan demi mendapatkan cinta manusia

Inginnya setiap orang itu sederhana

Sefrekwensi saja satu dengan lainnya

Maka akan timbul magnet saling mencintai

Namun jika kenyataannya masih bertepuk sebelah tangan

Terus saja alirkan magnet cintamu, besarkan terus magnet cintamu

Sambil terus berpasrah pada Alloh karena Dia sang pemilik hati manusia


إذ ربّ شخصين تتأكد المحبة بينهما لا بسب🌷 

جمال أو حظ ولكن بمجرد تناسب الأرواح. 


Terkadang rasa cinta diantara dua kekasih menjadi semakin erat 

bukan disebabkan keindahan fisik atau limpahan materi, 

akan tetapi disebabkan keserasian ruh jiwa keduanya.


- Imam Ghazali

Kamis, 11 Juli 2024

Naik Kelas

 Naik Kelas

    Akhir Juni pengumuman Hasna dan Sari. Hasna meminta maaf "Umi jangan marah ya, aku ngasih tahu umi. Dalem minta maaf karena tidak lulus, umi marah tidak?". Spontan saja "Nggak kok dek, umi gak marah". Ya memang aku gak marah, aku sante saja, apalagi mendengar penjelasan selanjutnya kalau dari 146 orang yang lulus hanya 11. Banyak komentar negatif di grup, protes "bagaiman sistem pembelajarannya kok segitu banyak tidak lulus". Namun saya tetap yakin kalau ini semua demi kebaikan santri, semua sudah dipikirkan oleh Sulaimaniyah. Ada juga yang merasa tidak nyaman dengan komentar negatif sehingga left grup. Namun saya lebih baik memantau saja, kalau setuju saya love. Jika tidak ya saya diam, pasti nanti akan ada yang melerai. bukan saya mengabaikan, namun tidak guna berdebat....keramean di grup masih terus bergulir. 

Menghadapi segala hal, hal keramean di grup memerlukan kecerdasan emosiaonal. 

Id itu adalah instick yang muncul secara otomatis...saat anak tidak lulus pasti akan mencari sebab, mencari siapa yang salah dan seterusnya. Tindakan dan pemikiran yang dikeluarkan dan tampak itu adalah ego, misalnya dengan chat yang berapi-api, memprotes guru, mendebat teman. Ada juga yang hanya  mendengarkan, atau bahkan ada yang  menenangkan teman2 di grup. 

Bagian yang mengontrol perilaku itu adalah super ego. Ada satu walsan Bu Laily yang menge chat saya "Njenengan kok diam saja di grup bu?". Saya bilang kalau mendebat di grup tidak ada guna, sama-sama belum faham. Malah Bu Laili yang saya puji karean beliau chat "Ijazah, sertifikat itu hal yang kecil, hanya riak riak saja..yang penting anak menjadi ahlul Quran". Masyaalloh beliau lebih tinggi keyakinannya pada Alloh dan pada Sulaimaniyah. Pantesan putra beliau menjadi terbaik di sulaimaniyah. 

Masyaalloh saat mengikuti zoom dengan abi Irsyad, sangat tenang beliau menghadapi berbagai pertanyaan di chat zoom. Terlihat bahwa ketenangan beliau karena hatinya ikhal mengabdi pada sulaimaniyah, pada Alloh lewat jalur quran sehingga jawaban tersebut membungkam grup yang ramai menjadi sepi lagi. Kini grup ramai dengan pesanan seblak dari koodinatornya ibu Uma.  

Dalam menghadapi kehidupan ada3 tipe manusia : 

1. telor dibanting pecah di ubin maka telor akan pecah namun ubinnya tidak apa-apa artinya dirinya hancur dan kehancurannya itu dia menyalahkan dirinya sendiri, maka akan semakin hancur.

2. besi : keras dibanting ke lantai, besi tidak apa-apa, lante rusak, artinya manusia itu sekeras besi, saat gagal dia  menyalahkan orang lain yang bahkan akan merusak perasaan dan hati orang lain dengan kata-kata maupun perbuatannya. 

3. bola bekel : makin masalah yang dihadapi level tinggi maka makin pintar, melentingkan diri. Lingkungan tidak akan tersakiti malah mungkin akan bisa memperbaiki lingkungan yang kurang baik. 

Saat teman marah, maka bersanding untuk menenangkan dengan perilaku yang sama (minumannya, makananya)

terapi kognitif : bayangkan apa yang anda inginkan, menyenangkan dan tarik nafas 3x, masuk kelas dengan suasana senang dan tidak menjustifikasi kelas dengan jelek.

QS 3 : 186

Keniscayaan Ujian Dalam Hidup


Sunatullah menguji inilah keniscayaan ujian dalam hidup, Rasulullah SAW sebagai manusia agung tidak terlepas dari problem dalam menjalani kehidupannya. Bahkan sejak dalam kandungan Muhammad SAW telah menjadi yatim dan bertubi-tubi ujian menimpa beliau semasa hidupnya. Bila Nabi SAW saja diuji sedemikian rupa, maka sudah sewajarnya kita sebagai umatnya juga diuji dalam menjalani kehidupan. Ujian hidup pada ayat QS 3 : 186 adalah sebuah keniscayaan. 

Isyarat yang cukup bagi seorang mukmin dengan keniscayaan datangnya banyak ujian hidup.

Dalam ayat QS 29 : 2 janganlah kita mengira dengan masuk islam kita akan terus senang dan bahagia, kita harus siap diganggu dan dihujani makar musuh bahkan sekiranya kita tidak mengusik mereka...mereka yang akan mengganggu kita.😭😭😭

Menurut al-Qusyairi, seorang mukmin memiliki dua bekal untuk menghadapinya : sabar dan sikap tenang. Dalam ayat QS 25 : 75 - 76 dua sikap ini terbentuk dari keyakinan orang mukmin berjalan dalam takdir yang telah digariskan Allah SWT.

Sungguh menakjubkan orang yang beriman itu. Dalam suatu hadits Rosululloh SAW bersabda : Setiap spasi, detik dan titik dalam hidupnya dipenuhi dengan rasa bahagia dan senyum merekah. Semua dihadapi seakan-akan baik-baik saja. Betapa tidak? Saat ia ditimpa satu keburukan, ia sabar. Dan, saat menerima hadiah kenikmatan, ia bersyukur." 

Segala bentuk ujian dapat bernilai kebaikan bagi orang mukmin. Selain sabar ketika mendapatkan ujian, orang mukmin juga dituntut untuk bersyukur ketika mendapatkan nikmat. Bersyukur dapat diekspresikan dengan dua bentuk. Pertama, dalam bentuk pujian (hamdalah) lewat lisan karena adanya kebaikan yang didapat. Pujian ini muncul dari perasaan rela sekecil apa pun kebaikan yang didapat. Kedua dalam bentuk perasaan puas dalam hati dengan apa pun nikmat yang diterima. Rasa syukur baik dalam hati maupun lewat lisan adalah dua bentuk yang dapat dipraktekkan secara bersamaan.


Fokuslah pada urusan kita, tak perlulah kita pusingkan apa kata orang, selama yg kita lakukan adalah kebenaran. Karena kita yang bertanggung jawab atas kehidupan kita.....bukan orang lain.