Hasna pindah tempat belajar. Merasa kalau ditanggapi yang berbeda dengan teman yang beda kelompok "gak usah dipikirkan dek, itu terjadi karena mereka belum kenal adek hasna dan adek juga belum kenal mereka, maka ya terus baiki aja mereka, ajak bicara". "Lah mereka nolak e mik" Yo wes pokok e adik baik aja, ojok musuhan tetap senyum pada mereka"
Nasehat ini juga aku kasihkan ke muridku Kyrana "jangan menampakkan kesedihan, kemarahan pada semua orang, sehingga orang lain tidak merasa ikut kita marahi, kita cemberuti. Tetap tersenyum kalau kau bilang Iklas ya sudah tersenyum saja walaupun orang lain tidak suka pada kita.
Rosululloh tidak menempatkan sebagai orang yang paling mulia, sehingga hal itu membuat sahabat malu untuk bertanya. saat ada sahabat yang bertanya, menjawab pertanyaan dengan memegang tangan sahabat sehingga sahabat merasa dekat dan tidak sungkn bertanya walaupun itu hal yang sepele.
Para sahabat mengambil kemanfaatan Rosululloh dalam segala aspek, cara duduknya, cara berjalan, cara bergaul dengan orang baru, orang lama, terhadap orang yang lebih tua.
Hadis Jibril : hadis yang datang saat jibril menjadi manusia dan jibril mendekatkan kakkinya saat duduk. Interaksi percakapan jibril dan Rosululloh itu dapat diambil beberapa pelajaran. Saat Jibril datang dalam keadaan bugar dan baju bagus, artinya saat menuntut ilmu harus dengan penampilan terbaik kita, baju bersih, rambut rapi, duduk yang baik, tidak sambil makan.
Bila bertanya pilihlah hal yang penting, hendaknya mengawali dan mengakhiri dengan kalimat yang sopan dan berterimakasih setelah dijawab. jika bertanya ya memperhatikan dengan sebaik-baiknya tidak memalingkan muka. Jika belum tahu jawabannya maka terus terang saja, karena hal itu tidak akan membuat kita hina. Saat Rosululloh di tanya "kapan terjadinya kiamat?" maka beliau menjawab "tidak tahu". Demikian juga kita harus mencari rujukan yang tepat untuk menjawab suatu pertanyaan.
Para sahabat sudah tahu jawabannya, namun tidak lantas mengatakan "saya sudah tahu" hal ini termasuk adab yang harus di jaga saat di majlis ilmu. Boleh bertanya pada seorang guru walaupun kita sudah tahu jawabannya dengan maksud supaya teman kita yang lainnya juga ikut tahu jawabannya. Misalnya tata cara wudhu, kita sudah tahu namun tujuannya untuk mengajarkan pada orang lain yang masih belum bagus cara wudhunya.
Ada sahabat yang bertanya "apakah aku boleh bezina?" maka rosululloh menjawab "apakah kau rela jika ibumu, anak perempuanmu dizinai? Hal ini menunjukkan bahwa Rosululloh adalah bukan sosok yang ditakuti sehingga sahabat berani meminta ijin saat akan melakukan perbuatan zina. Hal ini juga menunjukkan bahwa Rosululloh adalah sososk yang dicintai, datang ke Rosululloh untuk mendapatkan solusi dan pertimbangan dari perbuatannya. Maka kita bisa mencontoh Rosululloh sebagai guru yang penyayang.
Murid diberikan pemahaman dulu, bukan langsung hukuman. Dijelaskan sehingga sahabat tersebut tidak merasa hina setelah keluar dari majelis. Rosululloh bersikap sebagai kebapakkan.
Hadis 1 : tentang adap menuntut ilmu
Hadis 2 : cara Rosululloh memberikan jawaban kepada pemuda yang bertanya tentang masalahnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar