Sabtu, 07 Januari 2023

UICCI Sulaimaniyah



 Hasna yang baik

Kalau kujemput jarang mau saat ada tugas, menyelesaikan tugas dulu dengan temannya. Minta dijemput saat tugas sudah selesai yaitu jam 8 malam. 

Saat di asramaku dia selalu menolong ku, memcuci CD, menyapu kamar, menggulung selang air di taman yang sedang ruwet saat itu sehingga menjadi baik dan mudah digunakan, padahal aku dan temanku Kiki saja sudah enggan untuk membetulkannya. Aku mau minta tolong CS untuk itu, namun dia tanpa disuruh membetulkannya. 

Kembali dari yogya yang menurutnya tidak nyaman karena panas di hari kamis subuh, namun dia rela untuk tidak aku jemput ke Surabaya karena ingin menemani Tata (temannya yang yatim sejak lahir) di pondok , "kasihdan Mik, tata sendirian" akhirnya aku jemput Sabtu pagi dan langsung pulang ke Surabaya karena hari Ahad tes ofline di kemenag Propinsi Jatim. 

Alhamdulillah sekalian menjemput kembar dan lanjut pulang sampai rumah menata kamar untuk tidur. Hasna memilih di ruang tamu untuk kemah-kemahan. Mail langsung ke tempat tidur atas dan hima di bawah. Mereka tidak pernah komplain dengan sarana yang kami berikan....ya Alloh berikan balasan yang lebih baik untuk kebaikan anak-anakku....aamiin.

Konfirmasi dengan Abla-abla yang akan mengetes, dengan saran Riza untuk tes offline, maka segera persiapan semua untuk mengantar Hasna tes. Kembarku pingin pulang sebenarnya ingin HP an, namun karena harus antar Hasna maka juga manut dengan rela untuk pergi dengan wifi dari HP suamiku yang pastinya kami juga akan berpencar. Alhamdulillah kembar bertemu dengan temannya Sulaimaniyah yang adeknya juga lagi tes seusia Hasna sehingga terlihat bersemangat karena merasa punya kesamaan. Aku berkenalan dengan ibunya Nafi.

Alhamdulillah aku bisa memberikan kejutan pada Riza, namun keburu dia melihatku. Melihat peran Riza dalam ketangkasan melaksanakan tugasnya sebagai panitia bazar. Memanggang kebab, menjilati loyang roti yang sudah habis dijual...uh dia sangat perhatian pada ketidakmubadiran. Terhapus pikiranku tentang Riza yang ingin keluar dan meneruskan kuliah, walaupun masih di sulaimaniyah kemungkinan besar fokusnya akan terpecah. Dia memang luar biasa jiwa kepemimpinannya, keiklasannya, pengabdiannya dan kepeduliannya pada teman dan keluarga. Namun dia masih merasa kurang dalam hal publik speaking, berkomunikasi dengan orang lain.

Seminggu sebelumnya aku memintanya untuk sering membaca dan menghafalkan al Bayyinah, dan Addhuha.

Minggu  itu aku baru mencetak persyaratan pendaftaran di dek Eni, jam 7 selesai. Bu Rurin menghubungiku bahwa sudah di lokasi nomor 3 ya agak membuatku kesusu. Langsung kami meluncur ke Kemenag. Alhamdulillah sudah ramai dan langsung memasukkan data. Menunggu sekitar 1 jam maka Hasna dipanggil untuk masuk gelombang ke 2. Masing-masing 30 menit sebanyak 12 orang. Hasna naik namun diminta turun karena tidak membawa nomor dada, karena datangnya mendadak. Maka aku bertanya panitia dan Alhamdulillah prosesnya gambpang dengan memberika 4 digit nomor terakhir yang tertera di balasan email. 

Sambil menuggu pemanggilan tes aku berbincang dengan pak Dwi, Bu Baidowi, Bu Rurin, Ibunya Nafi, Ibunya Zahira. Saat Tes aku bersolawat menghadap kiblat di masjid. Tengah itu juga Abla meWA kalau ujian online akan segera dilakasanakan. Maka aku meminta waktu untuk mencari sinyal sambil berpikir meminta petunjuk Alloh. Akan ikut online lagi atau memudahkan Abla dengan jujur kalau sudah ikut ofline? Akhirnya Hasna keluar ruangan dan menemuiku di masjid. Kami tidak janjian tapi karena sudah menjadi kebiasaan kami jika menunggu pasti di masjid. Hasna bercerita kalau tesnya membuat lebih percaya diri karena Ablanya baik pooll dan mendoakan untuk bisa bergabung dengan sulaimaniyah seperti 4 soaudaranya yang lain. Tesnya membaca ad dhuha dan membaca acak al quran. 

Tanggal 4 Januari ada info lewat web sulaimaniyah, alhamdulillah Hasna lulus. Aku mengajaknya untuk menghafalkan solawat yang harus dihafalkan, namun Hasna merasa tidak bisa. Sampai aku kirim chat per kata sehingga mudah. Akhirnya aku hanya bisa pasrah dan berdoa, toh 4 kakaknya tidak aku latih yo bisa....semoga Alloh menolongmu Nak....aamiin





Tidak ada komentar:

Posting Komentar