MELAKUKAN AMALAN SECARA TERUS-MENERUS
Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah hadis syarif, “Amalan yang paling dicintai oleh Allah SWT adalah amalan yang dikerjakan secara terus-menerus walaupun sedikit.”
Sebab, mengerjakan amal saleh secara terus-menerus dan tidak lalai dalam mengerjakannya merupakan sebuah isyarat bahwa seseorang memiliki hasrat untuk beribadah. Seseorang hanya bisa merasakan dampak dan manfaat dari ibadah yang ia kerjakan setelah ia meneruskan amalannya selama beberapa waktu dan merasakan ketenangan di dalam hatinya. Amal saleh harus dikerjakan bertepatan ketika sedang tidak sibuk dengan keinginan-keinginan nafsu. Oleh karena itu, untuk bisa melakukan hal itu, tidak ada cara lain selain mengerjakan amal tersebut secara teratur.
Lukman ‘Alaihissalām berkata,
“Biasakanlah dirimu untuk memperbanyak membaca istighfar. Sebab, Allah SWT telah menetapkan suatu waktu yang di dalamnya Dia tidak akan menolak orang yang meminta kepada-Nya.”
Rasulullah SAW bersabda dalam beberapa hadis syarif
Kemarin sempat menjadi emosional karena mengurusi surat rekomendasi yang beberapa hari belum juga selesai padahal sudah ditunda, belum lagi harus merasakan dilempar sana sini sehingga belum selesai. Ditambah komentar orang yang tidak semestinya dilontarkan, mestinya sebelum komentar melihat dulu kondisi diri dan anaknya. Sementara waktu terus berjalan dan murid terus mendesak dengan cara yang masih perlu dibimbing. Malu sebenarnya aku setelah menyadari hal ini.
Pagi ini diingatkan oleh kajian aa gym : jika banyak masalah pasrahkan pada Alloh, hasbunalloh wa nikmal wakil yang setiap hari 350 kali saya ucapkan, dan doalah Alloh humma inni audzubika minal hammi wal hazani....yang setiap hari minimal 5 kali dilantunkan maka alloh akan menjamin ketenangan hati. Membaca diatas adalah sambungan dari ceramah di IG aa Gym bahwa harus solat dengan khusyuk, caranya dengan makan dulu jika sudah lapar dan makanan tersedia/ jangan mikir hal-hal dunia, mengerti bacaan solat.
Aku jadi sadar bahwa kenapa selam ini kalau di rumah selalu dapat tidur pulas dan tidur lagi, karena ada ketenangan hati dan memasrahkan semua hal yang belum beres di rumah pada Alloh, karena beneran merasa tidak mampu, tidak cukup uang untuk mengatasi masalah di rumah. Di sini mungkin aku memakai logika untuk menghadapi masalah sehingga sering terpikir dan membuat gundah jiwa. Namun ketika sudah beneran pasrah dan menangis di tengah malam, bahkan saat ini sudh bisa menangis dan berdua dengan Alloh di tengah keramaian, hati akan terasa tenang..."beneran ya Alloh saya tidak mampu" maka hati menjadi tenang.."sudahlah apa katamu, terserah aku sudah berusah yang terbaik yang aku bisa".
Di situ aku sadar bahwa di rumah walaupun dengan banyak hal yang belum aku bisa, namun ketenangan ada. Di sisi lain ketenangan itu melenakan, membuat kurang berdoa. Ya itulah makanya di sini takdirnya sehingga banyak berdoa dan banyak meras butuh pertolongan Alloh.
Di sini aku sadar bukan banyak uang yang membuat tenang, tapi jiwa yang khusyuk itu dijamin ketenangan oleh Alloh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar