Selasa, 18 Juni 2013

Aku Bangga Indonesia

Setelah Go Abroad👲👳👴

Dua bulan yang lalu saya melaksanakan Umroh, saya merasakan di Arab begitu panas dan udaranya kering, pemandangan sepanjang jalan dihiasi dengan gunung batu, hanya ada semak belukar yang tinggal ranting-rantingnya saja, kalaupun di perkotaan ada taman kota itu harus menghabiskan banyak uang untuk perawatannya. Hal ini karena tidak ada air tanah sehingga harus mengolah dari air laut dan itu yang menjadikan air mahal.  Tanah yang memenuhi syarat untuk hidupnya tumbuhan yaitu cukup mengandung unsur hara sulit ditemukan sehingga harus mengimpor dari negara lain. Karena tumbuhan yang sedikit salah satunya yang menyebabkan udara menjadi panas dan kurang kelembaban. Suhu  yang panas disebabkan karena kurangnya hujan, kalaupun ada hanya satu kali dalam satu tahun. 
                Indonesia adalah negara yang tanahnya subur sehingga banyak sekali jenis tumbuhan yang dapat tumbuh di Indonesia. Suhunya yang cocok untuk kebanyakan makhluk hidup silih berganti antara musim kemarau yang seimbang pergantiannya dengan musim penghujan. Karena subur tanahnya itulah maka sering menjadi pepatah bahwa di Indonesia batang pohon yang patah saja di tancapkan di tanah bisa tumbuh menjadi pohon yang subur. Banyak ditemui hutan sehingga muncul  julukan untuk hutan di Indonesia adalah “Paru-paru dunia”. Artinya bahwa Indonesia adalah sumber terbesar penghasil oksigen yang diperlukan oleh semua makhluk hidup.  Sayuran dapat tumbuh subur sehingga dapat dibeli dengan harga yang murah bahkan bagi masyarakat pedesaan tidak perlu membeli meraka dapat menanam di pekarangan rumahnya sehingga ketika membutuhkan tinggal memetik saja.  Di Arab saudi sayuran harus mengimpor dari negara lain sehingga harganya hampir sama dengan daging.
                Bukan lautan hanya kolam susu, ikan dan jala cukup menghidupimu.......itu adalah penggalan lagu yang berjudul “Kolam Susu”. Lagu itu menggambarkan bagaimana kemakmuran Indonesia walaupu tidak harus menjadi sumur minyak bagi dunia tapi dengan kolam susunya lebih dari cukup untuk menghidupi  bangsa Indonesia. Kebanggan dan syukur  yang harusnya kita sebagai warga negara Indonesia lakukan adalah menjaga lingkungan yang belakangan ini kesadaran untuk hal tersebut sudah mulai pudar dengan adanya fenomena banyak banjir yang terjadi terutama di kota besar. Banjir di kota besar itu terjadi akibat masyarakat yang kurang peduli lingkungan sehingga disungai banyak terdapat sampah yang akan menyumbat aliran air.
                Perwujudan rasa peduli lingkungan juga sudah mulai digalakkan lagi terutama di kota Surabaya sehingga bila pagi-pagi saya berangkat kerja sudah banyak petugas kebersihan yang menyapu jalan. Tahun 2004 volume sampah mencapai 264.000 meter kubik per bulan, pada tahun 2005 menjadi 261.000 meter kubik, tahun 2006 volume sampah tinggal 161.000 meter kubik per bulan, dan sekitar 160.000 meter kubik langsung terangkut ke tempat penampungan akhir (TPA). Sisanya diolah warga serta dinas kebersihan dan pertamanan menjadi kompos.
Program tersebut merupakan salah satu yang menjadikan Surabaya bebas dari sampah dan menyebabkan pencetusnya yaitu Wali Kota Surabaya Tri Risma menjadi nominator dalam tokoh perempuan sedunia. Pemerintah Surabaya juga sudah menyediakan dua tempat sampah yang berwarna kuning untuk sampah anorganik misalnya plastik dan tempat sampah berwarna biru untuk sampah organik dan sisa makanan.  Apabila semua bangsa Indonesia mempunyai jiwa kepedulian terhadap lingkungan maka Indonesia akan semakin Volume sampah Surabaya khususnya dan dunia pada umumnya akan  berkurang.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar