Minggu, 26 Oktober 2025

Nabi Syuaib

 QS 7 : 87

Keahlian Nabi Syu'aib Dalam Berdakwah


Dakwah adalah tugas yang berat dan pekerjaan yang serius yang hanya bisa dipikul oleh orang-orang yang mulia, pastinya menghadapi gangguan sebagaimana para nabi yang berupa penentangan, penolakan, keengganan dan kesombongan. Pada ayat QS 7 : 87 mengutarakan keahlian Nabi Syu'aib dalam berdakwah (menyampaikan ajaran-ajaran Allah) yang dikemukakan dengan kata-kata yang tegas, bijaksana dan mengesankan. Nabi Syu'aib berkata jika ada golongan yang membenarkan seruannya di ayat QS 7 : 85 agar menyembah Allah Tuhan Yang Maha Esa dan meninggalkan perbuatan zalim seperti mengurangi hak manusia dalam menimbang dan menakar, maka akan terhindar dari siksa Allah. Sebaliknya, sekiranya ada golongan yang belum menyambut seruannya dan masih tetap kufur dan zalim, maka bersabarlah menunggu keputusan Allah yang seadil-adilnya.


Dakwah bermakna ajakan untuk memahami, mempercayai (mengimani), dan mengamalkan ajaran Islam, juga mengajak kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran.


Cara Nabi Muhammad SAW dalam berdakwah adalah hal yang paling ideal untuk ditiru. Nabi Muhammad terkenal dengan sikap yang lemah lembut dalam berdakwah namun tegas bila itu sudah berkaitan dengan prinsip keagamaan.  Diharapkan tidak akan menimbulkan permusuhan terhadap orang-orang yang didakwahkan. Kelembutan dalam berdakwah diperlukan dikarenakan di ayat QS 20 : 44 tabiat manusia tidak ada yang pernah senang dan menginginkan kekerasan. Dan di ayat QS 3 : 159 jika keras dan berhati kasar tentunya akan menjauhkan diri.


Namun yang perlu diperhatikan, meski dakwah hendaknya menggunakan tutur bahasa yang lembut dan halus, ada kalanya di kondisi/situasi tertentu mengharuskan dai mengambil sikap yang tegas. Sikap lemah lembut itu ada tempatnya dan sikap keras juga ada tempat yang tidak cocok baginya kecuali tempat-tempat tertentu. Dalam mengemban tugas dakwah itu berat dan penuh resiko, sebagai pendakwah harus menghiasi diri dengan sikap santun, sabar, bijaksana dan arif.

Yakinlah dalam ayat QS 2 : 269 bahwa Allah akan memberikan hikmah kepada yang dikehendaki-Nya dan hanya orang yang berakal yang dapat mengambil pelajaran.

Hikmah juga bisa berarti meletakkan sesuatu pada tempatnya dan mengerjakan sesuatu pada momentum yang tepat. Hikmah juga berarti menyelesaikan masalah tanpa menimbulkan masalah baru. Menyelesaikan masalah dengan menimbulkan masalah lain atau masalah yang lebih besar lagi merupakan bukti ketiadaan hikmah.

Wallahu'alam bishowab ❤️

Pandangan itu yang selalu ditujukan dengan tajam dan mulut cemberut. Sakit memang rasanya seperti di panah di ulu hati,  namun anehnya itu hanya dirasakan oleh adek-adeknya. Sang guru tidak merasakan itu, aneh kan? Padahal layaknya seorang yang dewasa kanapa kok tidak merasakan itu.

 "Sabar ya ibu, pasti suatu saat akan sadar" kata adek kedua. 

Adek pertama bilang "ibu, harusnya tegas dan mengingatkan langsung" 

Ibu " Sebenarnya bisa saja anakku, namun kalau ibu ingatkan langsung pasti dia akan malu, sakit hati dan tidak akan menerima masukan ibu. Ibu juga akan terlihat seperti meludah ke atas, karena kemarahan itu akan kembali pada yang marah, nanti ibu akan sampaikan pada sahabatnya yang mungkin bisa masuk jika memberikan arahan".

Maka yang bisa dilakukan ibu dengan memberikan masukan pada sang guru untuk memberikan arahan

Rabu, 01 Oktober 2025

Visa Pelajar

Riza mengambil keputusan


Tiba-tiba ditelpon untuk memenuhi undangan penanda tanganan kesediaan berangkat dengan visa turis. padahal sebelumnya sudah dibilangi kalau pakai visa pelajar. Visa pelajar bikin tenang di hati karena akan aman dari penangkapan penduduk ilegal walaupun hanya berlaku 3 bulan namun itu masih mendingan dari pada visa turis yang hanya 1 bulan. 

Selama visa masih berlaku, santri bisa berjalan jalan, namun setelah itu tidak bisa keluar. Mengharapkan diuruskan kimlik atau ijin tinggal yang berlaku 1 tahun. Kimlik pengurusannya mudah atau tidaknya tergantung daerah masing-masing. Sari mendapatkan kimlik setelah di tahun ke 3. Hal ini menyebabkan dia tidak diijinkan mengunjungi Turki dalam waktu 1 tahun setelah kepulangan.

