Rabu, 17 Mei 2023

Berlapang Dada

 QS 2 : 109

Berlapang Dada


Allah SWT menjelaskan di ayat QS 2 : 109 bahwa sebagian besar ahli kitab selalu berangan-angan agar dapat membelokkan kaum muslimin dari agama Tauhid menjadi kafir seperti mereka, dengan berbagai tipu muslihatnya karena kedengkian semata. Allah memberi tuntunan pada kita bagaimana cara menghadapi tindak - tanduknya, yaitu dengan cara memaafkan dan berlapang dada.

Lapang dada membuat kita menjadi pribadi yang kuat dan tabah. Memiliki sikap yang lapang dada membuat kita tampak berwibawa dan karismatik.

Lapang dada adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan sikap terbuka, sikap menampung berbagai informasi dan nasihat, sikap tidak mudah tersinggung.

Lapang dada, secara simbolik digunakan Allah SWT untuk menunjuk orang-orang yang kepadanya Dia berkenan memberi petunjuk atau hidayah, terutama hidayah iman dan Islam. Karena di QS 6 : 125 orang yang bersih hati dan lapang dada, yang mampu menekan secara maksimal kecenderungan-kecenderungan buruk yang ada dalam dirinya, seperti rasa benci, dengki, iri hati, dan dendam. Sebaliknya, ia juga mampu dan berhasil mengembangkan potensi-potensi baik yang ada dalam dirinya menjadi kualitas-kualitas moral (akhlaq al-karimah) yang nyata dan aktual dalam kehidupannya.


Keutamaan lapang dada dalam QS 39 : 10 adalah sabar dan di terangkan di ayat 25 : 63 membalas perbuatan buruk dengan perbuatan baik.

Terkait itu, Rasulullah SAW berpesan : 

"Maukah engkau jika aku beritahu tentang perkara yang karenanya Allah meninggikan bangunan dan mengangkat derajat?"

Para sahabat berkata, "Ya, wahai Rasulullah."

"Berlapang dada kepada orang bodoh yang menyakitimu, memaafkan kesalahan orang yang menzalimimu, menderma kepada kepada orang yag tidak peduli kepadamu, dan menyambung hubungan silaturahim dengan orang-orang yang memutuskannya," jelas Nabi SAW.

Senyuman yang dilahirkan dengan keikhlasan akan menghindarkan kita dari sifat kebencian dan kedengkian.

Salam semangat 5T💪❤️

Alhamdulillah anak-anakku mandiri. 

Sari setiap tahun berusaha membagikan uang dari para donatur untuk adek-adeknya dan umi abinya. Walaupun pada saat ada adek kelasnya yang berangkat dia memesan kebutuhannya di shopiku dan mengirimkan ke rumah kemudian diantar ke adek kelasnya yang akan berangkat ke turky. tidak apa...itu kewajiban kami sebagai orang tua, toh selama ini kebutuhannya sudah dipenuhi oleh asrama dan juga dari uangnya yang dikasih oleh para donatur.

Riza, menyimpan uangnya untuk kebutuhan dirinya. Saat aku lupa memberi uang dia diam saja kecuali sangat habis maka minta dikirim lewat Dana. 

Hima, membeli barang yang tembakan alias KW. Suatu ketika sakit hati karena diejek temannya karena hal tersebut. Aku hanya bisa mendoakan suatu saat bisa membeli yang branded, karena kami tidak ada prinsip membeli barang branded. Prinsip kami tidak terlalu penting barang branded, yang tahu hanya orang yang memakai barang branded juga. Prinsip kami nyaman dan bisa untuk memberi ke orang yang lebih membutuhkannya.

Mail, menyimpan uangnya sendiri dan hanya membeli saat sangat membutuhkan dan menginginkan. Pernah uangnya disimpan di mobil dan mobil kami sering dpinjam orang lain, maka raiblah uang tersebut yang merupakan hasil tabungannya. Kami berusaha memberikan pengertian hal tersebut bahwa harus teliti menyimpan barang, harus tahu tempat umum dan tempat pribadi.

