Midle Management
Membuat suatu keputusan itu seperti menjadi imam dalam solat, semua diam untuk mendengarkan apa yang akan dibacakan oleh imam. Makmum dalam solat hanya akan berkomentar setelah salam, sementara membuat keputusan akan langsung ditentang jika keputusannya tidak mengenakkan. Maka menjadi imam solat harus mempunyai ilmu dan menjadi pimpinan dalam organisasi harus punya ilmu, menjadi pimpinan di rumah tangga juga harus mempunyai ilmu mencari nafkah, ilmu mendidik keluarga. Menjadi ibu rumah tangga juga harus mempunyai ilmu, ilmu memasak, mendidik anak, mengelola keuangan dan banyak lagi. Maka ilmu harus dicari karena dengan ilmu itula akan menjadi tinggi derajat manusia sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur'an (QS. Al-Mujadilah: 11). Ilmu tidak hanya mencakup ilmu agama, tetapi juga ilmu dunia yang bermanfaat, karena keduanya dapat meningkatkan kedudukan seseorang di mata Allah SWT dan di masyarakat, bahkan membuka jalan bagi amalan-amalan lain yang juga meninggikan derajat.
Saat ini baru merasakan bagaimana menjadi imam bagi pimpinan yang lainnya, keputusan ditunggu oleh lainnya. Seakan takut memutuskan jika keputusan hanya memihak satu sisi. Sementara top management meinta segera memutuskan dan waktu terus berjalan tinggal 2x 24 jam untuk memutuskan villa terbaik. Harus survey terlebih dahulu, jangan percaya foto dan video yang seakan besar dan bersih, namun tetap perlu disurvey. Setelah survey ternyata sempit, naik sampai lantai 3 tangganya ngeri juga, belum ada tempat berkumpul yang luas. Menghubungi ke sana ke mari, menunggu dead line untuk booking....masyaalloh ini pengalaman pertama booking untuk selera orang lain.
Top managemen seakan mengetes cara berpikir midel management "hayyo ambil keputusan yang menghemat dana namun juga nyaman buat hidup bersama". Wow .....Membuat keputusan seperti ujian presentasi di depan dosen penguji, harus menguntungkan semua pihak. Siswa senang dan juga dari sisi anggaran sekolah tidak melebihi buget. Pusing rasanya dan sumpek harus mengambil keputusan sendiri. Bismillah aku berdoa dengan fatihah....ihdinasyirotol mustaqim....
"Baik ustd, saya pilih villa baloga 2 untuk kenyamanan siswi dan keadilan dengan siswa putra". Alhamdulillah murid merasa nyaman dan bahagia. Mereka bisa berenang dan sambil belajar TKA. Buat yang putra harus menambah kasur, mending menyewa daripada mengambil dari sekolah dengan banyak ribet tentang transportasi, peminjaman dan pencucian seprei. Lha kok toh akhirnya seprei dan sarung bantal yang saya sewa juga masih utuh, tidak disentuh oleh siswa....nah itulah siswa laki-laki yang simpel, tidak ribet, dengan kondisi apa adanya. Beda dengan wanita, ada AC tidak menyala saja sudah minta tukar kamar, walaupun akhirnya tidak jadi karena beda lantai.
Mendelegasikan tugas konsumsi ke teman, namun dia tidak berhasil karena dia tidak mendapatkan supliyer kue dalan jumlah kurang dari 30 kotak. Akhirnya saya hendel sendiri dengan sedikit kalang kabut dan juga mencoba berbagi rezeki ke penjual ayam penyet. Namun menurut saran siswa kurang sip ....baiklah itu sebagai evaluasi ke depan tidak usah dibeli lagi. Dan yang paling penting lagi adalah memberikan konsumsi pada pimpinan yang namanya tertera dalam proposal kegiatan....masyaalloh terimakasih pak Yus. Hal ini sempat aku lupa karena hanya melihat dari sisi jumlah dana yang sangat harus diirit. Walaupun gak ikut punya uang namun jika anggaran membengkak pastilah akan kena evaluasi dari kepala sekolah.
Bismillah ya di manapun berada, dalam mengambil keputusan sekecil apapun harus melibatkan Alloh, meminta petunjuk "ihdinasyrotol Mustaqim....". Supaya pikiran, perkataan dan perbuatan kita senantiasa dibimbing Alloh. seperti dalam sebuah hadist
"Apabila Aku telah mencintai seorang hamba, maka Aku menjadi pendengarannya yang ia dengar dengannya, menjadi penglihatannya yang ia melihat dengannya, menjadi tangannya yang ia memukul dengannya, dan menjadi kakinya yang ia berjalan dengannya. Jika dia memohon kepada-Ku, pasti akan Aku berikan, dan jika dia minta perlindungan kepada-Ku, niscaya akan Aku lindungi." (HR. Bukhari)
- Maksud dari "menjadi pendengarannya, penglihatannya, tangannya, dan kakinya" adalah Allah akan membimbing dan menjaga hamba-Nya tersebut. Ia tidak akan melakukan apa pun kecuali dalam ketaatan kepada Allah.
- Hamba yang telah dicintai Allah akan terkabul permintaannya dan akan diberikan perlindungan jika ia meminta perlindungan.
- Kecintaan Allah ini diraih dengan menjalankan perintah wajib dan memperbanyak amalan sunnah.