Sebenarnya aku juga punya opsi untuk menguliahkan ke Pare atau ke STID, namun Riza berkata "Aku eman umi dan abi yang sudah tahu teman2nya jika kalau mau ke Turky, umi kan malu". Masyaalloh anakku sempat berpikir tentang harga diri umi abinya yang sudah banyak orang tahu bahwa anaknya mau ke Turky. Aku bilang kalau hal ini bukan menjadi permasalahan kami sebagai orang tua. Kami akan dengan gampang bilang bahwa memilih pendidikan selain di Turky juga ada kebaikannya. Tidak ada di dunia ini sistem yang sempurna. 

Bismillah setelah berunding dengan Riza, dia siap meneruskan ke Turky dengan segala resiko. Misalnya sejelek-jeleknya di deportasi dan dipulangkan paling tidak dia sudah pernah ke luar negri, toh kalaupun dipulangkan juga tidak dibiarkan pulang sendiri atau tidak mungkin ditelantarkan oleh Yayasan Sulaimaniyah, dan akupun sebagai ibunya akan mengirimkan biaya kepulangnnya, dan memang itu biaya belajar dari pengalaman. 

Bismillah aku serahkan Riza pada Alloh karena dia sudah pada jalan yang benar yaitu jalannya Al Quran. Mungkin dulu pernah aku belum yakin kalau pendidikan pondok itu menjamin masa depan dan pekerjaan, namun aku makin menguatkan diri bahwa jalan yang kami pilih itu adalah jalan yang dikehendaki oleh Alloh, sehingga dengan penuh keyakinan pula bahwa, jika berada di jalan Alloh, maka dengan enak aku menyerahkan diri dan anakku padaMu. "Tolonglah ya Alloh, karena anak2 kami sudah di jalanMu. Aku infaqkan anak2ku di jalan Alloh....Ya Alloh berikan petunjuk pada anak-anakku yang sudah baik di jalanMu....aamiin. 

Riza sempat juga mengutaarakan ke abi ihya, abi yang selama ini dekat dari hati dan dianggap Riza bijak dan sabar dalam mengatasi permasalahan murid. Riza bilang bahwa dia memilih meneruskan di Turky dengan berbagai resiko misalnya di deportasi dan akan menjalankan belajarnya dengan lebih baik lagi.  

Keberangkatanpun, dia mengambil keputuasan untuk bersama temannya, Alif. Naik kereta api jarak jauh, pertama kalinya dia berangkat. Kami semua ingin mengantarkan namun waktu yang cukup panjang akan cukup membuat sulit ijin di tempat kerja umi dan mbak Sari. Kami antar sampai Gubeng sementara temannya stat di Sidoarjo. Rasanya nahan airmata banget melihat kepergiannya walaupun secara fisik sudah lebih besar dari Abi, sudah pantas jadi Abi Sulaimaniyah karena selama di pondok dia juga selalu jadi ketua. Namun wajar jika dia gemetaran juga saat ambil kartu chip yang sempat terbawa...sambil lari dan menemui kami lagi untuk menyerahkan chip kartu. Gemetaran itu tandanya di bertangungjawab, takut ketinggalan kereta.

QS 6 : 55

Jalan Hidup


Ayat QS 6 : 55 Allah SWT menerangkan ayat-ayat Al Qur'an agar terlihat jelas jalan hidup orang yang beriman (shaleh) dan jalan hidup orang yang berdosa. Setiap orang dalam ayat QS 74 : 38 akan mempertanggungjawabkan pilihan jalan yang ditempuhnya.


Jalan hidup orang beriman adalah mengerjakan kebaikan, sedangkan jalan hidup orang yang tidak beriman adalah berbuat dosa.

Dalam ayat QS 59 : 18 orang yang beriman selalu bermuhasabah diri setiap harinya, dengan mengupgrade hidupnya setiap hari ke arah yang lebih baik dengan terus mengerjakan kebaikan dan bertakwa kepada Allah SWT. 

Jalan hidup orang beriman adalah mengerjakan kebaikan dan bertakwa kepada Allah, yaitu :

1. QS 3 : 102 bertakwa dengan menaati Allah dan tidak bermaksiat kepada-Nya.

2. QS 2 : 152 senantiasa mengingat Allah dan bersyukur kepada-Nya. 

3. QS 23 : 3 menjauhkan diri dari kegiatan yang sia-sia. 

4. QS 2 : 43 mendirikan shalat dan menginfaqkan sebagian dari rezeki yang diberikan Allah. 

5. Mencintai mukmin yang lainnya. (HR. Muslim)

6. QS 49 : 15 berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwa. 

7. QS 65 : 2 - 3 bertawakkal kepada Allah. 

8. QS 5 : 2 mengamalkan nilai ketuhanan dan solidaritas yang tinggi. 

 

Inilah ayat-ayat Allah yang menjelaskan jalan hidup orang beriman, sehingga sangat jelas sekali bedanya dengan jalan hidup orang yang tidak beriman.

Wallahu'alam bishowab ❤️