Hasna, nerimoan, kalau disangoni jika uangnya masih ada maka tidak minta. Mentarget dirinya untuk maksimal sangu setiap hari 5000k. Suatu saat bajunya sobek, aku berusaha memnjahitkan namun dia tidak mau, dirangkepi dengan baju yang lain. 

Hidup ini bukan hanya mencari yang terbaik, namun lebih kepada menerima kenyataan dengan ikhlas bahwa kita adalah kita, maka jadilah diri kita sendiri....masyaalloh anak anakku....umi doakan kau mulia dunia akhirot....aamiin

Kamis, 04 Mei 2023

Ketenangan

 MELAKUKAN AMALAN SECARA TERUS-MENERUS


Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah hadis syarif, “Amalan yang paling dicintai oleh Allah SWT adalah amalan yang dikerjakan secara terus-menerus walaupun sedikit.”

Sebab, mengerjakan amal saleh secara terus-menerus dan tidak lalai dalam mengerjakannya merupakan sebuah isyarat bahwa seseorang memiliki hasrat untuk beribadah. Seseorang hanya bisa merasakan dampak dan manfaat dari ibadah yang ia kerjakan setelah ia meneruskan amalannya selama beberapa waktu dan merasakan ketenangan di dalam hatinya. Amal saleh harus dikerjakan bertepatan ketika sedang tidak sibuk dengan keinginan-keinginan nafsu. Oleh karena itu, untuk bisa melakukan hal itu, tidak ada cara lain selain mengerjakan amal tersebut secara teratur.

Lukman ‘Alaihissalām berkata,

“Biasakanlah dirimu untuk memperbanyak membaca istighfar. Sebab, Allah SWT telah menetapkan suatu waktu yang di dalamnya Dia tidak akan menolak orang yang meminta kepada-Nya.”

Rasulullah SAW bersabda dalam beberapa hadis syarif 

Kemarin sempat menjadi emosional karena mengurusi surat rekomendasi yang beberapa hari belum juga selesai padahal sudah ditunda, belum lagi harus merasakan dilempar sana sini sehingga belum selesai.  Ditambah komentar orang yang tidak semestinya dilontarkan, mestinya sebelum komentar melihat dulu kondisi diri dan anaknya. Sementara waktu terus berjalan dan murid terus mendesak dengan cara yang masih perlu dibimbing. Malu sebenarnya aku setelah menyadari hal ini.

Pagi ini diingatkan oleh kajian aa gym : jika banyak masalah pasrahkan pada Alloh, hasbunalloh wa nikmal wakil yang setiap hari 350 kali saya ucapkan, dan doalah Alloh humma inni audzubika minal hammi wal hazani....yang setiap hari minimal 5 kali dilantunkan maka alloh akan menjamin ketenangan hati. Membaca diatas adalah sambungan dari ceramah di IG aa Gym bahwa harus solat dengan khusyuk, caranya dengan makan dulu jika sudah lapar dan makanan tersedia/ jangan mikir hal-hal dunia, mengerti bacaan solat. 

Aku jadi sadar bahwa kenapa selam ini kalau di rumah selalu dapat tidur pulas dan tidur lagi, karena ada ketenangan hati dan memasrahkan semua hal yang belum beres di rumah pada Alloh, karena beneran merasa tidak mampu, tidak cukup uang untuk mengatasi masalah di rumah. Di sini mungkin aku memakai logika untuk menghadapi masalah sehingga sering terpikir dan membuat gundah jiwa. Namun ketika sudah beneran pasrah dan menangis di tengah malam, bahkan saat ini sudh bisa menangis dan berdua dengan Alloh di tengah keramaian, hati akan terasa tenang..."beneran ya Alloh saya tidak mampu" maka hati menjadi tenang.."sudahlah apa katamu, terserah aku sudah berusah yang terbaik yang aku bisa".

Di situ aku sadar bahwa di rumah walaupun dengan banyak hal yang belum aku bisa, namun ketenangan ada. Di sisi lain ketenangan itu melenakan, membuat kurang berdoa. Ya itulah makanya di sini takdirnya sehingga banyak berdoa dan banyak meras butuh pertolongan Alloh. 

Di sini aku sadar bukan banyak uang yang membuat tenang, tapi jiwa yang khusyuk itu dijamin ketenangan oleh Alloh.