Setelah Go Abroad👲👳👴
Dua bulan yang lalu saya melaksanakan Umroh, saya merasakan
di Arab begitu panas dan udaranya kering, pemandangan sepanjang jalan dihiasi
dengan gunung batu, hanya ada semak belukar yang tinggal ranting-rantingnya
saja, kalaupun di perkotaan ada taman kota itu harus menghabiskan banyak uang
untuk perawatannya. Hal ini karena tidak ada air tanah sehingga harus mengolah
dari air laut dan itu yang menjadikan air mahal. Tanah yang memenuhi syarat untuk hidupnya
tumbuhan yaitu cukup mengandung unsur hara sulit ditemukan sehingga harus
mengimpor dari negara lain. Karena tumbuhan yang sedikit salah satunya yang
menyebabkan udara menjadi panas dan kurang kelembaban. Suhu yang panas disebabkan karena kurangnya hujan,
kalaupun ada hanya satu kali dalam satu tahun.
Indonesia
adalah negara yang tanahnya subur sehingga banyak sekali jenis tumbuhan yang
dapat tumbuh di Indonesia. Suhunya yang cocok untuk kebanyakan makhluk hidup
silih berganti antara musim kemarau yang seimbang pergantiannya dengan musim
penghujan. Karena subur tanahnya itulah maka sering menjadi pepatah bahwa di
Indonesia batang pohon yang patah saja di tancapkan di tanah bisa tumbuh
menjadi pohon yang subur. Banyak ditemui hutan sehingga muncul julukan untuk hutan di Indonesia adalah
“Paru-paru dunia”. Artinya bahwa Indonesia adalah sumber terbesar penghasil
oksigen yang diperlukan oleh semua makhluk hidup. Sayuran dapat tumbuh subur sehingga dapat
dibeli dengan harga yang murah bahkan bagi masyarakat pedesaan tidak perlu membeli
meraka dapat menanam di pekarangan rumahnya sehingga ketika membutuhkan tinggal
memetik saja. Di Arab saudi sayuran
harus mengimpor dari negara lain sehingga harganya hampir sama dengan daging.
Bukan
lautan hanya kolam susu, ikan dan jala cukup menghidupimu.......itu adalah
penggalan lagu yang berjudul “Kolam Susu”. Lagu itu menggambarkan bagaimana
kemakmuran Indonesia walaupu tidak harus menjadi sumur minyak bagi dunia tapi
dengan kolam susunya lebih dari cukup untuk menghidupi bangsa Indonesia. Kebanggan dan syukur yang harusnya kita sebagai warga negara
Indonesia lakukan adalah menjaga lingkungan yang belakangan ini kesadaran untuk
hal tersebut sudah mulai pudar dengan adanya fenomena banyak banjir yang terjadi
terutama di kota besar. Banjir di kota besar itu terjadi akibat masyarakat yang
kurang peduli lingkungan sehingga disungai banyak terdapat sampah yang akan
menyumbat aliran air.
Perwujudan
rasa peduli lingkungan juga sudah mulai digalakkan lagi terutama di kota
Surabaya sehingga bila pagi-pagi saya berangkat kerja sudah banyak petugas
kebersihan yang menyapu jalan. Tahun
2004 volume sampah mencapai 264.000 meter kubik per bulan, pada tahun
2005 menjadi 261.000 meter kubik, tahun 2006 volume sampah tinggal 161.000
meter kubik per bulan, dan sekitar 160.000 meter kubik langsung terangkut ke
tempat penampungan akhir (TPA). Sisanya diolah warga serta dinas kebersihan dan
pertamanan menjadi kompos.
Program tersebut merupakan salah satu yang menjadikan Surabaya bebas dari sampah
dan menyebabkan pencetusnya yaitu Wali Kota Surabaya Tri Risma menjadi
nominator dalam tokoh perempuan sedunia. Pemerintah Surabaya juga sudah
menyediakan dua tempat sampah yang berwarna kuning untuk sampah anorganik
misalnya plastik dan tempat sampah berwarna biru untuk sampah organik dan sisa
makanan. Apabila semua bangsa Indonesia
mempunyai jiwa kepedulian terhadap lingkungan maka Indonesia akan semakin Volume
sampah Surabaya khususnya dan
dunia pada umumnya akan berkurang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar