QS 2 : 109
Berlapang Dada
Allah SWT menjelaskan di ayat QS 2 : 109 bahwa sebagian besar ahli kitab selalu berangan-angan agar dapat membelokkan kaum muslimin dari agama Tauhid menjadi kafir seperti mereka, dengan berbagai tipu muslihatnya karena kedengkian semata. Allah memberi tuntunan pada kita bagaimana cara menghadapi tindak - tanduknya, yaitu dengan cara memaafkan dan berlapang dada.
Lapang dada membuat kita menjadi pribadi yang kuat dan tabah. Memiliki sikap yang lapang dada membuat kita tampak berwibawa dan karismatik.
Lapang dada adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan sikap terbuka, sikap menampung berbagai informasi dan nasihat, sikap tidak mudah tersinggung.
Lapang dada, secara simbolik digunakan Allah SWT untuk menunjuk orang-orang yang kepadanya Dia berkenan memberi petunjuk atau hidayah, terutama hidayah iman dan Islam. Karena di QS 6 : 125 orang yang bersih hati dan lapang dada, yang mampu menekan secara maksimal kecenderungan-kecenderungan buruk yang ada dalam dirinya, seperti rasa benci, dengki, iri hati, dan dendam. Sebaliknya, ia juga mampu dan berhasil mengembangkan potensi-potensi baik yang ada dalam dirinya menjadi kualitas-kualitas moral (akhlaq al-karimah) yang nyata dan aktual dalam kehidupannya.
Keutamaan lapang dada dalam QS 39 : 10 adalah sabar dan di terangkan di ayat 25 : 63 membalas perbuatan buruk dengan perbuatan baik.
Terkait itu, Rasulullah SAW berpesan :
"Maukah engkau jika aku beritahu tentang perkara yang karenanya Allah meninggikan bangunan dan mengangkat derajat?"
Para sahabat berkata, "Ya, wahai Rasulullah."
"Berlapang dada kepada orang bodoh yang menyakitimu, memaafkan kesalahan orang yang menzalimimu, menderma kepada kepada orang yag tidak peduli kepadamu, dan menyambung hubungan silaturahim dengan orang-orang yang memutuskannya," jelas Nabi SAW.
Senyuman yang dilahirkan dengan keikhlasan akan menghindarkan kita dari sifat kebencian dan kedengkian.
Salam semangat 5T💪❤️
Alhamdulillah anak-anakku mandiri.
Sari setiap tahun berusaha membagikan uang dari para donatur untuk adek-adeknya dan umi abinya. Walaupun pada saat ada adek kelasnya yang berangkat dia memesan kebutuhannya di shopiku dan mengirimkan ke rumah kemudian diantar ke adek kelasnya yang akan berangkat ke turky. tidak apa...itu kewajiban kami sebagai orang tua, toh selama ini kebutuhannya sudah dipenuhi oleh asrama dan juga dari uangnya yang dikasih oleh para donatur.
Riza, menyimpan uangnya untuk kebutuhan dirinya. Saat aku lupa memberi uang dia diam saja kecuali sangat habis maka minta dikirim lewat Dana.
Hima, membeli barang yang tembakan alias KW. Suatu ketika sakit hati karena diejek temannya karena hal tersebut. Aku hanya bisa mendoakan suatu saat bisa membeli yang branded, karena kami tidak ada prinsip membeli barang branded. Prinsip kami tidak terlalu penting barang branded, yang tahu hanya orang yang memakai barang branded juga. Prinsip kami nyaman dan bisa untuk memberi ke orang yang lebih membutuhkannya.
Mail, menyimpan uangnya sendiri dan hanya membeli saat sangat membutuhkan dan menginginkan. Pernah uangnya disimpan di mobil dan mobil kami sering dpinjam orang lain, maka raiblah uang tersebut yang merupakan hasil tabungannya. Kami berusaha memberikan pengertian hal tersebut bahwa harus teliti menyimpan barang, harus tahu tempat umum dan tempat pribadi.
Hasna, nerimoan, kalau disangoni jika uangnya masih ada maka tidak minta. Mentarget dirinya untuk maksimal sangu setiap hari 5000k. Suatu saat bajunya sobek, aku berusaha memnjahitkan namun dia tidak mau, dirangkepi dengan baju yang lain.
Hidup ini bukan hanya mencari yang terbaik, namun lebih kepada menerima kenyataan dengan ikhlas bahwa kita adalah kita, maka jadilah diri kita sendiri....masyaalloh anak anakku....umi doakan kau mulia dunia akhirot....aamiin